Karateka penuhi target lima dunia
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia menempati peringkat lima dunia setelah meraih 1 medali emas dan 4 perunggu pada Kejuaraan Dunia WKF Premier League 2012 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Medali terakhir, yakni 1 perunggu, disumbangkan Yelovin di kelas -60 kg kemarin. Pada WKF Premier League kali ini, PB Forki memang hanya menargetkan posisi kelima dunia.Dan, ternyata, target itu mampu direalisasi.
Merah Putih menempati peringkat lima besar di bawah Iran yang meraih 4 emas,6 perak, dan 7 perunggu, Jepang (4-2-4), Prancis (3-0-2), dan timnas Korea Selatan (1-1-0). Tentunya, ini bagian dari kesuksesan Indonesia menggelar Kejuaraan Dunia WKF Premier League 2012.
Merah Putih bukan hanya sukses menjadi tuan rumah yang baik, tetapi juga mampu mempertahankan tradisi medali emas di ajang karate dunia. Satu-satunya emas Indonesia kali ini disumbangkan tim kata beregu putra Faizal Zainuddin,Aswar,dan Fidelys Lolobua yang meraih prestasi terbaik pada pertandingan hari pertama,Sabtu (23/6).
Sementara tiga perunggu lain,dua berasal dari nomor kata beregu putri dan satu dari beregu putra Indonesia 2. ”Masuk lima besar dunia seperti ini adalah target kami. Karena itu, kami senang dengan pencapaian ini.Kami akan tetap mengevaluasi hasil ini untuk perbaikan di masa depan. Terpenting,kami akan mencoba menjaga tradisi medali emas di ajang-ajang WKF mendatang,”ujar Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji kemarin.
Hasil ini memang sedikit menurun ketimbang tahun lalu yang meraih dua medali emas dari ajang WKF Premier League di Istanbul,Turki, tahun lalu. Saat itu,Indonesia meraih emas dari nomor kata beregu putra lewat Faizal, Aswar,dan Fidelys,serta kata beregu putri melalui Yulianti Syafruddin,Sisilia,dan Dewi Prasetya.Sementara sekarang,Indonesia hanya meraih satu medali emas dari kata beregu putra dari Faizal dkk.Adapun emas kata beregu putri gagal dipertahankan.
Selain karena formasi kali ini diisi para karateka yunior yang belum punya banyak pengalaman internasional,persaingan kali ini juga sangat ketat. Namun,di sisi lain,kemajuan justru ditunjukkan nomor kumite yang memberikan satu medali perunggu lewat Yelovin.
Dia merebut prestasi itu setelah menundukkan karateka Hong Kong Cheng Kwan Lok 4-0 pada penentuan posisi ketiga babak repechage.Sebelumnya,Yelovin memang kalah di babak ketiga dari karateka Iran Alipoor Saeid yang kemudian menjadi runner-up di kelas -60 kg putra.
”Sebetulnya,kami punya peluang lebih banyak di nomor kumite.Namun,beberapa karateka kami terhenti di babak-babak awal,salah satu satunya karena faktor wasit,”ujar Pelatih Meity Kaseger. ”Yang jelas,semua akan dievaluasi.Kami berharap di eventmendatang,kami bisa meraih prestasi lebih bagus,”kata Hendardji.
Medali terakhir, yakni 1 perunggu, disumbangkan Yelovin di kelas -60 kg kemarin. Pada WKF Premier League kali ini, PB Forki memang hanya menargetkan posisi kelima dunia.Dan, ternyata, target itu mampu direalisasi.
Merah Putih menempati peringkat lima besar di bawah Iran yang meraih 4 emas,6 perak, dan 7 perunggu, Jepang (4-2-4), Prancis (3-0-2), dan timnas Korea Selatan (1-1-0). Tentunya, ini bagian dari kesuksesan Indonesia menggelar Kejuaraan Dunia WKF Premier League 2012.
Merah Putih bukan hanya sukses menjadi tuan rumah yang baik, tetapi juga mampu mempertahankan tradisi medali emas di ajang karate dunia. Satu-satunya emas Indonesia kali ini disumbangkan tim kata beregu putra Faizal Zainuddin,Aswar,dan Fidelys Lolobua yang meraih prestasi terbaik pada pertandingan hari pertama,Sabtu (23/6).
Sementara tiga perunggu lain,dua berasal dari nomor kata beregu putri dan satu dari beregu putra Indonesia 2. ”Masuk lima besar dunia seperti ini adalah target kami. Karena itu, kami senang dengan pencapaian ini.Kami akan tetap mengevaluasi hasil ini untuk perbaikan di masa depan. Terpenting,kami akan mencoba menjaga tradisi medali emas di ajang-ajang WKF mendatang,”ujar Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji kemarin.
Hasil ini memang sedikit menurun ketimbang tahun lalu yang meraih dua medali emas dari ajang WKF Premier League di Istanbul,Turki, tahun lalu. Saat itu,Indonesia meraih emas dari nomor kata beregu putra lewat Faizal, Aswar,dan Fidelys,serta kata beregu putri melalui Yulianti Syafruddin,Sisilia,dan Dewi Prasetya.Sementara sekarang,Indonesia hanya meraih satu medali emas dari kata beregu putra dari Faizal dkk.Adapun emas kata beregu putri gagal dipertahankan.
Selain karena formasi kali ini diisi para karateka yunior yang belum punya banyak pengalaman internasional,persaingan kali ini juga sangat ketat. Namun,di sisi lain,kemajuan justru ditunjukkan nomor kumite yang memberikan satu medali perunggu lewat Yelovin.
Dia merebut prestasi itu setelah menundukkan karateka Hong Kong Cheng Kwan Lok 4-0 pada penentuan posisi ketiga babak repechage.Sebelumnya,Yelovin memang kalah di babak ketiga dari karateka Iran Alipoor Saeid yang kemudian menjadi runner-up di kelas -60 kg putra.
”Sebetulnya,kami punya peluang lebih banyak di nomor kumite.Namun,beberapa karateka kami terhenti di babak-babak awal,salah satu satunya karena faktor wasit,”ujar Pelatih Meity Kaseger. ”Yang jelas,semua akan dievaluasi.Kami berharap di eventmendatang,kami bisa meraih prestasi lebih bagus,”kata Hendardji.
()