Percasi Kota Bandung ingin pertahankan emas catur
Senin, 12 November 2012 - 00:01 WIB

Percasi Kota Bandung ingin pertahankan emas catur
A
A
A
Sindonews.com – Pengurus Cabang Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Bandung bertekad mempertahankan raihan emas di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat. Bahkan jika memungkinkan, medali emas yang diperoleh harus bertambah.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum Pengurus Cabang Percasi Kota Bandung, Salahudin Al Ayubi, kepada SINDO, di Jalan Jakarta, Kota Bandung, kemarin (11/11). Pada Porda XI Jawa Barat 2010, Kota Bandung yang sekaligus berperan sebagai tuan rumah berhasil meraih satu medali emas di cabang olahraga catur. Kali ini, pihaknya membidik beberapa medali emas di Porda XII Jawa Barat 2014 yang rencananya digelar di Kabupaten Bekasi. “Pada Porda 2014 mendatang, kami berharap, minimal raihan emas pada Porda sebelumnya bisa dipertahankan. Di Porda 2010, emas yang diperoleh berasal dari nomor catur standar. Semoga kali ini bisa menambah raihan emas melalui nomor-nomor catur lainnya,” tutur pria yang akrab disapa Ayub tersebut.
Dia menyebutkan, raihan satu emas tersebut memang belum menunjukkan dominasi Kota Bandung di cabang olahraga catur. Mengingat pada Porda 2010, terdapat enam nomor yang dipertandingkan. Sedangkan di Porda 2014, kata Ayub, terdapat wacana penambahan nomor pertandingan. Pihaknya berharap, penambahan tersebut bisa menjadi kesempatan baik bagi Kota Bandung untuk meraih lebih banyak medali. “Saat ini sedang diusulkan adanya penambahan nomor pertandingan pada cabang olahraga catur di Porda Jawa Barat. Jika di Porda 2010 hanya menggelar enam nomor, pada Porda 2014 diwacanakan menjadi empat belas nomor. Semoga dari tambahan nomor pertandingan itu Kota Bandung bisa menggondol emas, dan menambah raihan medali secara keseluruhan,” terang Ayub.
Namun, langkah para atlet catur Kota Bandung diprediksi tidak akan mudah. Beberapa Kota dan Kabupaten di Jawa Barat juga memiliki sumber daya manusia unggulan di cabang catur. Bahkan berdasarkan pengalaman, Ibukota Provinsi Jawa Barat ini kerap mendapat sandungan dari Bekasi dan Indramayu. Selama ini, ujar Ayub, kedua daerah tersebut merupakan saingan terberat para atletnya. “Bekasi adalah lawan terberat atlet-atlet kami di catur puteri. Sedangkan di catur putera ada Indramayu yang selalu menjadi saingan. Keduanya memang memiliki atlet-atlet andalan yang kerap menyulitkan atlet Kota Bandung. Bahkan kontingen catur Bekasi dihuni juga oleh Iren (Irene Kharisma Sukendar),” tuturnya.
Iren merupakan Grand Master (GM) catur asal Kota Bekasi yang juga menjadi andalan Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012. Di event tersebut, Iren berhasil mempersembahkan medali emas bagi provinsinya di nomor catur perorangan puteri. Padahal, pada saat yang sama Iren seharusnya berangkat ke Istanbul, Turki, untuk mengikuti event internasional Olimpiade Catur.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum Pengurus Cabang Percasi Kota Bandung, Salahudin Al Ayubi, kepada SINDO, di Jalan Jakarta, Kota Bandung, kemarin (11/11). Pada Porda XI Jawa Barat 2010, Kota Bandung yang sekaligus berperan sebagai tuan rumah berhasil meraih satu medali emas di cabang olahraga catur. Kali ini, pihaknya membidik beberapa medali emas di Porda XII Jawa Barat 2014 yang rencananya digelar di Kabupaten Bekasi. “Pada Porda 2014 mendatang, kami berharap, minimal raihan emas pada Porda sebelumnya bisa dipertahankan. Di Porda 2010, emas yang diperoleh berasal dari nomor catur standar. Semoga kali ini bisa menambah raihan emas melalui nomor-nomor catur lainnya,” tutur pria yang akrab disapa Ayub tersebut.
Dia menyebutkan, raihan satu emas tersebut memang belum menunjukkan dominasi Kota Bandung di cabang olahraga catur. Mengingat pada Porda 2010, terdapat enam nomor yang dipertandingkan. Sedangkan di Porda 2014, kata Ayub, terdapat wacana penambahan nomor pertandingan. Pihaknya berharap, penambahan tersebut bisa menjadi kesempatan baik bagi Kota Bandung untuk meraih lebih banyak medali. “Saat ini sedang diusulkan adanya penambahan nomor pertandingan pada cabang olahraga catur di Porda Jawa Barat. Jika di Porda 2010 hanya menggelar enam nomor, pada Porda 2014 diwacanakan menjadi empat belas nomor. Semoga dari tambahan nomor pertandingan itu Kota Bandung bisa menggondol emas, dan menambah raihan medali secara keseluruhan,” terang Ayub.
Namun, langkah para atlet catur Kota Bandung diprediksi tidak akan mudah. Beberapa Kota dan Kabupaten di Jawa Barat juga memiliki sumber daya manusia unggulan di cabang catur. Bahkan berdasarkan pengalaman, Ibukota Provinsi Jawa Barat ini kerap mendapat sandungan dari Bekasi dan Indramayu. Selama ini, ujar Ayub, kedua daerah tersebut merupakan saingan terberat para atletnya. “Bekasi adalah lawan terberat atlet-atlet kami di catur puteri. Sedangkan di catur putera ada Indramayu yang selalu menjadi saingan. Keduanya memang memiliki atlet-atlet andalan yang kerap menyulitkan atlet Kota Bandung. Bahkan kontingen catur Bekasi dihuni juga oleh Iren (Irene Kharisma Sukendar),” tuturnya.
Iren merupakan Grand Master (GM) catur asal Kota Bekasi yang juga menjadi andalan Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012. Di event tersebut, Iren berhasil mempersembahkan medali emas bagi provinsinya di nomor catur perorangan puteri. Padahal, pada saat yang sama Iren seharusnya berangkat ke Istanbul, Turki, untuk mengikuti event internasional Olimpiade Catur.
(nug)