P-MU antara Sumenep-Bangkalan
A
A
A
Sindonews.com—Klub debutan Indonesia Super League (ISL) Persepam Madura United (P-MU) bakal mempunyai dua home base di kompetisi mendatang. Klub yang baru promosi ke ISL tersebut telah mendaftarkan dua stadion, yakni Gelora Bangkalan dan Stadion Ahmad Yani Sumenep.
Kedua stadion tersebut letaknya sangat berjauhan, Gelora Bangkalan di ujung barat, sedangkan Ahmad Yani di ujung timur Pulau Madura. P-MU juga telah mengajukan dua stadion tersebut untuk diverifikasi PT Liga Indonesia (LI) yang telah rampung akhir November ini.
Namun, salah satu dari stadion tersebut rencananya hanya dijadikan alternatif. P-MU sendiri memproyeksikan bakal memakai Gelora Bangkalan yang baru saja diresmikan. Tapi stadion berkapasitas 25.000 penonton tersebut belum bisa dipakai pada awal kompetisi mendatang.
“Renovasi belum selesai dan masih terus dilakukan. Jika pembangunan Gelora Bangkalan belum tuntas, kami sementara akan memakai Stadion Ahmad Yani di Sumenep. Dua stadion itu juga sudah diverifikasi,” jelas Manajer P-MU Achsanul Qosasih.
Sebenarnya, jika dilihat dari fasilitas, Gelora Bangkalan jauh lebih lengkap dan modern dibanding Ahmad Yani. Jika renovasi stadion ini sudah tuntas, klub berjuluk Sape Kerap bakal bergeser ke Bangkalan karena stadion lebih menjanjikan.
Dari sisi fasilitas pendukung sekaligus akses, letak Bangkalan yang berdekatan dengan Surabaya pun lebih menguntungkan. Sedangkan Sumenep tergolong jauh, apalagi bandara yang mulai dibangun di kota tersebut juga belum dipakai untuk komersial.
Tak bisa dibayangkan jika tim lawan harus menempuh jarak sekitar lima sampai enam jam perjalanan darat dari Bandara Juanda, Surabaya, ke Sumenep. “Dari sisi transportasi, Gelora Bangkalan memang lebih terjangkau, walau fasilitas penginapan belumbisa disamakan dengan Surabaya,” tambahnya.
Jauhnya jarak tempuh ke Sumenep juga pastinya berpengaruh pada pemain P-MU sendiri jika ingin mengarungi laga tandang. Sebelum bisa mencapai bandara di Surabaya, mereka harus melakukan perjalanan jauh yang menyita stamina.
Sejumlah aspek itulah yang melandasi manajemen P-MU berhasrat memakai Gelora Bangkalan sebagai home base permanen. Sebenarnya, jika berhitung lokasi, paling menguntungkan adalah mengambil home base di Pamekasan atau Sampang. Dua kota itu letaknya di tengah Pulau Madura dan bisa mengakomodir supporter dari berbagai penjuru pulau.
Masalahnya, baik Pamekasan maupun Sampang sendiri tidak memiliki stadion yang layak. Stadion R Sunarto di Pamekasan misalnya, lebih banyak dipakai untuk event Kerapan Sapi dibanding sebagai lokasi bermain bola. PT LI sendiri tampaknya cukup memaklumi didaftarkannya dua home base tersebut
Kedua stadion tersebut letaknya sangat berjauhan, Gelora Bangkalan di ujung barat, sedangkan Ahmad Yani di ujung timur Pulau Madura. P-MU juga telah mengajukan dua stadion tersebut untuk diverifikasi PT Liga Indonesia (LI) yang telah rampung akhir November ini.
Namun, salah satu dari stadion tersebut rencananya hanya dijadikan alternatif. P-MU sendiri memproyeksikan bakal memakai Gelora Bangkalan yang baru saja diresmikan. Tapi stadion berkapasitas 25.000 penonton tersebut belum bisa dipakai pada awal kompetisi mendatang.
“Renovasi belum selesai dan masih terus dilakukan. Jika pembangunan Gelora Bangkalan belum tuntas, kami sementara akan memakai Stadion Ahmad Yani di Sumenep. Dua stadion itu juga sudah diverifikasi,” jelas Manajer P-MU Achsanul Qosasih.
Sebenarnya, jika dilihat dari fasilitas, Gelora Bangkalan jauh lebih lengkap dan modern dibanding Ahmad Yani. Jika renovasi stadion ini sudah tuntas, klub berjuluk Sape Kerap bakal bergeser ke Bangkalan karena stadion lebih menjanjikan.
Dari sisi fasilitas pendukung sekaligus akses, letak Bangkalan yang berdekatan dengan Surabaya pun lebih menguntungkan. Sedangkan Sumenep tergolong jauh, apalagi bandara yang mulai dibangun di kota tersebut juga belum dipakai untuk komersial.
Tak bisa dibayangkan jika tim lawan harus menempuh jarak sekitar lima sampai enam jam perjalanan darat dari Bandara Juanda, Surabaya, ke Sumenep. “Dari sisi transportasi, Gelora Bangkalan memang lebih terjangkau, walau fasilitas penginapan belumbisa disamakan dengan Surabaya,” tambahnya.
Jauhnya jarak tempuh ke Sumenep juga pastinya berpengaruh pada pemain P-MU sendiri jika ingin mengarungi laga tandang. Sebelum bisa mencapai bandara di Surabaya, mereka harus melakukan perjalanan jauh yang menyita stamina.
Sejumlah aspek itulah yang melandasi manajemen P-MU berhasrat memakai Gelora Bangkalan sebagai home base permanen. Sebenarnya, jika berhitung lokasi, paling menguntungkan adalah mengambil home base di Pamekasan atau Sampang. Dua kota itu letaknya di tengah Pulau Madura dan bisa mengakomodir supporter dari berbagai penjuru pulau.
Masalahnya, baik Pamekasan maupun Sampang sendiri tidak memiliki stadion yang layak. Stadion R Sunarto di Pamekasan misalnya, lebih banyak dipakai untuk event Kerapan Sapi dibanding sebagai lokasi bermain bola. PT LI sendiri tampaknya cukup memaklumi didaftarkannya dua home base tersebut
(wbs)