FIGC luruskan status Bonucci
A
A
A
Sindonews.com - Persiapan tim Italia menuju Euro 2012 menjadi terganggu akibat adanya kasus skandal pengaturan skor atau Calciocommesse yang menimpa defender tim nasional (Timnas) Italia Domenico Criscito dan Leonardo Bonucci. Apalagi menjelang pertandingan persahabatan antara Italia dengan Rusia di Zurich, Swiss.
Skandal itu membuat pelatih Italia Cesare Prandelli dipaksa melakukan perubahan akhir. Ia mengganti Criscito dengan pemain Palermo Federico Balzaretti.
Italia memiliki sedikit waktu berharga untuk bereksperimen sebelum mereka memilih tim pada 10 Juni nanti, dimana mereka yang tergabung di grup C akan melawan juara eropa sebelumnya, Spanyol. Hal tersebut menambah tekanan bagi tim yang juga tergabung bersama Republik Irlandia dan Kroasia.
Bagi Italia, mereka belum memiliki peluang yang baik bagi mereka saat di di Polandia dan Ukraina di mana tim ini masih dalam proses untuk membangun kembali. Apalagi mereka kehilangan Giuseppe Rossi karena cedera dan Antonio Cassano yang baru saja kembali dari operasi jantung.
Ditambah kemungkinan duet antara Cassano yang bermain bersama Balotelli belum padu dikarenakan keduanya hampir tidak pernah bermain bersama sebelumnya. Masuknya Antonio Di Natale kembali ke dalam skuad setelah dua tahun absen bisa menjadi solusi di lini depan.
Selain itu, tetap dimasukkannya Leonardo Bonucci memicu perdebatan dari beberapa kalangan. Terutama dari agen Domenico Criscito (juga terlibat skandal) yang menganggap allenatore Timnas Italia Cesare Prandelli pilih kasih. Criscito merupakan satu-satunya pemain yang dicoret dari skuad Italia, dengan alasan terlibat Calciocommesse.
Tapi Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Demetrio Albertini dengan cepat memberi alasan, mengapa Bonucci tetap dibawa Prandelli untuk terbang ke Polandia dan Ukraina. Menurut mantan pemain Milan tersebut nasib Bonucci saat ini tidak sama dengan Criscito.
“Leonardo Bonucci belum menerima pemberitahuan dari jaksa yang menyebutkan bahwa dia sedang diselidiki. Situasi ini berbeda dengan Criscito yang telah menerima pemberitahuan tersebut,” ujar Albertini.
Seperti diketahui skandal yang bertajuk Calciocommesse itu telah menjerat beberapa nama pesepakbola maupun tokoh dari sepak bola Italia. Bahkan bisa dibilang, skandal ini dahsyatnya melebihi skandal Calciopoli yang pernah terjadi pada 2006.
Skandal itu membuat pelatih Italia Cesare Prandelli dipaksa melakukan perubahan akhir. Ia mengganti Criscito dengan pemain Palermo Federico Balzaretti.
Italia memiliki sedikit waktu berharga untuk bereksperimen sebelum mereka memilih tim pada 10 Juni nanti, dimana mereka yang tergabung di grup C akan melawan juara eropa sebelumnya, Spanyol. Hal tersebut menambah tekanan bagi tim yang juga tergabung bersama Republik Irlandia dan Kroasia.
Bagi Italia, mereka belum memiliki peluang yang baik bagi mereka saat di di Polandia dan Ukraina di mana tim ini masih dalam proses untuk membangun kembali. Apalagi mereka kehilangan Giuseppe Rossi karena cedera dan Antonio Cassano yang baru saja kembali dari operasi jantung.
Ditambah kemungkinan duet antara Cassano yang bermain bersama Balotelli belum padu dikarenakan keduanya hampir tidak pernah bermain bersama sebelumnya. Masuknya Antonio Di Natale kembali ke dalam skuad setelah dua tahun absen bisa menjadi solusi di lini depan.
Selain itu, tetap dimasukkannya Leonardo Bonucci memicu perdebatan dari beberapa kalangan. Terutama dari agen Domenico Criscito (juga terlibat skandal) yang menganggap allenatore Timnas Italia Cesare Prandelli pilih kasih. Criscito merupakan satu-satunya pemain yang dicoret dari skuad Italia, dengan alasan terlibat Calciocommesse.
Tapi Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Demetrio Albertini dengan cepat memberi alasan, mengapa Bonucci tetap dibawa Prandelli untuk terbang ke Polandia dan Ukraina. Menurut mantan pemain Milan tersebut nasib Bonucci saat ini tidak sama dengan Criscito.
“Leonardo Bonucci belum menerima pemberitahuan dari jaksa yang menyebutkan bahwa dia sedang diselidiki. Situasi ini berbeda dengan Criscito yang telah menerima pemberitahuan tersebut,” ujar Albertini.
Seperti diketahui skandal yang bertajuk Calciocommesse itu telah menjerat beberapa nama pesepakbola maupun tokoh dari sepak bola Italia. Bahkan bisa dibilang, skandal ini dahsyatnya melebihi skandal Calciopoli yang pernah terjadi pada 2006.
()