Disorda optimistis Bekasi sukses gelar Porda
Selasa, 30 Oktober 2012 - 19:54 WIB

Disorda optimistis Bekasi sukses gelar Porda
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jawa Barat optimistis Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2014 terselenggara dengan baik. Beberapa upaya pun dilakukan dinas tersebut agar gelaran empat tahun sekali ini tetap menempatkan Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah.
Sekretaris Disorda Jawa Barat Wahyu Iskandar mengatakan, terkait kesulitan dana yang kini dialami, Kabupaten Bekasi harus memberdayakan sarana olah raga yang telah tersedia. Sekalipun venue tersebut berada di luar wilayah sang tuan rumah. Namun, faktor jarak tempuh juga harus dipertimbangkan. Baginya, yang terpenting adalah ketersediaan lapangan pertandingan untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2014.
"Selain pembangunan venue baru, terdapat dua cara lain yang dapat digunakan untuk menyiapkan sarana Porda. Yaitu rehabilitasi sarana olahraga yang belum memenuhi standar, dan menjalin kerja sama dengan daerah atau pihak lain dalam bentuk peminjaman. Opsi ketiga ini yang kami maksimalkan, terutama untuk venue yang kini belum dimiliki tuan rumah. Daripada membangun venue baru dengan biaya dan energi tidak sedikit," kata Wahyu di kantornya Jalan Doktor Rajiman, Kota Bandung, Selasa, (30/10).
Wahyu mengatakan, berdasarkan laporan Dinas Olah Raga Kabupaten Bekasi, hingga kini terdapat 37 venue cabang olahraga yang telah disiapkan tuan rumah. Sebanyak 23 diantaranya tersedia hasil kerja sama dengan pihak lain. Sedangkan delapan venue merupakan hasil renovasi sarana yang telah ada sebelumnya. Di antaranya venue tenis dan sepak bola. Sisanya merupakan sarana baru yang memang dibangun menjelang gelaran Porda 2014.
"Sarana baru yang dibangun antara lain futsal, dansa, sepatu roda, dan squash. Jadi memang ada tiga cara untuk penyediaan sarana, dan kerja sama untuk peminjaman adalah cara yang kami utamakan," ujar Wahyu.
Dia menyebutkan, meski telah tersedia venue 37 cabang olahraga, nominal tersebut belum memenuhi keinginan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berharap Porda menggelar pertandingan di 43 cabang olahraga. Tujuannya adalah sebagai ajang proyeksi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) yang juga direncanakan menggelar pertandingan 43 cabang.
"Untuk sisa venue yang kurang itu, kami juga akan mengupayakan agar tuan rumah melakukan kerja sama dengan daerah lain, karena di wilayah Kabupaten Bekasi belum memiliki sarana tersebut. Bahkan pengurus cabang (Pengcab) enam olahraga yang kurang itu pun belum terbentuk di Kabupaten Bekasi," ucap Wahyu.
Enam venue yang rencananya menyusul untuk mencari pinjaman adalah dayung, yang mengincar lokasi di Karawang; bowling di Kota Bogor dan Nirwana Resident; Aerosport di kawasan Puncak, Lapangan Udara Sulaiman, Kabupaten Bogor, atau Kabupaten Bandung; cabang olah raga layar yang hendak meminjam tempat ke Indramayu; sofbol, dan bisbol di Kabupaten Bandung atau GOR Lodaya di Kota Bandung; dan cabang hoki yang mengincar Kabupaten Bandung.
"Semuanya tentu akan tetap mempertimbangkan jarak tempuh dari lokasi tuan rumah. Karena bagaimana pun Kabupaten Bekasi merupakan aktor utamanya. Pihak tuan rumah pun sering datang kepada kami untuk sharing dan melaporkan perkembangan persiapan Porda," tuturnya.
Wahyu mengungkapkan, sebagai salah satu leading sektor event Porda, pihaknya pun mengambil berbagai langkah pengawalan. Melalui upaya tersebut, dia berharap tahap-tahap persiapan yang dilakukan Kabupaten Bekasi tercapai. Terlebih, penunjukan Kabupaten itu sebagai tuan rumah Porda melalui proses panjang.
"Keputusan Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah Porda 2014 itu tidak mudah. Melalui Musyawarah Daerah (Musda) KONI Jawa Barat tahun 2010 di Kuningan. Dari beberapa daerah yang dinilai, satu yang direkomendasikan kepada Gubernur. Lalu turun Surat Keputusan, jadi prosesnya lumayan panjang. Kami optimistis Porda 2014 terselenggara dengan baik di Kabupaten Bekasi," kata Wahyu.
Sekretaris Disorda Jawa Barat Wahyu Iskandar mengatakan, terkait kesulitan dana yang kini dialami, Kabupaten Bekasi harus memberdayakan sarana olah raga yang telah tersedia. Sekalipun venue tersebut berada di luar wilayah sang tuan rumah. Namun, faktor jarak tempuh juga harus dipertimbangkan. Baginya, yang terpenting adalah ketersediaan lapangan pertandingan untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2014.
"Selain pembangunan venue baru, terdapat dua cara lain yang dapat digunakan untuk menyiapkan sarana Porda. Yaitu rehabilitasi sarana olahraga yang belum memenuhi standar, dan menjalin kerja sama dengan daerah atau pihak lain dalam bentuk peminjaman. Opsi ketiga ini yang kami maksimalkan, terutama untuk venue yang kini belum dimiliki tuan rumah. Daripada membangun venue baru dengan biaya dan energi tidak sedikit," kata Wahyu di kantornya Jalan Doktor Rajiman, Kota Bandung, Selasa, (30/10).
Wahyu mengatakan, berdasarkan laporan Dinas Olah Raga Kabupaten Bekasi, hingga kini terdapat 37 venue cabang olahraga yang telah disiapkan tuan rumah. Sebanyak 23 diantaranya tersedia hasil kerja sama dengan pihak lain. Sedangkan delapan venue merupakan hasil renovasi sarana yang telah ada sebelumnya. Di antaranya venue tenis dan sepak bola. Sisanya merupakan sarana baru yang memang dibangun menjelang gelaran Porda 2014.
"Sarana baru yang dibangun antara lain futsal, dansa, sepatu roda, dan squash. Jadi memang ada tiga cara untuk penyediaan sarana, dan kerja sama untuk peminjaman adalah cara yang kami utamakan," ujar Wahyu.
Dia menyebutkan, meski telah tersedia venue 37 cabang olahraga, nominal tersebut belum memenuhi keinginan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berharap Porda menggelar pertandingan di 43 cabang olahraga. Tujuannya adalah sebagai ajang proyeksi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) yang juga direncanakan menggelar pertandingan 43 cabang.
"Untuk sisa venue yang kurang itu, kami juga akan mengupayakan agar tuan rumah melakukan kerja sama dengan daerah lain, karena di wilayah Kabupaten Bekasi belum memiliki sarana tersebut. Bahkan pengurus cabang (Pengcab) enam olahraga yang kurang itu pun belum terbentuk di Kabupaten Bekasi," ucap Wahyu.
Enam venue yang rencananya menyusul untuk mencari pinjaman adalah dayung, yang mengincar lokasi di Karawang; bowling di Kota Bogor dan Nirwana Resident; Aerosport di kawasan Puncak, Lapangan Udara Sulaiman, Kabupaten Bogor, atau Kabupaten Bandung; cabang olah raga layar yang hendak meminjam tempat ke Indramayu; sofbol, dan bisbol di Kabupaten Bandung atau GOR Lodaya di Kota Bandung; dan cabang hoki yang mengincar Kabupaten Bandung.
"Semuanya tentu akan tetap mempertimbangkan jarak tempuh dari lokasi tuan rumah. Karena bagaimana pun Kabupaten Bekasi merupakan aktor utamanya. Pihak tuan rumah pun sering datang kepada kami untuk sharing dan melaporkan perkembangan persiapan Porda," tuturnya.
Wahyu mengungkapkan, sebagai salah satu leading sektor event Porda, pihaknya pun mengambil berbagai langkah pengawalan. Melalui upaya tersebut, dia berharap tahap-tahap persiapan yang dilakukan Kabupaten Bekasi tercapai. Terlebih, penunjukan Kabupaten itu sebagai tuan rumah Porda melalui proses panjang.
"Keputusan Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah Porda 2014 itu tidak mudah. Melalui Musyawarah Daerah (Musda) KONI Jawa Barat tahun 2010 di Kuningan. Dari beberapa daerah yang dinilai, satu yang direkomendasikan kepada Gubernur. Lalu turun Surat Keputusan, jadi prosesnya lumayan panjang. Kami optimistis Porda 2014 terselenggara dengan baik di Kabupaten Bekasi," kata Wahyu.
(aww)