Para Crosser salat meminta hujan
Senin, 17 September 2012 - 03:00 WIB

Para Crosser salat meminta hujan
A
A
A
Sindonews.com - Musim kemarau yang panjang juga dirasakan, oleh para Crosser (Pecinta Motor Trail dan Trabas). Pasalnya dengan tidak adanya air di medan latihan membuat para Crosser kesulitan melakukan manuver-manuver yang memacu adrenalin dan dapat merusak sepeda motor.
Untuk itu, kemarin puluhan Crosser dari berbagai penjuru Kota Semarang, melakukan Salat Istisqo' untuk meminta hujan di exs Lapangan Golf Sendangmulyo.
Sebelum melakukan Salat meminta hujan para seluruh pecinta trail terlebih dahulu melakukan latihan dengan mengelilingi lapangan. Beberapa anggota lainnya juga sempat melakukan manuver-manuver melompati gundukan buatan.
Usai berlatih sejenak, mereka kemudian secara bersama-sama melakukan Salat Asar berjamaah kemudian dilanjutkan Salat memohon hujan dengan dipimpin oleh salah satu anggota bernama Muhkson dengan khotib Sekretaris komunitas Tril dan Trabas Kholison. Dengan beralaskan koran meraka nampak khusu melakukan Salat.
Kholison mengatakan kegitan Salat Istisqo' dilakukan oleh komunitas Tril dan Trabas untuk meminta hujan kepada Allah Yang Maha Kuasa."Kami sebagai masyarakat merasakan, bahwa musim kemarau tahun ini cukup berat. Tidak pernah hujan, sehingga menyebabkan banyak daerah mengalami kekeringan dan banyak warga kesulitan air bersih," katanya 16 September 2012.
Ditambahkan oleh Kholison kegiatan ini merupakan suatu bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat. Sehingga harapannya setelah melakukan Salat ini dapat turun hujan. Sehingga dapat membasahi bumi dan tanaman menjadi hijau kembali. "Banyak tempat-tempat yang tadinya banyak air sekarang menjadi kering," katanya.
Menurutnya, musim kemarau yang panjang juga membuat medan latihan menjadi kering, berdebu sehingga mengganggu konsentrasi di saat latihan. Selain itu, dengan kondisi tanah yang kering juga membuat motor mudah rusak. Berbeda dengan kondisi tanah yang basah atau bahkan berlumpur, selain tidak berdebu, lumpur tanah juga berfungsi untuk mendinginkan mesin. “Kalau Berlumpur kita juga lebih tertantang dengan kondisi jalan yang licin,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, selama musim kemarau ini para komunitas Trail dan Trabas lebih memilih latihan dengan menyusuri sungai, dan persawahaan yang ada di pinggiran kota Semarang. “Kalau memilih, ya jelas enak saat musim hujan,” katanya.
Untuk itu, kemarin puluhan Crosser dari berbagai penjuru Kota Semarang, melakukan Salat Istisqo' untuk meminta hujan di exs Lapangan Golf Sendangmulyo.
Sebelum melakukan Salat meminta hujan para seluruh pecinta trail terlebih dahulu melakukan latihan dengan mengelilingi lapangan. Beberapa anggota lainnya juga sempat melakukan manuver-manuver melompati gundukan buatan.
Usai berlatih sejenak, mereka kemudian secara bersama-sama melakukan Salat Asar berjamaah kemudian dilanjutkan Salat memohon hujan dengan dipimpin oleh salah satu anggota bernama Muhkson dengan khotib Sekretaris komunitas Tril dan Trabas Kholison. Dengan beralaskan koran meraka nampak khusu melakukan Salat.
Kholison mengatakan kegitan Salat Istisqo' dilakukan oleh komunitas Tril dan Trabas untuk meminta hujan kepada Allah Yang Maha Kuasa."Kami sebagai masyarakat merasakan, bahwa musim kemarau tahun ini cukup berat. Tidak pernah hujan, sehingga menyebabkan banyak daerah mengalami kekeringan dan banyak warga kesulitan air bersih," katanya 16 September 2012.
Ditambahkan oleh Kholison kegiatan ini merupakan suatu bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat. Sehingga harapannya setelah melakukan Salat ini dapat turun hujan. Sehingga dapat membasahi bumi dan tanaman menjadi hijau kembali. "Banyak tempat-tempat yang tadinya banyak air sekarang menjadi kering," katanya.
Menurutnya, musim kemarau yang panjang juga membuat medan latihan menjadi kering, berdebu sehingga mengganggu konsentrasi di saat latihan. Selain itu, dengan kondisi tanah yang kering juga membuat motor mudah rusak. Berbeda dengan kondisi tanah yang basah atau bahkan berlumpur, selain tidak berdebu, lumpur tanah juga berfungsi untuk mendinginkan mesin. “Kalau Berlumpur kita juga lebih tertantang dengan kondisi jalan yang licin,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, selama musim kemarau ini para komunitas Trail dan Trabas lebih memilih latihan dengan menyusuri sungai, dan persawahaan yang ada di pinggiran kota Semarang. “Kalau memilih, ya jelas enak saat musim hujan,” katanya.
(wbs)