Bintang De Oranje berharap kepastian
A
A
A
Sindonews.com - Klass Jan Huntelaar sedang on fire di level klub. Sayang, pesonanya tak jadi jaminan dirinya masuk starting line-up timnas Belanda pada Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina.
Piala Eropa merupakan salah satu ajang unjuk kemampuan pemain di level internasional bersama negaranya. Selain Piala Dunia, Piala Eropa tak kalah penting untuk menunjukkan seberapa hebat seorang pemain di lapangan, terutama bagi seorang pemain yang telah memasuki usia emas seperti Huntelaar. Usia 28 tahun merupakan usia matang bagi pesepak bola, baik dari sisi kemampuan maupun mental.
Dia telah menunjukkan itu di level klub. Setelah angkat kaki dari Ajax Amsterdam pada 2009, Huntelaar kurang begitu sukses kala berlabuh di Real Madrid maupun AC Milan. Tapi, perubahan besar terjadi ketika dia memutuskan berlabuh di Schalke 04 yang kemudian mengantarkannya sebagai top skor Bundesliga dengan 29 gol. Pemain berjuluk The Hunter ini juga memiliki catatan bagus di level timnas. Sepanjang membela Belanda dalam 50 pertandingan, dia telah mencetak 31 gol.
Huntelaar menjadi pemain ketujuh tersubur sepanjang sejarah De Oranje dan hanya berselisih dua gol dari legendaris Belanda Johan Cruyff. Sebuah prestasi yang membuat Belanda sulit untuk tidak menjadikannya pilihan utama di Piala Eropa 2012. Tapi, tunggu dulu. Pencapaian Huntelaar ternyata tak serta merta menjamin posisinya bakal permanen di timnas Belanda. Pada saat bersamaan, striker Belanda lainnya juga tengah mengalami kematangan, yakni Robin van Persie.
Masalah buat Huntelaar? Jelas. Striker Arsenal tersebut menjadi satusatunya ancaman bagi Huntelaar di Piala Eropa 2012. Hanya ada dua striker terbaik di timnas Belanda saat ini, tapi justru itu menjadi masalah bagi Pelatih Bert van Marwijk. Begitu menggeloranya Huntelaar dan Van Persie, hingga pelatih bingung memilih keduanya karena mempunyai karakter sama. Inilah persoalan yang membuat Huntelaar sedikit gelisah jelang pergelaran Piala Eropa 2012. Padahal, dia berharap event ini menjadi puncak dari perjuangannya selama ini, baik di level klub maupun kala membela negaranya.
Secara kualitas, Huntelaar sebenarnya memiliki karakteristik yang layak menjadi langganan tim utama. Nalurinya yang mencapai puncak didukung tipikal ambisius menjadikannya penyerang yang sangat disegani lawan. Itu belum termasuk ketenangan dan pengambilan keputusan yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa musim lalu. Pemanfaatan kaki dan kepala juga sama baik sehingga dia sangat cocok sebagai striker tunggal dalam pola 4-2-3-1 yang menjadi skema pasti De Oranje.
Bicara statistik, Huntelaar sebenarnya lebih trengginas dan menjanjikan dibandingkan Van Persie di level internasional. Namun, semua keputusan akhirnya kembali kepada pelatih yang harus memilih satu di antara dua striker demi efektivitas tim. Angan-angan The Hunter untuk bisa menguasai Piala Eropa 2012 kini masih dalam tanda tanya besar. Bintang yang tengah bersinar terang tersebut masih menunggu kepastian posisinya di tim racikan Van Marwjik itu. (wbs)
Piala Eropa merupakan salah satu ajang unjuk kemampuan pemain di level internasional bersama negaranya. Selain Piala Dunia, Piala Eropa tak kalah penting untuk menunjukkan seberapa hebat seorang pemain di lapangan, terutama bagi seorang pemain yang telah memasuki usia emas seperti Huntelaar. Usia 28 tahun merupakan usia matang bagi pesepak bola, baik dari sisi kemampuan maupun mental.
Dia telah menunjukkan itu di level klub. Setelah angkat kaki dari Ajax Amsterdam pada 2009, Huntelaar kurang begitu sukses kala berlabuh di Real Madrid maupun AC Milan. Tapi, perubahan besar terjadi ketika dia memutuskan berlabuh di Schalke 04 yang kemudian mengantarkannya sebagai top skor Bundesliga dengan 29 gol. Pemain berjuluk The Hunter ini juga memiliki catatan bagus di level timnas. Sepanjang membela Belanda dalam 50 pertandingan, dia telah mencetak 31 gol.
Huntelaar menjadi pemain ketujuh tersubur sepanjang sejarah De Oranje dan hanya berselisih dua gol dari legendaris Belanda Johan Cruyff. Sebuah prestasi yang membuat Belanda sulit untuk tidak menjadikannya pilihan utama di Piala Eropa 2012. Tapi, tunggu dulu. Pencapaian Huntelaar ternyata tak serta merta menjamin posisinya bakal permanen di timnas Belanda. Pada saat bersamaan, striker Belanda lainnya juga tengah mengalami kematangan, yakni Robin van Persie.
Masalah buat Huntelaar? Jelas. Striker Arsenal tersebut menjadi satusatunya ancaman bagi Huntelaar di Piala Eropa 2012. Hanya ada dua striker terbaik di timnas Belanda saat ini, tapi justru itu menjadi masalah bagi Pelatih Bert van Marwijk. Begitu menggeloranya Huntelaar dan Van Persie, hingga pelatih bingung memilih keduanya karena mempunyai karakter sama. Inilah persoalan yang membuat Huntelaar sedikit gelisah jelang pergelaran Piala Eropa 2012. Padahal, dia berharap event ini menjadi puncak dari perjuangannya selama ini, baik di level klub maupun kala membela negaranya.
Secara kualitas, Huntelaar sebenarnya memiliki karakteristik yang layak menjadi langganan tim utama. Nalurinya yang mencapai puncak didukung tipikal ambisius menjadikannya penyerang yang sangat disegani lawan. Itu belum termasuk ketenangan dan pengambilan keputusan yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa musim lalu. Pemanfaatan kaki dan kepala juga sama baik sehingga dia sangat cocok sebagai striker tunggal dalam pola 4-2-3-1 yang menjadi skema pasti De Oranje.
Bicara statistik, Huntelaar sebenarnya lebih trengginas dan menjanjikan dibandingkan Van Persie di level internasional. Namun, semua keputusan akhirnya kembali kepada pelatih yang harus memilih satu di antara dua striker demi efektivitas tim. Angan-angan The Hunter untuk bisa menguasai Piala Eropa 2012 kini masih dalam tanda tanya besar. Bintang yang tengah bersinar terang tersebut masih menunggu kepastian posisinya di tim racikan Van Marwjik itu. (wbs)
()