Bangun stadion, Pemprov Jabar kucurkan Rp100 Miliar
Minggu, 04 November 2012 - 22:33 WIB

Bangun stadion, Pemprov Jabar kucurkan Rp100 Miliar
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengucurkan dana bantuan pembangunan Stadion Utama Kabupaten Bekasi. Anggaran sebesar Rp100 milyar telah disiapkan dan rencananya diberikan pada 2013. Tujuannya, untuk mempercepat proses penyediaan venue Pekan Olah Raga Daerah (Porda) 2014.
Pemprov Jabar memang mengutamakan bantuannya pada pembangunan stadion dibandingkan venue olah raga lainnya. Hal itu dilakukan berdasarkan pertimbangan skala prioritas dan kegunaan semua sarana olah raga. Stadion Utama Kabupaten Bekasi dianggap venue paling penting dalam event Porda nanti. “Bantuan sebesar Rp100 milyar itu diberikan tahun depan khusus untuk Stadion Utama Kabupaten Bekasi. Ini sebagai bentuk dukungan dari Pemprov Jawa Barat, agar tuan rumah Porda dapat segera mempersiapkan segala kebutuhan, termasuk venue semua cabang olah raga," kata Sekretaris Dinas Olah Raga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jawa Barat Wahyu Iskandar di kantornya, Jalan Doktor Rajiman, Kota Bandung, Minggu (4/11).
"Tapi fokus utama Pemprov saat ini adalah stadion sepakbola tersebut, karena itu sangat penting sebagai pusat penyelenggaraan acara, termasuk untuk upacara pembukaan dan penutupan Porda. Kalau tidak ada stadion itu, mau bagaimana nanti acaranya?”
Meski direncanakan turun tahun depan, masih terdapat beberapa persyaratan yang harus dituntaskan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Termasuk administrasi pencairan dan dokumen-dokumen lainnya. Namun, Wahyu optimistis pencairan dana hibah tersebut akan sesuai waktu yang dijadwalkan. Sehingga tidak malah mengganggu persiapan Porda 2014. “Kami (Pemprov) tidak begitu saja mengucurkan dana, Kabupaten Bekasi juga sebagai penerima anggaran harus menyiapkan administrasi, persyaratan, dan lain-lainnya. Agar nantinya pemberian bantuan ini tidak memunculkan masalah,” ujarnya.
Pengawasan ketat tidak hanya dilakukan pada proses pencairan. Pemprov Jawa Barat bahkan membentuk tim khusus untuk mengawal penggunaan dana tersebut. Tim verifikasi ini diketuai langsung oleh Kepala Disorda Otji Sakosih. Pengawasan juga tidak hanya diterapkan pada pembangunan Stadion Utama Kabupaten Bekasi, melainkan terhadap semua venue cabang olah raga yang digunakan dalam Porda. “Kami berikan uangnya, dan Bekasi sebagai tuan rumah harus seefektif dan seefisien mungkin dalam menggunakannya, hingga stadion itu rampung. Kami memantau pembangunannya lewat tim verifikasi yang turun langsung ke sana. Termasuk semua venue cabang olah raga juga diverifikasi oleh tim ini,” kata Wahyu.
Dia menyebutkan, secara keseluruhan stadion ini membutuhkan dana sebesar Rp320 milyar. Hingga kini, pembangunan telah menghabiskan anggaran dari internal Kabupaten Bekasi sekitar Rp80 milyar. Terdiri dari Rp5 milyar pada 2009, Rp10 milyar pada 2010, Rp15 milyar pada 2011, dan Rp 50 milyar di tahun ini. “Kabar yang kami terima, dana yang digunakan pada tahun pertama merupakan sumbangan salah satu pihak di Kabupaten Bekasi. Sedangkan tahun-tahun selanjutnya merupakan anggaran dari pemerintah kabupaten tersebut. Jika dikalkulasikan, kebutuhan dananya berarti Rp240 milyar. Dengan bantuan dari Pemprov, maka untuk merampungkan stadion itu dibutuhkan Rp140 milyar lagi. Tapi kami optimistis stadion itu siap digunakan ketika Porda dimulai, karena pembangunannya juga sudah dimulai sejak 2009, dan sekarang sudah mencapai 25%,” pungkas Wahyu.
Pemprov Jabar memang mengutamakan bantuannya pada pembangunan stadion dibandingkan venue olah raga lainnya. Hal itu dilakukan berdasarkan pertimbangan skala prioritas dan kegunaan semua sarana olah raga. Stadion Utama Kabupaten Bekasi dianggap venue paling penting dalam event Porda nanti. “Bantuan sebesar Rp100 milyar itu diberikan tahun depan khusus untuk Stadion Utama Kabupaten Bekasi. Ini sebagai bentuk dukungan dari Pemprov Jawa Barat, agar tuan rumah Porda dapat segera mempersiapkan segala kebutuhan, termasuk venue semua cabang olah raga," kata Sekretaris Dinas Olah Raga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jawa Barat Wahyu Iskandar di kantornya, Jalan Doktor Rajiman, Kota Bandung, Minggu (4/11).
"Tapi fokus utama Pemprov saat ini adalah stadion sepakbola tersebut, karena itu sangat penting sebagai pusat penyelenggaraan acara, termasuk untuk upacara pembukaan dan penutupan Porda. Kalau tidak ada stadion itu, mau bagaimana nanti acaranya?”
Meski direncanakan turun tahun depan, masih terdapat beberapa persyaratan yang harus dituntaskan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Termasuk administrasi pencairan dan dokumen-dokumen lainnya. Namun, Wahyu optimistis pencairan dana hibah tersebut akan sesuai waktu yang dijadwalkan. Sehingga tidak malah mengganggu persiapan Porda 2014. “Kami (Pemprov) tidak begitu saja mengucurkan dana, Kabupaten Bekasi juga sebagai penerima anggaran harus menyiapkan administrasi, persyaratan, dan lain-lainnya. Agar nantinya pemberian bantuan ini tidak memunculkan masalah,” ujarnya.
Pengawasan ketat tidak hanya dilakukan pada proses pencairan. Pemprov Jawa Barat bahkan membentuk tim khusus untuk mengawal penggunaan dana tersebut. Tim verifikasi ini diketuai langsung oleh Kepala Disorda Otji Sakosih. Pengawasan juga tidak hanya diterapkan pada pembangunan Stadion Utama Kabupaten Bekasi, melainkan terhadap semua venue cabang olah raga yang digunakan dalam Porda. “Kami berikan uangnya, dan Bekasi sebagai tuan rumah harus seefektif dan seefisien mungkin dalam menggunakannya, hingga stadion itu rampung. Kami memantau pembangunannya lewat tim verifikasi yang turun langsung ke sana. Termasuk semua venue cabang olah raga juga diverifikasi oleh tim ini,” kata Wahyu.
Dia menyebutkan, secara keseluruhan stadion ini membutuhkan dana sebesar Rp320 milyar. Hingga kini, pembangunan telah menghabiskan anggaran dari internal Kabupaten Bekasi sekitar Rp80 milyar. Terdiri dari Rp5 milyar pada 2009, Rp10 milyar pada 2010, Rp15 milyar pada 2011, dan Rp 50 milyar di tahun ini. “Kabar yang kami terima, dana yang digunakan pada tahun pertama merupakan sumbangan salah satu pihak di Kabupaten Bekasi. Sedangkan tahun-tahun selanjutnya merupakan anggaran dari pemerintah kabupaten tersebut. Jika dikalkulasikan, kebutuhan dananya berarti Rp240 milyar. Dengan bantuan dari Pemprov, maka untuk merampungkan stadion itu dibutuhkan Rp140 milyar lagi. Tapi kami optimistis stadion itu siap digunakan ketika Porda dimulai, karena pembangunannya juga sudah dimulai sejak 2009, dan sekarang sudah mencapai 25%,” pungkas Wahyu.
(nug)