Mustaqim akui kesulitan tambah amunisi
A
A
A
Sindonews.com - Persepam Madura United (P-MU) merasa kesulitan menambah amunisi baru untuk menambal kekuatan yang ada. Kekuatan P-MU dianggap masih belum kompetitif untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang bergulir awal Januari 2013.
Pelatih P-MU, Mustaqim, mengatakan bahwa timnya belum sepenuhnya sempurna walau memiliki jumlah pemain yang mencukupi. Secara kuantitas, timnya sudah layak, tapi dari sisi kualitas, menurutnya, masih banyak yang perlu dibenahi sebelum bertarung di kompetisi sesungguhnya.
Untuk menambah amunisi pun bukan persoalan mudah, karena terdapat berbagai faktor halangan. Paling utama adalah status P-MU yang merupakan tim debutan dan masih diragukan kualitasnya oleh sebagian pemain yang diincar. Padahal secara finansial klub berjuluk Sape Kerap tidak ada persoalan. "Maklum, kami kan klub promosi. Jadi mungkin banyak pemain yang menganggap tim ini kurang bergengsi. Sejumlah pemain memang ragu-ragu bergabung karena faktor itu. Namun saya tetap berharap nantinya menemukan pemain tambahan yang pas atau sesuai kebutuhan tim," tutur Mustaqim.
Mustaqim juga cukup memaklumi keragu-raguan pemain untuk bergabung dengan P-MU karena masalah gengsi. Menurutnya, itu hak pemain dan dirinya hanya bersedia menampung pemain yang benar-benar berkomitmen untuk membawa Sape Kerap bertahan di ISL musim depan.
Sektor yang masih dicemaskan mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini adalah lini depan dan belakang. Dia berhasrat ada tambahan kekuatan anyar dalam waktu dekat, walau itu bakal sulit direalisasikan. "Minimal ada satu pemain baru di posisi striker dan defender. Saya baru bilang lengkap kalau itu sudah kami lakukan," tambahnya.
Mustaqim menginginkan pemain yang telah berpengalaman di kompetisi ISL sebelumnya, agar bisa menghadapi tekanan di liga. Dia tidak akan merekrut pemain dari level yang lebih rendah, misalnya Divisi Utama, karena yang dicarinya adalah kualitas serta mental.
P-MU kini telah memiliki sekitar 25 pemain yang sebagian diantaranya merupakan peninggalan semasa Divisi Utama. Nyaris tidak ada pemain papan atas yang didatangkan ke Madura. Satu-satunya pemain yang punya nama diblantika sepakbola nasional adalah Indriyanto Nugroho, mantan pemain PSIS Semarang yang sudah berusia 36 tahun.
Pelatih P-MU, Mustaqim, mengatakan bahwa timnya belum sepenuhnya sempurna walau memiliki jumlah pemain yang mencukupi. Secara kuantitas, timnya sudah layak, tapi dari sisi kualitas, menurutnya, masih banyak yang perlu dibenahi sebelum bertarung di kompetisi sesungguhnya.
Untuk menambah amunisi pun bukan persoalan mudah, karena terdapat berbagai faktor halangan. Paling utama adalah status P-MU yang merupakan tim debutan dan masih diragukan kualitasnya oleh sebagian pemain yang diincar. Padahal secara finansial klub berjuluk Sape Kerap tidak ada persoalan. "Maklum, kami kan klub promosi. Jadi mungkin banyak pemain yang menganggap tim ini kurang bergengsi. Sejumlah pemain memang ragu-ragu bergabung karena faktor itu. Namun saya tetap berharap nantinya menemukan pemain tambahan yang pas atau sesuai kebutuhan tim," tutur Mustaqim.
Mustaqim juga cukup memaklumi keragu-raguan pemain untuk bergabung dengan P-MU karena masalah gengsi. Menurutnya, itu hak pemain dan dirinya hanya bersedia menampung pemain yang benar-benar berkomitmen untuk membawa Sape Kerap bertahan di ISL musim depan.
Sektor yang masih dicemaskan mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini adalah lini depan dan belakang. Dia berhasrat ada tambahan kekuatan anyar dalam waktu dekat, walau itu bakal sulit direalisasikan. "Minimal ada satu pemain baru di posisi striker dan defender. Saya baru bilang lengkap kalau itu sudah kami lakukan," tambahnya.
Mustaqim menginginkan pemain yang telah berpengalaman di kompetisi ISL sebelumnya, agar bisa menghadapi tekanan di liga. Dia tidak akan merekrut pemain dari level yang lebih rendah, misalnya Divisi Utama, karena yang dicarinya adalah kualitas serta mental.
P-MU kini telah memiliki sekitar 25 pemain yang sebagian diantaranya merupakan peninggalan semasa Divisi Utama. Nyaris tidak ada pemain papan atas yang didatangkan ke Madura. Satu-satunya pemain yang punya nama diblantika sepakbola nasional adalah Indriyanto Nugroho, mantan pemain PSIS Semarang yang sudah berusia 36 tahun.
(nug)