Merger Arema ISL jadi momentum Arema IPL
A
A
A
Sindonews.com - Merger Arema versi Indonesian Super League (ISL) dengan Pelita Jaya telah membuat Aremania ‘galau’. Suporter biru yang musim lalu menentukan pilihannya ke Stadion Kanjuruhan harus bertanya-tanya lagi soal keaslian timnya setelah merger.
Sebagian Aremania memang belum bisa menerima proses merger yang kini masih menapaki penggabungan tim. Mereka menganggap bersatunya Arema-Pelita bakal sedikit menghapus sejarah Arema yang disebut-sebut selalu identik dengan arek-arek Malang.
Ini tentu menjadi momentum bagus bagi Arema IPL untuk kembali bersaing mendapatkan dukungan di stadion. Musim lalu klub yang didanai Ancora kehilangan pendukung secara drastis karena perpecahan di manajemen sekaligus langkah ‘balik kucing’ sejumlah pemain ke Kanjuruhan.
Arema IPL hanya ditonton sedikit Aremania dan mayoritas adalah warga Malang penikmat bola, nyaris sama dengan Persema Malang. Sebagai acuan, pertandingan AFC Cup kontra Al Ettifaq yang notabene sebagai laga paling akbar musim kemarin, hanya ditonton tak lebih 500 kepala.
Itu tentu bukan angka yang bagus, baik bagi motivasi pemain maupun sisi bisnis klub. Sepanjang musim lalu manajemen IPL sebenarnya telah melakukan sejumlah langkah untuk merangkul Aremania. Sayang upaya yang dilakukan belum menampakkan hasil karena nyatanya Stadion Gajayana tetap sepi hingga akhir musim.
Menarik dilihat bagaimana musim berikutnya setelah Arema ISL merger dengan Pelita Jaya. Akankah Stadion Gajayana bakal dibanjiri Arema kembali? Jawabannya tentu ada di Aremania sendiri yang bebas memilih Gajayana atau Kanjuruhan.
Pelatih Dejan Antonic sendiri menginginkan ada dukungan lebih bagi tim Singo Edan musim depan. Pelatih yang menyetujui perpanjangan kontrak selama semusim bersama Arema IPL ini menilai dukungan supporter sangat berarti.
''Saya melihat dukungan suporter selama semusim terakhir belum maksimal. Sebagai pelatih saya tentu menginginkan banyak suporter yang mendukung timnya di stadion. Saya tidak tahu apa yang dirasakan suporter, tapi saya berdoa semoga musim depan bisa lebih ramai,” ucap Dejan, Selasa (2/10).
Dejan sendiri bertekad memperbaiki skuad untuk musim depan agar semakin menarik untuk supporter. Dia juga telah mendapatkan sedikitnya lima pemain yang musim depan bersedia bergabung ke Stadion Gajayana atau melengkapi skuad lawan yang bertahan.
“Saya senang dengan tim Arema musim lalu. Para pemain memiliki kemampuan, profesional dan bisa bekerja keras. Saya rasa kami hanya membutuhkan sedikit penambahan untuk musim depan, tidak sampai 50%,” tegasnya.
Aremania sejatinya pernah membanjir ke Stadion Gajayana di dua laga awal IPL, kala tim masih ditangani Milomir Seslija. Namun saat terjadi ricuh di manajemen hingga tim terpecah, sebagian pemain kembali ke Kanjuruhan, Aremania mulai meninggalkan stadion di pusat kota Malang itu
Sebagian Aremania memang belum bisa menerima proses merger yang kini masih menapaki penggabungan tim. Mereka menganggap bersatunya Arema-Pelita bakal sedikit menghapus sejarah Arema yang disebut-sebut selalu identik dengan arek-arek Malang.
Ini tentu menjadi momentum bagus bagi Arema IPL untuk kembali bersaing mendapatkan dukungan di stadion. Musim lalu klub yang didanai Ancora kehilangan pendukung secara drastis karena perpecahan di manajemen sekaligus langkah ‘balik kucing’ sejumlah pemain ke Kanjuruhan.
Arema IPL hanya ditonton sedikit Aremania dan mayoritas adalah warga Malang penikmat bola, nyaris sama dengan Persema Malang. Sebagai acuan, pertandingan AFC Cup kontra Al Ettifaq yang notabene sebagai laga paling akbar musim kemarin, hanya ditonton tak lebih 500 kepala.
Itu tentu bukan angka yang bagus, baik bagi motivasi pemain maupun sisi bisnis klub. Sepanjang musim lalu manajemen IPL sebenarnya telah melakukan sejumlah langkah untuk merangkul Aremania. Sayang upaya yang dilakukan belum menampakkan hasil karena nyatanya Stadion Gajayana tetap sepi hingga akhir musim.
Menarik dilihat bagaimana musim berikutnya setelah Arema ISL merger dengan Pelita Jaya. Akankah Stadion Gajayana bakal dibanjiri Arema kembali? Jawabannya tentu ada di Aremania sendiri yang bebas memilih Gajayana atau Kanjuruhan.
Pelatih Dejan Antonic sendiri menginginkan ada dukungan lebih bagi tim Singo Edan musim depan. Pelatih yang menyetujui perpanjangan kontrak selama semusim bersama Arema IPL ini menilai dukungan supporter sangat berarti.
''Saya melihat dukungan suporter selama semusim terakhir belum maksimal. Sebagai pelatih saya tentu menginginkan banyak suporter yang mendukung timnya di stadion. Saya tidak tahu apa yang dirasakan suporter, tapi saya berdoa semoga musim depan bisa lebih ramai,” ucap Dejan, Selasa (2/10).
Dejan sendiri bertekad memperbaiki skuad untuk musim depan agar semakin menarik untuk supporter. Dia juga telah mendapatkan sedikitnya lima pemain yang musim depan bersedia bergabung ke Stadion Gajayana atau melengkapi skuad lawan yang bertahan.
“Saya senang dengan tim Arema musim lalu. Para pemain memiliki kemampuan, profesional dan bisa bekerja keras. Saya rasa kami hanya membutuhkan sedikit penambahan untuk musim depan, tidak sampai 50%,” tegasnya.
Aremania sejatinya pernah membanjir ke Stadion Gajayana di dua laga awal IPL, kala tim masih ditangani Milomir Seslija. Namun saat terjadi ricuh di manajemen hingga tim terpecah, sebagian pemain kembali ke Kanjuruhan, Aremania mulai meninggalkan stadion di pusat kota Malang itu
(aww)