Lagi, Persema tak mau rugi
A
A
A
Sindonews.com —Persema Malang harus bersiap kehilangan pemain bintangnya musim depan setelah Irfan Bachdim terus didekati Persebaya Surabaya. Bahkan Persebaya bergerak agresif dalam upayanya mendatangkan penyerang keturunan Indonesia-Belanda itu.
Tidak seperti kompatriotnya Kim Kurniawan yang menyatakan betah di Persema, Irfan hingga kini belum diketahui statusnya. Pendekatan yang dilakukan Persebaya kepada Irfan Bachdim pun sudah menjadi rahasia umum.
Namun Persema tidak mau menanggung rugi jika Irfan Bachdim pergi. Klub yang kembali memakai julukan Bledeg Biru ini meminta transfer suami Jennifer Kurniawan itu dilakukan sesuai mekanisme yang profesional. Artinya, Persebaya tidak akan mendapatkan Irfan secara gratis.
“Kalau Persebaya berminat ya silakan. Tapi jelas harus melalui transfer profesional karena Irfan masih terikat kontrak hingga 2013. Saya rasa transfer itu wajar dan kalau Persebaya serius, harusnya mengontak kami,” ungkap CEO Persema Didied Poernawan.
Disinggung soal bandrol yang dipatok Persema untuk seorang striker sekelas Irfan, Didied mengatakan, “Jumlahnya tidak berbeda dengan yang dulu.” Saat diincar Sriwijaya FC dan Persija Jakarta semusim lalu, Irfan dihargai Rp5 miliar.
Itu adalah harga transfer dan belum termasuk nilai kontrak pemain. Siapkah Persebaya membayar sebesar itu? Di sinilah masalahnya. Sementara Persebaya sendiri juga masih mengalami krisis keuangan dan sempat menunggak biaya operasional klub.
Soal sudah adanya kontak antara Irfan dengan pihak Persebaya, Didied tidak mempersoalkan. “Silakan saja kalau ingin bicara dengan Irfan. Yang jelas transfer nantinya harus dilakukan secara profesional. Kami juga tidak keberatan jika Irfan ingin pindah ke klub lain,” cetus Didied.
Irfan Bachdim sebenarnya sudah kepingin meninggalkan Stadion Gajayana pada awal musim lalu. Kala itu Persija berminat menggaetnya dan kebetulan pemain berusia 24 tahun itu ingin pindah ke Jakarta. Namuan transfer gagal karena Pelatih Persema Slave Radovski menahannya.
Sriwijaya FC juga sempat berniat mendapatkan pemain yang pernah merumput di klub FC Utrech, Belanda, ini. Sayang harga yang diminta Persema terlampau tinggi sehingga klub asal Sumatera Selatan itu tak sanggup membayarnya.
Situasi tersebut sempat membuat Irfan Bachdim frustrasi dan sempat mangkir dari rutinitas klub selepas acara Tahun Baru 2012. Manajemen juga sempat memberinya sanksi denda kepada pemain tim nasional (timnas) ini sebagai buntut ketidak-profesionalannya.
Tingginya nilai transfer yang dipasang Bledeg Biru, bukan tidak mungkin upaya Irfan keluar dari Gajayana kembali terganjal. Sedangkan di sejarah sepakbola Indonesia belum pernah sebuah klub rela membayar Rp5 miliar hanya untuk seorang pemain.
Tidak seperti kompatriotnya Kim Kurniawan yang menyatakan betah di Persema, Irfan hingga kini belum diketahui statusnya. Pendekatan yang dilakukan Persebaya kepada Irfan Bachdim pun sudah menjadi rahasia umum.
Namun Persema tidak mau menanggung rugi jika Irfan Bachdim pergi. Klub yang kembali memakai julukan Bledeg Biru ini meminta transfer suami Jennifer Kurniawan itu dilakukan sesuai mekanisme yang profesional. Artinya, Persebaya tidak akan mendapatkan Irfan secara gratis.
“Kalau Persebaya berminat ya silakan. Tapi jelas harus melalui transfer profesional karena Irfan masih terikat kontrak hingga 2013. Saya rasa transfer itu wajar dan kalau Persebaya serius, harusnya mengontak kami,” ungkap CEO Persema Didied Poernawan.
Disinggung soal bandrol yang dipatok Persema untuk seorang striker sekelas Irfan, Didied mengatakan, “Jumlahnya tidak berbeda dengan yang dulu.” Saat diincar Sriwijaya FC dan Persija Jakarta semusim lalu, Irfan dihargai Rp5 miliar.
Itu adalah harga transfer dan belum termasuk nilai kontrak pemain. Siapkah Persebaya membayar sebesar itu? Di sinilah masalahnya. Sementara Persebaya sendiri juga masih mengalami krisis keuangan dan sempat menunggak biaya operasional klub.
Soal sudah adanya kontak antara Irfan dengan pihak Persebaya, Didied tidak mempersoalkan. “Silakan saja kalau ingin bicara dengan Irfan. Yang jelas transfer nantinya harus dilakukan secara profesional. Kami juga tidak keberatan jika Irfan ingin pindah ke klub lain,” cetus Didied.
Irfan Bachdim sebenarnya sudah kepingin meninggalkan Stadion Gajayana pada awal musim lalu. Kala itu Persija berminat menggaetnya dan kebetulan pemain berusia 24 tahun itu ingin pindah ke Jakarta. Namuan transfer gagal karena Pelatih Persema Slave Radovski menahannya.
Sriwijaya FC juga sempat berniat mendapatkan pemain yang pernah merumput di klub FC Utrech, Belanda, ini. Sayang harga yang diminta Persema terlampau tinggi sehingga klub asal Sumatera Selatan itu tak sanggup membayarnya.
Situasi tersebut sempat membuat Irfan Bachdim frustrasi dan sempat mangkir dari rutinitas klub selepas acara Tahun Baru 2012. Manajemen juga sempat memberinya sanksi denda kepada pemain tim nasional (timnas) ini sebagai buntut ketidak-profesionalannya.
Tingginya nilai transfer yang dipasang Bledeg Biru, bukan tidak mungkin upaya Irfan keluar dari Gajayana kembali terganjal. Sedangkan di sejarah sepakbola Indonesia belum pernah sebuah klub rela membayar Rp5 miliar hanya untuk seorang pemain.
(wbs)