Jairon, tamat paling cepat?
A
A
A
Sindonews.com - Persibo Bojonegoro hanya bakal membuang 25 % pemain dari komposisi tim yang ada sekarang. Dari sedikit pemain yang terbuang itu, ternyata sempat tersiar nama Jairon Feliciano, striker asal Brazil yang hanya mencetak sebiji gol sepanjang Indonesian Premier League (IPL).
Jairon dikabarkan masuk dalam daftar pemain yang tak diperpanjang kontraknya karena dianggap kontribusinya di bawah standar. Manajemen Persibo Bojonegoro hingga kini belum menguak siapa saja pemain yang bakal dilepas, karena menunggu setelah kontrak pemain tuntas.
Para pemain Persibo mempunyai kontrak dengan durasi beragam, ada yang habis pada akhir Juli ini, namun ada pula yang baru kedaluwarsa Agustus nanti. Jairon disebut-sebut menempati posisi teratas pemain yang bakal temat paling cepat dibanding pemain lain di tim utama Laskar Angling Dharma.
Sepanjang musim, striker bongsor tersebut tidak pernah memuaskan Boromania, supporter Persibo. Sebagai striker utama yang selalu dimainkan di setiap pertandingan, Jairon bermasalah menemukan posisi gawang. Dia kalah dengan pemain lokal macam Samsul Arif atau Nur Iskandar.
Dibanding dengan tiga pemain asing lain, Mekan Nasirov, Gustavo Hernan Ortiz, serta Leke Anderson, sepak terjang Jairon jauh di bawah mereka. Dia dipandang tak lebih sebagai penyerang yang hanya menakut-nakuti pemain bertahan lawan tanpa mengancam gawang.
Pada pertengahan musim lalu, Boromania bahkan sempat mendesak agar mantan striker Persebaya Surabaya itu didepak. Supporter juga mengancam demo jika pelatih Paulo Camargo mempertahankan Jairon. Tapi keberuntungan Jairon di Bojonegoro tampaknya masih tebal.
Camargo tetap mempertahankannya dengan alasan permainannya cukup efektif dengan strategi Persibo dan tidak bisa hanya diukur dengan torehan gol. Di putaran dua IPL pun Jairon tidak bisa menunjukkan perubahan berarti dan tak heran jika sebagian besar supporter tak ingin melihat dia lagi di Stadion Letjen H Soedirman.
“Jika Jairon selama musim kemarin lebih tajam, mungkin Persibo bisa mendapat posisi lebih baik di klasemen akhir IPL. Di mata kami para supporter, striker yang tidak bisa mencetak gol berarti gagal. Menurut saya lebih baik mencari striker lain musim depan,” ungkap Rendy Syaputra, seorang Boromania.
Menanggapi kabar soal Jairon, manajemen menyatakan tim akan memutuskan setelah ada evaluasi menyeluruh. Semua elemen di tim, kata Manajer Persibo Nur Yahya, bakal terkena evaluasi dan hasilnya bakal menjadi referensi untuk perpanjangan kontrak di Bojonegoro.
“Kami belum bisa mengatakan apa-apa karena kontrak pemain, termasuk Jairon, belum habis. Pastinya ada evaluasi terlebih dulu sebelum membuat keputusan soal masa depan pemain. Nanti kalau sudah saatnya, kami akan mengumumkan siapa saja yang bakal dipertahankan,” ungkapnya.
Manajemen sendiri tampaknya juga tergantung sepenuhnya kepada pelatih. Ketika mendapat tekanan dari supporter soal Jairon, manajemen hanya pasrah dengan keputusan Paulo Camargo sebagai pemegang wewenang di tim.
Jairon dikabarkan masuk dalam daftar pemain yang tak diperpanjang kontraknya karena dianggap kontribusinya di bawah standar. Manajemen Persibo Bojonegoro hingga kini belum menguak siapa saja pemain yang bakal dilepas, karena menunggu setelah kontrak pemain tuntas.
Para pemain Persibo mempunyai kontrak dengan durasi beragam, ada yang habis pada akhir Juli ini, namun ada pula yang baru kedaluwarsa Agustus nanti. Jairon disebut-sebut menempati posisi teratas pemain yang bakal temat paling cepat dibanding pemain lain di tim utama Laskar Angling Dharma.
Sepanjang musim, striker bongsor tersebut tidak pernah memuaskan Boromania, supporter Persibo. Sebagai striker utama yang selalu dimainkan di setiap pertandingan, Jairon bermasalah menemukan posisi gawang. Dia kalah dengan pemain lokal macam Samsul Arif atau Nur Iskandar.
Dibanding dengan tiga pemain asing lain, Mekan Nasirov, Gustavo Hernan Ortiz, serta Leke Anderson, sepak terjang Jairon jauh di bawah mereka. Dia dipandang tak lebih sebagai penyerang yang hanya menakut-nakuti pemain bertahan lawan tanpa mengancam gawang.
Pada pertengahan musim lalu, Boromania bahkan sempat mendesak agar mantan striker Persebaya Surabaya itu didepak. Supporter juga mengancam demo jika pelatih Paulo Camargo mempertahankan Jairon. Tapi keberuntungan Jairon di Bojonegoro tampaknya masih tebal.
Camargo tetap mempertahankannya dengan alasan permainannya cukup efektif dengan strategi Persibo dan tidak bisa hanya diukur dengan torehan gol. Di putaran dua IPL pun Jairon tidak bisa menunjukkan perubahan berarti dan tak heran jika sebagian besar supporter tak ingin melihat dia lagi di Stadion Letjen H Soedirman.
“Jika Jairon selama musim kemarin lebih tajam, mungkin Persibo bisa mendapat posisi lebih baik di klasemen akhir IPL. Di mata kami para supporter, striker yang tidak bisa mencetak gol berarti gagal. Menurut saya lebih baik mencari striker lain musim depan,” ungkap Rendy Syaputra, seorang Boromania.
Menanggapi kabar soal Jairon, manajemen menyatakan tim akan memutuskan setelah ada evaluasi menyeluruh. Semua elemen di tim, kata Manajer Persibo Nur Yahya, bakal terkena evaluasi dan hasilnya bakal menjadi referensi untuk perpanjangan kontrak di Bojonegoro.
“Kami belum bisa mengatakan apa-apa karena kontrak pemain, termasuk Jairon, belum habis. Pastinya ada evaluasi terlebih dulu sebelum membuat keputusan soal masa depan pemain. Nanti kalau sudah saatnya, kami akan mengumumkan siapa saja yang bakal dipertahankan,” ungkapnya.
Manajemen sendiri tampaknya juga tergantung sepenuhnya kepada pelatih. Ketika mendapat tekanan dari supporter soal Jairon, manajemen hanya pasrah dengan keputusan Paulo Camargo sebagai pemegang wewenang di tim.
(wbs)