Cantik-cantik berani bertarung
Jum'at, 07 September 2012 - 04:51 WIB

Cantik-cantik berani bertarung
A
A
A
Sindonews.com - Jarang ada wanita rela tubuhnya menjadi sasaran tendangan dan pukulan.
Namun, Rismianty Amelia memiliki keputusan berbeda. Buktinya, gadis kelahiran 1992 itu tercatat
sebagai satu-satunya atlet tarung derajat Jawa Timur yang bakal berlaga di Pekan Olahraga
Nasional (PON) XVIII/Riau.
Sementara empat atlet lain dan seorang pelatih semuanya laki-laki. Maklum olahraga tarung derajat
bisa dibilang paling keras dibandingkan cabor bela diri lainnya. Selain termasuk full body contact, sebelumnya, atlet tarung derajat tidak menggunakan alat pelindung. Baru di PON XVIII/Riau kali, tarung derajat diwajibkan memakai pelindung.
Meski menjadi satu-satunya petarung wanita Jatim, namun Rismianty terlihat tidak gusar. Padahal, selama tiga tahun penuh setiap hari berkumpul, dia berada di tengah-tengah pria
berbadan kekar. "Teman-teman selama ini yang memberikan motivasi untuk bisa tampil maksimal
di Riau nanti, " ujarnya.
Perkenalan Rismianty dengan olahraga asli Indonesia ini dimulai sejak usianya 16 tahun.
Tepatnya ketika masuk bangku SMA pada tahun 2007. ''Ada ekstrakulikuler
tarung derajat di sekolah, semuanya pria. Saya ingin buktikan jika perempuan juga bisa.
Sejak itu terus berlatih, ” kenangnya.
Keputusan menggeluti olahraga tarung derajat bukan tanpa dilewati dengan terjal. Sebab,
pihak keluarga terutama ibunya, sempat melarang. Namun karena tekad sudah bulat,
Rismianty tidak berhenti. Pada tahun 2009, dia bisa membuat prestasi dengan menyabet medali
perunggu Porda Jabar. ''Setelah ada prestasi, ibu tidak melarang justru mendukung, ” ceritanya.
Seiring berjalannya waktu, prestasi Rismiaty di dunia tarung derajat terus meningkat. Bersama kontingen KODRAT Jawa Timur, dia sukses mencuri satu tiket PON XVIII/2012 Riau. "Ini yang pertama kalinya untuk tampil di event olahraga terakbar di tanah air. Kebetulan saya punya saudara
di Surabaya. Dulu sering main ke Surabaya dan ikut latihan di sini,” ucapnya.
Soal target di PON XVIII/2012, Rismianty sudah bertekad untuk menyumbangkan medali emas
bagi Jawa Timur. Sekaligus memperbaiki prestasinya di ajang Kejurnas Pra PON. Saat itu
dia hanya bisa masuk dalam peringkat delapan besar. ''Sekarang saya sudah lebih siap, tagret jelan ingin membawa medali emas, ” tegasnya.
Diprediksi, Rismianty yang bermain di kelas 52-58 kg akan mendapat perlawanan berat dari kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menurunkan Riza, peraih medali emas di ajang, kejurnas Pra PON.
"Saingan terberat dari NTB,"pungkasnya.
Namun, Rismianty Amelia memiliki keputusan berbeda. Buktinya, gadis kelahiran 1992 itu tercatat
sebagai satu-satunya atlet tarung derajat Jawa Timur yang bakal berlaga di Pekan Olahraga
Nasional (PON) XVIII/Riau.
Sementara empat atlet lain dan seorang pelatih semuanya laki-laki. Maklum olahraga tarung derajat
bisa dibilang paling keras dibandingkan cabor bela diri lainnya. Selain termasuk full body contact, sebelumnya, atlet tarung derajat tidak menggunakan alat pelindung. Baru di PON XVIII/Riau kali, tarung derajat diwajibkan memakai pelindung.
Meski menjadi satu-satunya petarung wanita Jatim, namun Rismianty terlihat tidak gusar. Padahal, selama tiga tahun penuh setiap hari berkumpul, dia berada di tengah-tengah pria
berbadan kekar. "Teman-teman selama ini yang memberikan motivasi untuk bisa tampil maksimal
di Riau nanti, " ujarnya.
Perkenalan Rismianty dengan olahraga asli Indonesia ini dimulai sejak usianya 16 tahun.
Tepatnya ketika masuk bangku SMA pada tahun 2007. ''Ada ekstrakulikuler
tarung derajat di sekolah, semuanya pria. Saya ingin buktikan jika perempuan juga bisa.
Sejak itu terus berlatih, ” kenangnya.
Keputusan menggeluti olahraga tarung derajat bukan tanpa dilewati dengan terjal. Sebab,
pihak keluarga terutama ibunya, sempat melarang. Namun karena tekad sudah bulat,
Rismianty tidak berhenti. Pada tahun 2009, dia bisa membuat prestasi dengan menyabet medali
perunggu Porda Jabar. ''Setelah ada prestasi, ibu tidak melarang justru mendukung, ” ceritanya.
Seiring berjalannya waktu, prestasi Rismiaty di dunia tarung derajat terus meningkat. Bersama kontingen KODRAT Jawa Timur, dia sukses mencuri satu tiket PON XVIII/2012 Riau. "Ini yang pertama kalinya untuk tampil di event olahraga terakbar di tanah air. Kebetulan saya punya saudara
di Surabaya. Dulu sering main ke Surabaya dan ikut latihan di sini,” ucapnya.
Soal target di PON XVIII/2012, Rismianty sudah bertekad untuk menyumbangkan medali emas
bagi Jawa Timur. Sekaligus memperbaiki prestasinya di ajang Kejurnas Pra PON. Saat itu
dia hanya bisa masuk dalam peringkat delapan besar. ''Sekarang saya sudah lebih siap, tagret jelan ingin membawa medali emas, ” tegasnya.
Diprediksi, Rismianty yang bermain di kelas 52-58 kg akan mendapat perlawanan berat dari kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menurunkan Riza, peraih medali emas di ajang, kejurnas Pra PON.
"Saingan terberat dari NTB,"pungkasnya.
(aww)