Hanya satu PSMS Medan di kompetisi resmi

Sabtu, 22 September 2012 - 06:11 WIB
Hanya satu PSMS Medan di kompetisi resmi
Hanya satu PSMS Medan di kompetisi resmi
A A A
Sindonews.com - Hasil rapat Joint Committee (JC) memutuskan dua kompetisi (ISL/Divisi Utama-IPL/Divisi Utama) tetap sama-sama berjalan. Kedua kompetisi diakui PSSI mulai musim depan. Hal tersebut masuk dalam lima butir kesepakatan rapat JC.

Kondisi tersebut membuat PSMS Medan yang di musim lalu berlaga di dua kompetiisi berbeda kembali berpotensi untuk kembali melanjutkan dua kompetisi. CEO PSMS Medan IPL Freddy Hutabarat mengatakan berkomitmen untuk menjadikan PSMS Medan akan bermain di satu kompetisi.

Hal ini akan dimulai dengan upaya menyatukan persepsi lewat rekonsiliasi dengan kubu Indra Sakti cs (pengurus PSMS versi Hotel Candi). Keikutsertaan berkompetisi (PSSI-KPSI) akan ditentukan melalui cara demokratis yakni melibatkan forum 40 klub anggota.

"Saya pikir keputusan JC yang dihadiri perwakilan AFC ini belum final. Tapi, seandainya dibiarkan tetap berjalan dua kompetisi, PSMS Medan harus bermain di satu kompetisi. Saya komit untuk hal ini,"kata pria yang masih berstatus CEO PSMS Medan IPL ini di Medan (Jumat 21/9).

Lebih lanjut, Freddy mengemukakan bahwa pencalonannya sebagai ketua umum versi pengurus harian juga dilatarbelakangi penyatuan klub berjuluk Ayam Kinantan. Mengikuti dua kompetisi berakibat penurunan kualitas tim dan kurangnya animo masyarakat. Kondisi yang diperparah paceklik keuangan karena ketiadaan sponsor menyuntikkan dana.

"Saya atau siapapun yang kelak terpilih jadi ketua umum, langkah awal dan utama adalah penyatuan ini. Kami akan menempatkan PSMS di kompetisi yang punya aturan-aturan jelas dan legal. Selanjutnya, keharusan untuk saling bahu membahu membantu ketum terpilih," bebernya.

Freddy enggan menyebutkan akan dibawa ke kompetisi mana, sekiranya sudah ada penyatuan. Namun, ada kecenderungan untuk mengikuti kompetisi buatan PSSI.

"Itu nanti dibahas, intinya kan tergantung pada regulasi PSSI. Karena begini, hasil rapat di Kuala Lumpur mengizinkan dua kompetisi tapi bukan dualisme kepengurusan. Semuanya di bawah kendali PSSI," tuturnya seraya menampik penentuan arah kompetisi menghitung kedekatannya dengan Djohar Arifin Husin(DAH) yang notabene kakak iparnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum PSMS Medan versi Hotel Candi, Martius Latuperissa menegaskan akan ikut kompetisi besutan KPSI. Keputusan dini itu dikarenakan pertimbangan kesiapan dan kualitas. Ia juga mengkritisi AFC yang tidak dinilainya tak mampu bersikap tegas menyelesaikan dualisme kepengurusan dan kompetisi.

"Kita akan ikut kompetisi yang dalam tempo dua bulan ke depan sudah mengadakannya. Bukan hanya sekadar ancar-ancar (rencana, red) saja. Itu bukti kalau kompetisi itu punya persiapan matang," tuturnya kemarin.

Sebagaimana diketahui KPSI berencana menggulirkan kompetisi di medio November. Apakah ada kecenderungan ke KPSI? "Ya, KPSI lah. Kita mengacu pada kualitas dan siapa yang paling siap. Itu sudah terbukti di musim sebelumnya. Tapi itu pun, kami akan bahas lagi lewat pengurus dalam waktu dekat ini," bebernya.

AFC, kata Freddy, telah menyetujui hasil yang "abu-abu". Ketidaktegasan karena situasi dilematis, bahwa PSSI adalah induk organisasi legal yang berada di bawah FIFA/AFC. Di sisi lain, kompetisi KPSI terbukti punya kualitas lewat animo pencinta sepakbola nasional.

Bagaimana dengan upaya penyatuan PSMS Medan? "Dari awal prinsip kita tetap PSMS ini satu. Lha, siapa yang buat terpecah. Silakan tanya kepada Rahudman, apa yang sudah dia lakukan baru-baru ini. Semuanya membuat PSMS ini terpecah," ucapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7030 seconds (0.1#10.140)