Rudisha bintang sebenarnya di Olimpiade
Sabtu, 11 Agustus 2012 - 09:32 WIB

Rudisha bintang sebenarnya di Olimpiade
A
A
A
Sindonews.com –Kegemilangan Usain Bolt pada Olimpiade 2012,London,Inggris,terus mengundang decak kagum.Namun, sprinter asal Kenya David Rudisha lebih pantas disebut sebagai bintang sebenarnya setelah dia menorehkan rekor dunia yang belum mampu diraih Bolt pada Olimpiade kali ini.
Pelari berusia 23 tahun itu menjadi satusatunya atlet yang berhasil memecahkan rekor dunia di lintasan Stadion Olimpiade, London.Bahkan,sebelum final nomor lari 800 meter,Rudisha telah mengatakan kepada para rival bahwa dia akan memecahkan rekor dunia.Ucapannya bukan omong kosong.Dia berhasil meraih medali emas nomor tersebut dengan catatan waktu 1 menit 40,91 detik atau lebih cepat 0,10 detik dari rekor yang dibuatnya di kejuaraan atletik, dua tahun lalu.
Rudisha senang bisa membuat rekor dunia di Olimpiade.Dia pun langsung membentangkan bendera Kenya untuk merayakan kemenangan dan langsung berpose dekat catatan waktunya yang berbentuk digital.Sampai saat ini,belum ada yang menandingi kecepatan Rudisha pada nomor 800 meter.Bahkan,selama tiga tahun terakhir ini,dia telah memecahkan rekor sebanyak tiga kali.Alhasil,capainya ini merupakan yang pertama kali dilakukannya.
”Wow! Saya sangat senang.Saya telah menunggu waktu yang sangat lama untuk ini. Saya datang ke sini untuk meraih kemenangan dan bisa memecahkan rekor dunia adalah sesuatu yang luar biasa,”kata Rudisha,dilansir BBC.“Selalu terasa spesial bisa memecahkan rekor dunia di Olimpiade,”ujarnya. Keberhasilannya di London memang prestasi pertama bagi dirinya,yakni meraih medali emas di Olimpiade.
Prestasi itu merupakan momen paling besar selama kariernya,apalagi bisa memperbaiki rekor atas namanya sendiri. Yang jelas,keberhasilannya di Olimpiade tahun ini layak dirayakan, apalagi dia berhasil mengatasi masalah kebugaran yang sempat menghambat Rudisha sebelumnya. Pada dua putaran sebelumnya,Rudisha memang tidak mampu membukukan waktu terbaik karena mencapai lebih 1,43 detik.
Hasil itu disebabkan rasa sakit yang menerpa di bagian kakinya.Setelah menjalani pengobatan dengan fisioterapi, dia mampu menunjukkan kebolehannya mendapatkan emas. “Saya sangat siap dan tidak ragu meraih kemenangan di saat cuaca indah seperti itu. Saya hanya memutuskan berlari hanya untuk itu (memecahkan rekor),”ujar Rudisha.“Setelah perjalanan sebelum final,saya sedikit lelah. Tapi,saya merasa segar pada pertandingan final dan bisa memperbaiki catatan waktu itu.”
Pelari berusia 23 tahun itu menjadi satusatunya atlet yang berhasil memecahkan rekor dunia di lintasan Stadion Olimpiade, London.Bahkan,sebelum final nomor lari 800 meter,Rudisha telah mengatakan kepada para rival bahwa dia akan memecahkan rekor dunia.Ucapannya bukan omong kosong.Dia berhasil meraih medali emas nomor tersebut dengan catatan waktu 1 menit 40,91 detik atau lebih cepat 0,10 detik dari rekor yang dibuatnya di kejuaraan atletik, dua tahun lalu.
Rudisha senang bisa membuat rekor dunia di Olimpiade.Dia pun langsung membentangkan bendera Kenya untuk merayakan kemenangan dan langsung berpose dekat catatan waktunya yang berbentuk digital.Sampai saat ini,belum ada yang menandingi kecepatan Rudisha pada nomor 800 meter.Bahkan,selama tiga tahun terakhir ini,dia telah memecahkan rekor sebanyak tiga kali.Alhasil,capainya ini merupakan yang pertama kali dilakukannya.
”Wow! Saya sangat senang.Saya telah menunggu waktu yang sangat lama untuk ini. Saya datang ke sini untuk meraih kemenangan dan bisa memecahkan rekor dunia adalah sesuatu yang luar biasa,”kata Rudisha,dilansir BBC.“Selalu terasa spesial bisa memecahkan rekor dunia di Olimpiade,”ujarnya. Keberhasilannya di London memang prestasi pertama bagi dirinya,yakni meraih medali emas di Olimpiade.
Prestasi itu merupakan momen paling besar selama kariernya,apalagi bisa memperbaiki rekor atas namanya sendiri. Yang jelas,keberhasilannya di Olimpiade tahun ini layak dirayakan, apalagi dia berhasil mengatasi masalah kebugaran yang sempat menghambat Rudisha sebelumnya. Pada dua putaran sebelumnya,Rudisha memang tidak mampu membukukan waktu terbaik karena mencapai lebih 1,43 detik.
Hasil itu disebabkan rasa sakit yang menerpa di bagian kakinya.Setelah menjalani pengobatan dengan fisioterapi, dia mampu menunjukkan kebolehannya mendapatkan emas. “Saya sangat siap dan tidak ragu meraih kemenangan di saat cuaca indah seperti itu. Saya hanya memutuskan berlari hanya untuk itu (memecahkan rekor),”ujar Rudisha.“Setelah perjalanan sebelum final,saya sedikit lelah. Tapi,saya merasa segar pada pertandingan final dan bisa memperbaiki catatan waktu itu.”
(wbs)