Tiada batasan usia, Bandung yakin juara
Kamis, 01 November 2012 - 20:34 WIB

Tiada batasan usia, Bandung yakin juara
A
A
A
Sindonews.com - Kota Bandung bertekad mempertahankan gelar juara umum di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XII Jawa Barat 2014. Langkah jawara Porda 2010 itu diprediksi semakin mudah dengan tidak adanya batasan usia atlet pada sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan.
Anggota Bidang Pembibitan, Pendidikan, Latihan, dan Penataran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung Dede Supriyadi mengatakan, pada Porda sebelumnya terdapat aturan batasan usia yang membuat beberapa atlet senior tidak dibolehkan tampil. Hal itu membuat ibu kota Jawa Barat ini kehilangan beberapa medali emas yang ditargetkan.
Salah satu cabang olahraga yang mengalami hal itu, kata Dede, adalah sepak takraw. Mulanya, Kota Bandung mematok target medali emas baik di kelas putra maupun putri. Namun adanya beberapa atlet andalan yang sudah melebihi batasan usia membuat kekuatan tim inti berkurang. Kota Bandung pun harus puas dengan menempati posisi ke tiga atau medali perunggu.
Dia menargetkan, beberapa cabang olahraga yang pada Porda sebelumnya gagal meraih posisi tertinggi, sekarang harus medali emas. Salah satunya sepak takraw, Porda lalu tim putra hanya mampu meraih medali perunggu.
''Itu karena seniornya tidak main, soalnya usia dibatasi. Porda 2014 nanti bebas usia, jadi itu merupakan sebuah kesempatan bagi Kota Bandung untuk meraih prestasi lebih baik. Termasuk di sepak takraw,” kata Dede di kantornya, Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Selain tidak adanya batasan usia, ujarnya, Kota Bandung juga memiliki peluang dari factor tuan rumah Kabupaten Bekasi. Hingga kini, daerah tersebut belum memiliki enam dari 43 cabang olah raga yang dipertandingakan dalam Porda. Hal itu memberi keuntungan kepada Kota Bandung karena Bekasi merupakan salah satu pesaing dalam perebutan medali di Porda 2010 lalu.
Dede memperkirakan, kekuatan kontingen tuan rumah di 2014 nanti tidak jauh berbeda dari event yang sama sebelumnya. Pada Porda 2010, Kabupaten Bekasi berhasil meraih tempat ketiga setelah Kota Bandung dan Kabupaten Bogor. Mereka mengoleksi 53 medali emas, 41 medali perak, dan 54 medali perunggu.
''Kabupaten Bekasi memang menjadi salah satu pesaing ketat Kota Bandung. Di sisi lain, pada Porda mendatang mereka berstatus tuan rumah, merupakan hal pasti jika para atlet Kabupaten Bekasi memiliki kepercayaan diri yang tinggi nantinya,''ujarnya.
''Jadi belum dimilikinya beberapa cabang olahraga oleh Kabupaten Bekasi menjadi keuntungan tersendiri bagi Kota Bandung. Dalam beberapa cabang olah raga, mereka belum memiliki persatuan sendiri, atlet dan pengurusnya juga belum ada, baru mau dibentuk sekarang-sekarang. Ini peluang bagi kami.''
Beberapa cabang olahraga yang dalam masa pembentukan di Kabupaten Bekasi adalah softball/baseball, hoki, aerosport, bowling, berkuda, sepak takraw, dan dayung. Saat ini, selain proses pembentukan pengurus, Kabupaten Bekasi juga sedang mengupayakan venue pertandingan beberapa cabang olahraga tersebut.
Anggota Bidang Pembibitan, Pendidikan, Latihan, dan Penataran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung Dede Supriyadi mengatakan, pada Porda sebelumnya terdapat aturan batasan usia yang membuat beberapa atlet senior tidak dibolehkan tampil. Hal itu membuat ibu kota Jawa Barat ini kehilangan beberapa medali emas yang ditargetkan.
Salah satu cabang olahraga yang mengalami hal itu, kata Dede, adalah sepak takraw. Mulanya, Kota Bandung mematok target medali emas baik di kelas putra maupun putri. Namun adanya beberapa atlet andalan yang sudah melebihi batasan usia membuat kekuatan tim inti berkurang. Kota Bandung pun harus puas dengan menempati posisi ke tiga atau medali perunggu.
Dia menargetkan, beberapa cabang olahraga yang pada Porda sebelumnya gagal meraih posisi tertinggi, sekarang harus medali emas. Salah satunya sepak takraw, Porda lalu tim putra hanya mampu meraih medali perunggu.
''Itu karena seniornya tidak main, soalnya usia dibatasi. Porda 2014 nanti bebas usia, jadi itu merupakan sebuah kesempatan bagi Kota Bandung untuk meraih prestasi lebih baik. Termasuk di sepak takraw,” kata Dede di kantornya, Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Selain tidak adanya batasan usia, ujarnya, Kota Bandung juga memiliki peluang dari factor tuan rumah Kabupaten Bekasi. Hingga kini, daerah tersebut belum memiliki enam dari 43 cabang olah raga yang dipertandingakan dalam Porda. Hal itu memberi keuntungan kepada Kota Bandung karena Bekasi merupakan salah satu pesaing dalam perebutan medali di Porda 2010 lalu.
Dede memperkirakan, kekuatan kontingen tuan rumah di 2014 nanti tidak jauh berbeda dari event yang sama sebelumnya. Pada Porda 2010, Kabupaten Bekasi berhasil meraih tempat ketiga setelah Kota Bandung dan Kabupaten Bogor. Mereka mengoleksi 53 medali emas, 41 medali perak, dan 54 medali perunggu.
''Kabupaten Bekasi memang menjadi salah satu pesaing ketat Kota Bandung. Di sisi lain, pada Porda mendatang mereka berstatus tuan rumah, merupakan hal pasti jika para atlet Kabupaten Bekasi memiliki kepercayaan diri yang tinggi nantinya,''ujarnya.
''Jadi belum dimilikinya beberapa cabang olahraga oleh Kabupaten Bekasi menjadi keuntungan tersendiri bagi Kota Bandung. Dalam beberapa cabang olah raga, mereka belum memiliki persatuan sendiri, atlet dan pengurusnya juga belum ada, baru mau dibentuk sekarang-sekarang. Ini peluang bagi kami.''
Beberapa cabang olahraga yang dalam masa pembentukan di Kabupaten Bekasi adalah softball/baseball, hoki, aerosport, bowling, berkuda, sepak takraw, dan dayung. Saat ini, selain proses pembentukan pengurus, Kabupaten Bekasi juga sedang mengupayakan venue pertandingan beberapa cabang olahraga tersebut.
(aww)