Adem Ljajic masih diberi peluang bela Serbia
A
A
A
Sindonews.com - Gelandang tim nasional Serbia Adem Ljajic dianggap melakukan pelanggaran kode etik dengan tidak menyanyikan lagu kebangsaan sebelum melawan Spanyol dalam uji coba karena "alasan pribadi." Namun, dirinya masih diberikan kesempatan asalkan mau mengubah sikapnya.
Pelatih timnas Serbia Sinisa Mihajlovic dan Asosiasi Sepak Bola Serbia (FAS) mengatakan, dalam pernyataan resminya, kekalahan Serbia dari Spanyol dalam pertandingan persahabatan tidak menjadi masalah justru itu menjadi bahan evaluasi timnya. Namun, permasalahan yang paling krusial justru karena ada pemainnya yang tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan negaranya.
"Ljajic tidak menyanyikan lagu karena alasan pribadi. Saya berharap Ljajic mau mengubah sikapnya sehingga dapat bergabung lagi dengan timnas Serbia. Namun, bila Ljajic tidak mengubah sikapnya, terpaksa kita tak akan menurunkannya," terang Sinisa seperti yang diikuti Yahoo Sport, Kamis (31/5/2012).
Miha menambahkan, sepertinya Ljajic setelah mendapat teguran keras dengan sedikit mengubah sikapnya. Alasannya, dia tak mau mengecewakan pendukungnya. "Dia menyatakan kepada saya dia mau mengubah sikapnya. Jadi, menurut saya itu lebih baik, karena biar bagaimana pun dia pemain yang memiliki potensi bagus,"ucapnya.
Mihajlovic baru membesut timnas tahun lalu setelah dipecat Fiorentina. Mantan pemain Lazio dan Inter Milan itu menandatangani dua tahun kontrak.
Mihajlovic membuat beberapa peraturan tegas untuk pemain. Termasuk wajib menyanyikan lagu kebangsaan. Ljajic sendiri belum memberikan keterangan alasan penolakan tersebut. Namun, ini erat kaitannya dengan sejarah kelam masa lalu. Ljajic merupakan pemeluk Islam, agama minoritas di negara itu. Pada 1992, Serbia pernah membantai delapan ribu umat muslim Bosnia saat kedua negara tersebut terlibat perang saudara. (wbs)
Pelatih timnas Serbia Sinisa Mihajlovic dan Asosiasi Sepak Bola Serbia (FAS) mengatakan, dalam pernyataan resminya, kekalahan Serbia dari Spanyol dalam pertandingan persahabatan tidak menjadi masalah justru itu menjadi bahan evaluasi timnya. Namun, permasalahan yang paling krusial justru karena ada pemainnya yang tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan negaranya.
"Ljajic tidak menyanyikan lagu karena alasan pribadi. Saya berharap Ljajic mau mengubah sikapnya sehingga dapat bergabung lagi dengan timnas Serbia. Namun, bila Ljajic tidak mengubah sikapnya, terpaksa kita tak akan menurunkannya," terang Sinisa seperti yang diikuti Yahoo Sport, Kamis (31/5/2012).
Miha menambahkan, sepertinya Ljajic setelah mendapat teguran keras dengan sedikit mengubah sikapnya. Alasannya, dia tak mau mengecewakan pendukungnya. "Dia menyatakan kepada saya dia mau mengubah sikapnya. Jadi, menurut saya itu lebih baik, karena biar bagaimana pun dia pemain yang memiliki potensi bagus,"ucapnya.
Mihajlovic baru membesut timnas tahun lalu setelah dipecat Fiorentina. Mantan pemain Lazio dan Inter Milan itu menandatangani dua tahun kontrak.
Mihajlovic membuat beberapa peraturan tegas untuk pemain. Termasuk wajib menyanyikan lagu kebangsaan. Ljajic sendiri belum memberikan keterangan alasan penolakan tersebut. Namun, ini erat kaitannya dengan sejarah kelam masa lalu. Ljajic merupakan pemeluk Islam, agama minoritas di negara itu. Pada 1992, Serbia pernah membantai delapan ribu umat muslim Bosnia saat kedua negara tersebut terlibat perang saudara. (wbs)
()