Musim terbaik sepanjang karir Hermawan

Minggu, 30 September 2012 - 02:54 WIB
Musim terbaik sepanjang...
Musim terbaik sepanjang karir Hermawan
A A A
Sindonews.com —Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) mengakhiri musim tanpa trofi setelah gagal di IPL, Piala Indonesia, dan terakhir di perempatfinal Afc Cup. Walau begitu, musim ini justru sangat istimewa dan memuaskan bagi bek tengah Arema IPL Hermawan.

Hermawan adalah pemain didikan asli Arema yang berangkar dari Arema Junior. Pemain kelahiran 1983 ini semasa belia dianggap salah satu pemain masa depan Arema dan tim nasional (timnas). Tepatnya ketika dia menjadi bagian kesuksesan menjuarai Hassanal Bolkiah Trophy pada 2002.

Sayang perjalanan karir Hermawan tak sesederhana yang dibayangkan orang. Dia harus bekerja sangat keras untuk mendapatkan tempat di tim utama Arema. Hasilnya ternyata tidak sesuai yang dibayangkan, hingga akhirnya dia memutuskan berganti klub untuk mendapatkan kesempatan bermain lebih besar.

Dalam rentang waktu 2006 hingga 2009, dia berganti tiga klub yakni Pelita Jaya, Persela Lamongan dan Deltras Sidoarjo. Setelah kenyang dengan pengalaman di luar Malang, dia kembali ke klub yang membesarkannya pada 2009 silam. Kebetulan saat ini Arema menggapai era keemasan dengan meraih juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.

Namun secara pribadi, dirinya masih belum puas karena tetap tak mendapatkan posisi mentereng di tim. Dia bahkan sering menyebut dirinya sebagai 'wayang' yang berbaris di bangku cadangan. Terpecahnya Arema musim lalu ternyata membawa berkah bagi pemain kelahiran Pakisaji, Kabupaten Malang, ini.

Memilih bergabung Arema IPL, dia mendapakan kepercayaan besar dari pelatih Dejan Antonic. Hampir sepanjang musim Hermawan menjadi bek tengah yang sulit tergantikan dan itu diuntungkan dengan kondisi Gunawan Dwi Cahyo yang sering mengalami cedera.

“Secara pribadi, ini musim terbaik saya. Memang Arema tidak mendapatkan gelar tapi saya merasa mendapatkan bagian penting di tim. Saya harus berterima kasih kepada coach Dejan (Antonic) yang percaya kepada kemampuan saya. Musim depan saya ingin lebih baik lagi,” ujar pemain yang berposisi asli bek kiri ini.

Semula Hermawan dianggap kurang pas sebagai bek tengah karena postur 172 cm termasuk kecil untuk seorang bek tengah. Tapi anggapan itu tak berlaku karena nyatanya dia berkolaborasi dengan cukup bagus bersama Irfan Raditya yang sebelumnya juga kesulitan mendapat posisi utama di tim Arema.

“Saya pernah meraih gelar juara Divisi Utama 2004 dan juara ISL 2009-2010, tapi tidak terlalu puas karena jarang bermain. Jadi wajar kalau saya menilai musim kemarin menjadi yang terbaik karena saya lebih banyak bermain dan tidak diganggu cedera,” ungkapnya.

Hermawan tergolong sering cedera selama karirnya sebagai pesepakbola dan itu memengaruhi grafik penampilannya. Musim kemarin bersama Arema IPL dia tidak mengalami masalah apa pun dengan kebugaran walau timnya bermain di tiga kompetisi sekaligus.

Untuk karir ke depan, Hermawan belum memutuskan langkah selanjutnya. “Saya akan melihat situasi dulu. Inginnya tetap bermain di Malang, tapi itu tergantung bagaimana kondisinya nanti. Semoga saya mendapatkan pelatih seperti Dejan lagi,” ucapnya sembari tertawa.

Baginya Dejan adalah pelatih yang mempunyai kemampuan memotivasi timnya dengan baik. Selain itu, pelatih asal Serbia tersebut dinilai Hermawan sebagai pelatih yang tidak mudah menyalahkan pemain dalam situasi kurang bagus.(kukuh setyawan)

Nama: Hermawan
TTL: Pakisaji, Malang, 9 Mei 1983
Tinggi: 172 Cm
Posisi: Bek Kiri/Tengah
Klub: Arema (2002-2005), Pelita Jaya (2006-2007), Persela Lamongan (2007-2008), Deltras Sidoarjo (2008-2009), Arema (2009-2012).
Prestasi:: -Juara Divisi Utama (2004)
-Juara Piala Indonesia (2005)
-Juara ISL (2009-2010)
-Juara Hassanal Bolkiah Thropy U-21) (2002).
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5186 seconds (0.1#10.140)