Taufik bertemu Simon di perempat finall
Jum'at, 21 September 2012 - 10:51 WIB

Taufik bertemu Simon di perempat finall
A
A
A
Sindonews.com – Dua andalan Indonesia Taufik Hidayat dan Simon Santoso akan berjibaku memperebutkan tiket semifinal Yonex Japan Open 2012. Keduanya bertemu di perempat final seusai menyingkirkan lawan masing-masing pada pertandingan yang digelar di Yoyogi National Stadium, Tokyo, kemarin.
Taufik melaju setelah melewati hadangan pebulu tangkis tuan rumah Akira Koga dua set langsung 21-11 dan 21-10.Tidak perlu waktu lama bagi Taufik menyudahi permainan Koga.Pebulu tangkis kelahiran Bandung,Jawa Barat,tersebut hanya butuh kurang dari setengah jam untuk menghentikan langkah andalan tuan rumah itu. Dominasi Taufik jelas terlihat dari aksiaksinya sepanjang pertandingan.
Dari smes masuk yang diperoleh Taufik,pebulu tangkis yang telah menyatakan gantung raket ini unggul 23 kali pukulan berbanding tujuh dengan apa yang berhasil dicatatkan Koga. Tidak hanya itu,satu perolehan angka mencolok yang diperoleh Taufik,juga didapat dari kemahirannya bermain di sekitar areal net.Dari kecerdikan pebulu tangkis berusia 31 tahun tersebut,Taufik mencatatkan angka 12 kemenangan. Sementara Koga hanya mampu mengoleksi lima kemenangan.
“Saya menilai Taufik tetaplah pemain yang bagus,walaupun memang usianya tidak muda lagi.Pengalaman yang dimiliki tidak terbantahkan.Saya pikir harus diapresiasi apa yang ditorehkannya,”ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI Jacob Rusdianto, saat dihubungi SINDO,kemarin. Namun,di perempat final Taufik akan bertemu Simon yang mengalahkan atlet asal Thailand Tanongsak Saensomboonsuk 21-8, 21-11.Simon pun menang dengan mudah dan hanya butuh setengah jam untuk menyingkirkanTanongsak.
Statistik menyebutkan, Simon memasukkan 14 pukulan smes, sedangkan Tanongsak hanya sembilan. Simon unggul pula dalam permainan net dengan rasio 19 berbanding lima. Pertemuan kedua andalan Indonesia ini memastikan satu pebulu tangkis Indonesia di semifinal.Namun,mereka telah ditunggu Lee Chong Wei (Malaysia) yang akan menghadapi Chong Wei Feng (Malaysia)/ Ajay Jayaram (India).Chong Wei melangkah ke perempat final setelah mengalahkan tunggal putra Denmark Viktor Axelsen 21-10,21-12.
“Jika pertemuan antara sesama pebulu tangkis Indonesia di ajang internasional seperti ini,tentu sangat membanggakan kita masyarakat Indonesia.Ini bisa jadi satu tanda,jika pebulu tangkis Indonesia masih memiliki level yang tinggi di kancah internasional,”papar Jacob. Sementara di nomor ganda putra,tim Indonesia yang diwakili Alvent Yulianto/Markis Kido secara mengejutkan tersungkur.
Tunggal putra terbaik Indonesia tersebut dipaksa menyerah dari pasangan ganda putra tim tuan rumah Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa tiga set langsung 17- 21,21-15,dan 21-9. Pasangan Alvent/Kido sebenarnya mampu menyabet set pertama.Namun,semua seolah berbalik pada dua set lanjutan.Dari statistik pertandingan yang dilewati pasangan Indonesia tersebut,dari segi keberhasilan meraih angka lewat smes,Alvent/Kido dipaksa menyerang 13 berbanding 21.
Tapi,dalam kemampuan memainkan bola net,sebenarnya pasangan ganda putra Indonesia itu jauh lebih baik dibandingkan duet ganda putra Jepang.Dari catatan yang ada,Alvent/ Kido mampu menghasilkan 23 keberhasilan dan permainan net, sedangkan Endo/Hayakawa hanya berhasilkan mengumpulkan 16 keberhasilan. Dengan hasil ini,ganda putra Indonesia pun tinggal menyisakan satu pasang.
Duet Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan akan dihadapkan dengan ganda putra Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen untuk melanjutkan wakil Indonesia di nomor ganda putra.
Taufik melaju setelah melewati hadangan pebulu tangkis tuan rumah Akira Koga dua set langsung 21-11 dan 21-10.Tidak perlu waktu lama bagi Taufik menyudahi permainan Koga.Pebulu tangkis kelahiran Bandung,Jawa Barat,tersebut hanya butuh kurang dari setengah jam untuk menghentikan langkah andalan tuan rumah itu. Dominasi Taufik jelas terlihat dari aksiaksinya sepanjang pertandingan.
Dari smes masuk yang diperoleh Taufik,pebulu tangkis yang telah menyatakan gantung raket ini unggul 23 kali pukulan berbanding tujuh dengan apa yang berhasil dicatatkan Koga. Tidak hanya itu,satu perolehan angka mencolok yang diperoleh Taufik,juga didapat dari kemahirannya bermain di sekitar areal net.Dari kecerdikan pebulu tangkis berusia 31 tahun tersebut,Taufik mencatatkan angka 12 kemenangan. Sementara Koga hanya mampu mengoleksi lima kemenangan.
“Saya menilai Taufik tetaplah pemain yang bagus,walaupun memang usianya tidak muda lagi.Pengalaman yang dimiliki tidak terbantahkan.Saya pikir harus diapresiasi apa yang ditorehkannya,”ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI Jacob Rusdianto, saat dihubungi SINDO,kemarin. Namun,di perempat final Taufik akan bertemu Simon yang mengalahkan atlet asal Thailand Tanongsak Saensomboonsuk 21-8, 21-11.Simon pun menang dengan mudah dan hanya butuh setengah jam untuk menyingkirkanTanongsak.
Statistik menyebutkan, Simon memasukkan 14 pukulan smes, sedangkan Tanongsak hanya sembilan. Simon unggul pula dalam permainan net dengan rasio 19 berbanding lima. Pertemuan kedua andalan Indonesia ini memastikan satu pebulu tangkis Indonesia di semifinal.Namun,mereka telah ditunggu Lee Chong Wei (Malaysia) yang akan menghadapi Chong Wei Feng (Malaysia)/ Ajay Jayaram (India).Chong Wei melangkah ke perempat final setelah mengalahkan tunggal putra Denmark Viktor Axelsen 21-10,21-12.
“Jika pertemuan antara sesama pebulu tangkis Indonesia di ajang internasional seperti ini,tentu sangat membanggakan kita masyarakat Indonesia.Ini bisa jadi satu tanda,jika pebulu tangkis Indonesia masih memiliki level yang tinggi di kancah internasional,”papar Jacob. Sementara di nomor ganda putra,tim Indonesia yang diwakili Alvent Yulianto/Markis Kido secara mengejutkan tersungkur.
Tunggal putra terbaik Indonesia tersebut dipaksa menyerah dari pasangan ganda putra tim tuan rumah Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa tiga set langsung 17- 21,21-15,dan 21-9. Pasangan Alvent/Kido sebenarnya mampu menyabet set pertama.Namun,semua seolah berbalik pada dua set lanjutan.Dari statistik pertandingan yang dilewati pasangan Indonesia tersebut,dari segi keberhasilan meraih angka lewat smes,Alvent/Kido dipaksa menyerang 13 berbanding 21.
Tapi,dalam kemampuan memainkan bola net,sebenarnya pasangan ganda putra Indonesia itu jauh lebih baik dibandingkan duet ganda putra Jepang.Dari catatan yang ada,Alvent/ Kido mampu menghasilkan 23 keberhasilan dan permainan net, sedangkan Endo/Hayakawa hanya berhasilkan mengumpulkan 16 keberhasilan. Dengan hasil ini,ganda putra Indonesia pun tinggal menyisakan satu pasang.
Duet Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan akan dihadapkan dengan ganda putra Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen untuk melanjutkan wakil Indonesia di nomor ganda putra.
(wbs)