LA Mania, menunggu kecerdasan Gomes
A
A
A
Sindonews.com —Supporter Persela Lamongan, LA Mania, tidak akan melihat timnya berbelanja besar-besaran musim ini. Krisis finansial musim lalu masih terlihat membekas dan memaksa klub tidak melakukan transfer besar. Praktis, harapan utama supporter kini hanya pada sosok Gomes De Oliviera.
Hilangnya sejumlah nama besar musim lalu seperti Gustavo Lopez, Gede Sukadana, Aris Alfiansyah, hingga Taufik Kasrun, diprediksi bakal mereduksi kekuatan Persela Lamongan. Di sinilah peran Gomes sangat ditunggu, terutama mencari pengganti mereka yang memilih hengkang.
Pelatih asal Brasil tersebut harus bekerja sangat keras untuk membangun sebuah tim, mulai seleksi alias memilih pemain yang sesuai dengan target klub, serta merancang strategi untuk kompetisi nanti. Persela tentu berharap pelatih anyar ini cukup cerdas untuk membangun tim tanpa modal berarti.
Manajemen sendiri mengakui peran Gomes menjadi paling vital dalam membangun kekuatan anyar Laskar Joko Tingkir. Bagaimana tidak, dengan modal yang tidak seberapa, tim Biru Laut harus minimal mempertahankan pencapaian musim lalu yang menembus empat besar klasemen akhir ISL.
“Kami sampai saat ini tidak ragu dengan kemampuan tim di ISL musim depan. Persela mempunyai Gomes De Oliviera yang kami nilai memiliki kapasitas mumpuni sebagai pelatih. Manajemen memilih dia karena kemampuannya membangun tim dengan budget terbatas,” papar Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Manajemen menyadari Persela tidak mempunyai kemampuan untuk membeli pemain bintang seperti dilakukan klub papan atas ISL lainnya. Walau begitu Gomes sudah menyatakan siap membangun kekuatan Persela dengan situasi yang kurang menguntungkan karena karena terbatasnya budget belanja.
“Gomes sudah siap dengan segala konsekuensi di Persela dan itu sudah kami bicarakan semuanya. Dia sangat memahami semua keadaan di Persela, jadi tentunya Gomes juga sudah mempunyai rencana-rencana tersendiri agar tim tetap memiliki daya saing di kompetisi mendatang,” tambahnya.
Yuhronur menyontohkan kala Gomes menangani Persiwa Wamena yang juga tidak memiliki dana besar untuk belanja pemain. Nyatanya dia mampu menjaga keseimbangn tim dengan pemilihan pemain yang efektif sekaligus tipe kepelatihan yang cukup modern.
Jika tidak ada kendala, pekan ini mantan pelatih Persiwa Wamena tersebut sudah memberikan rekomendasi kepada manajemen terkait pemain yang layak disodori kontrak. Selanjutnya manajemen akan melakukan negosiasi kontrak dengan pemain yang diinginkan Gomes.
Hingga sekarang Persela belum berencana melakukan perekrutan pemain dengan transfer langsung. Perekrutan pemain semuanya harus melalui seleksi yang telah digelar beberapa pekan terakhir. “Mungkin transfer langsung baru dilakukan dalam kondisi darurat. Sejauh ini Gomes masih konsentrasi pada seleksi,” tandasnya.
Walau kualitas Gomes disejajarkan dengan Miroslav Janu, nyatanya kedua pelatih itu menghadapi situasi berbeda di awal musim. Miroslav Janu yang melatih Persela di musim 2011-2012 masih lebih beruntung karena masih mendapati banyak pemain dari musim sebelumnya.
Hilangnya sejumlah nama besar musim lalu seperti Gustavo Lopez, Gede Sukadana, Aris Alfiansyah, hingga Taufik Kasrun, diprediksi bakal mereduksi kekuatan Persela Lamongan. Di sinilah peran Gomes sangat ditunggu, terutama mencari pengganti mereka yang memilih hengkang.
Pelatih asal Brasil tersebut harus bekerja sangat keras untuk membangun sebuah tim, mulai seleksi alias memilih pemain yang sesuai dengan target klub, serta merancang strategi untuk kompetisi nanti. Persela tentu berharap pelatih anyar ini cukup cerdas untuk membangun tim tanpa modal berarti.
Manajemen sendiri mengakui peran Gomes menjadi paling vital dalam membangun kekuatan anyar Laskar Joko Tingkir. Bagaimana tidak, dengan modal yang tidak seberapa, tim Biru Laut harus minimal mempertahankan pencapaian musim lalu yang menembus empat besar klasemen akhir ISL.
“Kami sampai saat ini tidak ragu dengan kemampuan tim di ISL musim depan. Persela mempunyai Gomes De Oliviera yang kami nilai memiliki kapasitas mumpuni sebagai pelatih. Manajemen memilih dia karena kemampuannya membangun tim dengan budget terbatas,” papar Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Manajemen menyadari Persela tidak mempunyai kemampuan untuk membeli pemain bintang seperti dilakukan klub papan atas ISL lainnya. Walau begitu Gomes sudah menyatakan siap membangun kekuatan Persela dengan situasi yang kurang menguntungkan karena karena terbatasnya budget belanja.
“Gomes sudah siap dengan segala konsekuensi di Persela dan itu sudah kami bicarakan semuanya. Dia sangat memahami semua keadaan di Persela, jadi tentunya Gomes juga sudah mempunyai rencana-rencana tersendiri agar tim tetap memiliki daya saing di kompetisi mendatang,” tambahnya.
Yuhronur menyontohkan kala Gomes menangani Persiwa Wamena yang juga tidak memiliki dana besar untuk belanja pemain. Nyatanya dia mampu menjaga keseimbangn tim dengan pemilihan pemain yang efektif sekaligus tipe kepelatihan yang cukup modern.
Jika tidak ada kendala, pekan ini mantan pelatih Persiwa Wamena tersebut sudah memberikan rekomendasi kepada manajemen terkait pemain yang layak disodori kontrak. Selanjutnya manajemen akan melakukan negosiasi kontrak dengan pemain yang diinginkan Gomes.
Hingga sekarang Persela belum berencana melakukan perekrutan pemain dengan transfer langsung. Perekrutan pemain semuanya harus melalui seleksi yang telah digelar beberapa pekan terakhir. “Mungkin transfer langsung baru dilakukan dalam kondisi darurat. Sejauh ini Gomes masih konsentrasi pada seleksi,” tandasnya.
Walau kualitas Gomes disejajarkan dengan Miroslav Janu, nyatanya kedua pelatih itu menghadapi situasi berbeda di awal musim. Miroslav Janu yang melatih Persela di musim 2011-2012 masih lebih beruntung karena masih mendapati banyak pemain dari musim sebelumnya.
(wbs)