Dituntut mundur, Ketum PBSI Sumut menolak

Rabu, 26 September 2012 - 22:26 WIB
Dituntut mundur, Ketum...
Dituntut mundur, Ketum PBSI Sumut menolak
A A A
Sindonews.com - Kegagalan Pengda Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumut membawa pulang prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau, mendapat sorotan dari Asosiasi Badminton Sumatera Utara (ABSU).

Ketua ABSU, Aswindy Fachrizal, Pengda PBSI Sumut juga dinilai tidak memberikan kesempatan bagi putra daerah untuk membela Sumut di ajang olahraga empat tahunan itu. Menurutnya, dari 14 atlet yang diberangkatkan hanya 6 atlet asli Sumut. Terdiri 4 atlet putra dan 2 atlet putri.

PBSI Sumut yang dipimpin Johanes IW terkesan pesimistis menurunkan atlet binaannya. Hal itu membunuh prestasi dan semangat atlet-atlet bulu tangkis Sumut. ''Pengda PBSI Sumut selalu membeberkan pembinaan bulu tangkis Sumut semakin lebih baik. Tapi nyatanya, malah atlet Pulau Jawa yang diutamakan, malah kandas dan tidak membuahkan hasil,” ujar mantan atlet bulu tangkis yang pernah menorehkan nama baik Sumut di PON.

Kegagalan demi kegagalan selama kepemimpinan Johanes IW terangnya telah mempermalukan Sumatera Utara di kancah olahraga. Padahal potensi atlet-atlet Sumut memiliki pontensi besar menjadi juara.

''Karenanya kita minta Ketua Umum Pengda PBSI Sumut Johannes IW untuk turun dari jabatannya demi kemajuan bulutangkis Sumut. Kita akan menyurati Gubernur Sumut, KONI Sumut dan PBSI Pusat terkait permasalahan pembinaan bulu tangkis Sumut yang terjadi saat ini,” tegas Aswindy.

Di PON XVIII/2012 Riau, tim bulu tangkis tunggal putra Sumut menurunkan Muhammad Bayu Pengestu, Muhammmad Herdiyanto dan Subhan Hasan. Sedangkan di nomor ganda, Erwin Wihardi-Rizky Delinugraha, Muhammad Nur Rofii-Subhan Hasan. Sedangkan, tim ganda putri Sumut menurunkan, Anneke Feinya Agustine-Rizky Amalia, Afni Fadilah-Rini Andriani. Di nomor perorangan, Milicent, Arindah Sari dan Yulia Yosephine Susanto.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum PBSI Sumut Johanes IW enggan menanggapi hal tersebut. Katanya, masa kepemimpinan dirinya periode 2010 hingga 2014 belum ada pernyataan dari Pengurus Cabang (Pengcab) yang meminta dirinya mundur terkait gagalnya tim Sumut bulutangkis di ajang PON XVIII/2012 Riau. "Yang memberi amanat saya memimpin PBSI itu adalah Pengcab. Dan sampai detik ini, saya belum ada dengar, kalau Pengcab meminta saya mundur," ungkapnya.

Katanya, kegagalan di PON XVIII tersebut tidak bisa dipandang dari satu sisi saja. Menang atau kalahnya tim dalam pertandingan, merupakan hal yang biasa. Namun, harus ada tindakan dari pengalaman di pertandingan tersebut.

"Menang atau kalah itu biasa dalam pertandingan. Tapi, lihat dari sisi pembinaan yang dilakukan sudah sampai sejauh mana. Potensi dan prestasi yang ada saat ini di awas semua. Sumut diakui PBSI Pusat, sebagai daerah yang baik dalam pembinaan atlet di luar Pulau Jawa," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5543 seconds (0.1#10.24)