Miro 'cerai' dari Tony Ho
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Miroslav Janu dengan asistennya Tony Ho menjadi duet tak terpisahkan selama ini. Di mana ada Miro, di situ pula ada Tony Ho. Klub mana pun yang mengontrak Miro, harus sekaligus satu paket dengan asisten pelatih tersebut.
Sejak menangani PSM Makassar, Arema FC dua periode (2007 dan 2010), hingga Persela Lamongan, keduanya tak pernah terpisahkan. Miro sudah merasa cocok dengan bantuan Tony Ho. Sayang musim depan duet ini tidak akan tampak lagi di Stadion Surajaya, Lamongan.
Tony Ho telah memutuskan tidak akan melanjutkan karir di Kota Soto, sedangkan Miro berlanjut. Dihubungi melalui pesan pendek kemarin, Tony membenarkan dirinya tidak akan terus mendampingi Miroslav Janu di klub kebanggaan LA Mania.
“Rencananya musim depan saya tidak lanjut di Persela. Miro yang terus di sana,” tulis Tony Ho. Dia juga mengungkapkan belum ada rencana terkait kelanjutan karirnya, apakah menjadi pelatih atau tetap setia dengan posisi sebagai asisten.
Miro dan Tony Ho memang sudah sangat akrab dan cocok satu sama lain. Tony adalah asisten pelatih yang dianggap bisa mencerna dengan baik strategi yang dijalankan pelatih asal Republik Ceska itu. Di luar lapangan keduanya juga dikenal dekat.
Terhitung sudah tiga klub yang ditangani bersama duet pelatih itu. Klub pertama adalah PSM Makassar yang dilatih pada 2003 hingga 2005 silam. Klub kedua yang ditangani mereka adalah Arema FC pada 2007 ketika klub masih dikelola PT Bentoel Prima.
Sempat menghilang dari hiruk pikuk sepakbola tanah air, Miro kembali ke Malang pada 2010 dan untuk kedua kalinya melatih Singo Edan. Begitu mendapatkan tugas di Malang, Tony Ho lagi-lagi diajak untuk menemani di pinggir lapangan.
Setelah membawa Arema FC runner up Indonesia Super League 2010-2011, Miro tidak diperpanjang kontraknya. Akhirnya dia berlabuh di Persela Lamongan pada ISL 2011-2012 dan Tony Ho sekali lagi menjadi pendamping setianya.
Manajemen Persela Lamongan mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan kontrak baru dengan Tony Ho. Walau telah sukses mempertahankan Miro, tapi manajemen belum mengetahui siapa asisten pelatih yang nantinya bakal menemaninya.
“Untuk asisten pelatih kami serahkan ke Miroslav Janu kalau memang dia merekomendasi. Memang Tony Ho sudah mengutarakan niatnya tidak memperpanjang kontrak. Tidak masalah dan kami berterima kasih karena dia sudah memberikan tenaganya musim lalu,” jelas Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Duet Miro-Tony Ho membawa sejarah baru bagi Persela Lamongan yang menembus empat besar klasemen akhir ISL 2011-2012 lalu. Rencananya Miro sendiri pekan ini sudah bakal berada di Lamongan, karena sekarang sedang berada di Makassar.(
Sejak menangani PSM Makassar, Arema FC dua periode (2007 dan 2010), hingga Persela Lamongan, keduanya tak pernah terpisahkan. Miro sudah merasa cocok dengan bantuan Tony Ho. Sayang musim depan duet ini tidak akan tampak lagi di Stadion Surajaya, Lamongan.
Tony Ho telah memutuskan tidak akan melanjutkan karir di Kota Soto, sedangkan Miro berlanjut. Dihubungi melalui pesan pendek kemarin, Tony membenarkan dirinya tidak akan terus mendampingi Miroslav Janu di klub kebanggaan LA Mania.
“Rencananya musim depan saya tidak lanjut di Persela. Miro yang terus di sana,” tulis Tony Ho. Dia juga mengungkapkan belum ada rencana terkait kelanjutan karirnya, apakah menjadi pelatih atau tetap setia dengan posisi sebagai asisten.
Miro dan Tony Ho memang sudah sangat akrab dan cocok satu sama lain. Tony adalah asisten pelatih yang dianggap bisa mencerna dengan baik strategi yang dijalankan pelatih asal Republik Ceska itu. Di luar lapangan keduanya juga dikenal dekat.
Terhitung sudah tiga klub yang ditangani bersama duet pelatih itu. Klub pertama adalah PSM Makassar yang dilatih pada 2003 hingga 2005 silam. Klub kedua yang ditangani mereka adalah Arema FC pada 2007 ketika klub masih dikelola PT Bentoel Prima.
Sempat menghilang dari hiruk pikuk sepakbola tanah air, Miro kembali ke Malang pada 2010 dan untuk kedua kalinya melatih Singo Edan. Begitu mendapatkan tugas di Malang, Tony Ho lagi-lagi diajak untuk menemani di pinggir lapangan.
Setelah membawa Arema FC runner up Indonesia Super League 2010-2011, Miro tidak diperpanjang kontraknya. Akhirnya dia berlabuh di Persela Lamongan pada ISL 2011-2012 dan Tony Ho sekali lagi menjadi pendamping setianya.
Manajemen Persela Lamongan mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan kontrak baru dengan Tony Ho. Walau telah sukses mempertahankan Miro, tapi manajemen belum mengetahui siapa asisten pelatih yang nantinya bakal menemaninya.
“Untuk asisten pelatih kami serahkan ke Miroslav Janu kalau memang dia merekomendasi. Memang Tony Ho sudah mengutarakan niatnya tidak memperpanjang kontrak. Tidak masalah dan kami berterima kasih karena dia sudah memberikan tenaganya musim lalu,” jelas Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Duet Miro-Tony Ho membawa sejarah baru bagi Persela Lamongan yang menembus empat besar klasemen akhir ISL 2011-2012 lalu. Rencananya Miro sendiri pekan ini sudah bakal berada di Lamongan, karena sekarang sedang berada di Makassar.(
(aww)