Pak Gubernur Sumut, mana bonus PON?

Pak Gubernur Sumut, mana bonus PON?
A
A
A
Sindonews.com - Bonus yang dijanjikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujonugroho bagi atlet peraih medali di PON XVIII/2012 Riau, hingga kini belum juga ada kepastian kapan diberikan. Itu membuat pelatih tinju dan pencak silat.
Mereka meminta agar Pemprovsu menepati janji dan segera memberikannya kepada para atlit yang meraih prestasi diajang empat tahunan itu, mengingat pelaksanaan PON yang telah berakhir. Pelatih tinju Sumut, Irianto Bakti menuturkan, bonus tersebut sangat berguna untuk memotivasi para atlet agar tetap rajin melakukan latihan.
''Kita berharap agar bonus itu cepat dicairkan, karena itu sangat dibutuhkan atlet. Selain itu, bonus itu juga sangat memotivasi atlet untuk tetap berlatih guna mengharumkan nama Sumatera Utara dievent kedepannya,” ujarnya, Selasa (27/11).
Menurutnya, belum terealisasinya bonus PON ini pun akan menjadi celah bagi para atlit untuk pindah ke Pengurus Provinsi (Pengprov) lainnya. Bukan tidak mungkin, kurang perhatian itu membuat para atlet Sumut akan pindah ke daerah lain. Sebab, kasus-kasus yang terjadi hal yang menjadi alasanya, karena ingkarnya janji pemerintah kepada mereka.
''Sudah sering terjadi, para atlet berprestasi daerah ini pindah ke daerah lain karena kurang perhatian. Kita berharap agar kejadian-kejadian itu tidak terulang lagi,” jelasnya.
Dia berharap agar pemerintah jangan janji-janji saja. Pernyataan Gatot saat Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) penuh kepada para atlet soal bonus PON itu, kiranya sudah ada dana yang dipersiapkan, tinggal realisasi yang masih ditunggu para atlet. ''Kalau memang dananya sudah ada, untuk apa lagi ditunda. Kalau memang ada yang menghalangi, Gubsu harus membuat tindakan,” tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan pelatih pencak silat Sumut, Jumono Tarigan. Katanya, para atlet memang sangat menantikan bonus tersebut. “Para pelatih medali emas di PON 2012 lalu sebagian besar belum memiliki penghasilan tetap, jadi bonus itu sangat dinantikan,” ungkapnya.
Jumono menambahkan, bonus tersebut juga sangat berguna untuk memotivasi atlet, sehingga giat latihan dan tidak pindah ke daerah lain. “Bagaimana mungkin kita menjadi tuan rumah PON 2020 mendatang, kalau atlet-atlet berprestasi kita selalu pindah ke daerah lain. Kita berharap agar Pemprovsu segera memberikan bonus itu,” pungkasnya.
Sedangkan Wakil Ketua Umum KONI Sumut Agung Sunarno yang dikonfirmasi soal bonus PON tersebut belum mengetahui kapan jadwal akan diserahkan kepada para atlet. "Pencairan bonus PON belum. Jadwalnya kapan diberikan juga belum tahu pastinya," jelasnya.
Seperti diketahui, Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho melontarkan pernyataan akan memberikan bonus Rp150 juta bagi atlet yang meraih medali emas. Sedangkan atlet yang meraih medali perak dan perunggu, bonus yang diberikan di bawah nominal tersebut.
Pada PON XVIII/2012 Riau, kontingen Sumut menempati peringkat kedelapan, dengan mengoleksi medali, 15 emas, 19 perak dan 22 perunggu. Hasil ini, menurun satu peringkat dari PON XVII/2008 Kaltim. Sumut meraih 20 emas, 11 perak dan 29 perunggu. Jika demikian, maka Pemprovsu akan menggelontorkan bonus bagi 15 atlet peraih medali emas sebesar Rp2,25 miliar.
Mereka meminta agar Pemprovsu menepati janji dan segera memberikannya kepada para atlit yang meraih prestasi diajang empat tahunan itu, mengingat pelaksanaan PON yang telah berakhir. Pelatih tinju Sumut, Irianto Bakti menuturkan, bonus tersebut sangat berguna untuk memotivasi para atlet agar tetap rajin melakukan latihan.
''Kita berharap agar bonus itu cepat dicairkan, karena itu sangat dibutuhkan atlet. Selain itu, bonus itu juga sangat memotivasi atlet untuk tetap berlatih guna mengharumkan nama Sumatera Utara dievent kedepannya,” ujarnya, Selasa (27/11).
Menurutnya, belum terealisasinya bonus PON ini pun akan menjadi celah bagi para atlit untuk pindah ke Pengurus Provinsi (Pengprov) lainnya. Bukan tidak mungkin, kurang perhatian itu membuat para atlet Sumut akan pindah ke daerah lain. Sebab, kasus-kasus yang terjadi hal yang menjadi alasanya, karena ingkarnya janji pemerintah kepada mereka.
''Sudah sering terjadi, para atlet berprestasi daerah ini pindah ke daerah lain karena kurang perhatian. Kita berharap agar kejadian-kejadian itu tidak terulang lagi,” jelasnya.
Dia berharap agar pemerintah jangan janji-janji saja. Pernyataan Gatot saat Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) penuh kepada para atlet soal bonus PON itu, kiranya sudah ada dana yang dipersiapkan, tinggal realisasi yang masih ditunggu para atlet. ''Kalau memang dananya sudah ada, untuk apa lagi ditunda. Kalau memang ada yang menghalangi, Gubsu harus membuat tindakan,” tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan pelatih pencak silat Sumut, Jumono Tarigan. Katanya, para atlet memang sangat menantikan bonus tersebut. “Para pelatih medali emas di PON 2012 lalu sebagian besar belum memiliki penghasilan tetap, jadi bonus itu sangat dinantikan,” ungkapnya.
Jumono menambahkan, bonus tersebut juga sangat berguna untuk memotivasi atlet, sehingga giat latihan dan tidak pindah ke daerah lain. “Bagaimana mungkin kita menjadi tuan rumah PON 2020 mendatang, kalau atlet-atlet berprestasi kita selalu pindah ke daerah lain. Kita berharap agar Pemprovsu segera memberikan bonus itu,” pungkasnya.
Sedangkan Wakil Ketua Umum KONI Sumut Agung Sunarno yang dikonfirmasi soal bonus PON tersebut belum mengetahui kapan jadwal akan diserahkan kepada para atlet. "Pencairan bonus PON belum. Jadwalnya kapan diberikan juga belum tahu pastinya," jelasnya.
Seperti diketahui, Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho melontarkan pernyataan akan memberikan bonus Rp150 juta bagi atlet yang meraih medali emas. Sedangkan atlet yang meraih medali perak dan perunggu, bonus yang diberikan di bawah nominal tersebut.
Pada PON XVIII/2012 Riau, kontingen Sumut menempati peringkat kedelapan, dengan mengoleksi medali, 15 emas, 19 perak dan 22 perunggu. Hasil ini, menurun satu peringkat dari PON XVII/2008 Kaltim. Sumut meraih 20 emas, 11 perak dan 29 perunggu. Jika demikian, maka Pemprovsu akan menggelontorkan bonus bagi 15 atlet peraih medali emas sebesar Rp2,25 miliar.
(aww)