Stamina pemain PBR belum siap
Rabu, 28 November 2012 - 14:41 WIB

Stamina pemain PBR belum siap
A
A
A
Sindonews.com – Pelita Bandung Raya (PBR) hanya mampu menang 1-0 melawan Saswco U-21 dalam laga uji coba perdananya di Stadion Siliwangi, kemarin. Bahkan hampir separuh pertandingan, Edi Hafid dkk ada di bawah tekanan SSB asal Bandung tersebut.
Di babak pertama, pelatih Pelita Bandung Raya Simon McMenemy memasang mayoritas pemain muda. Tema Mursadat, Nova Arianto, dan Edi Hafid tampil memandu rekan-rekannya. Selain itu, legiun asing Dane Milovanovic dan striker Llyod Owusu juga dipasang sebagai starter.
Namun, komposisi tersebut ternyata tidak berjalan efektif. Hampir selama 45 menit pertama Pelita Bandung Raya dipaksa bertahan dalam tekanan SSB Saswco. Hanya sesekali saja Nova Arianto dkk melancarkan serangan. Itu pun tidak dapat dikonversi menjadi gol oleh lini depan mereka. Bahkan, passing-passing yang dilakukan para pemain Pelita Bandung Raya sering kali tidak tepat. Babak pertama pun ditutup dengan skor 0-0.
Memasuki babak kedua, pelatih Simon melakukan beberapa perubahan. Mijo Dadic bermain menggantikan Nova Arianto, dia berduet dengan Edi Hafid di lini belakang. Eka Ramdani dan Nemanja Obric pun masuk untuk memperkuat lapangan tengah. Di lini depan, striker asal Cina Wu Pan diturunkan menggantikan Llyod.
Adanya Eka dan Obric di lapangan tengah terbukti membuat permainan Pelita Bandung Raya lebih hidup. Variasi-variasi serangan sudah tampak sejak babak kedua dimulai. Di lini pertahanan, Mijo Dadic bermain lugas mementahkan serangan Saswco. Permainan pun terlihat seimbang, bahkan Pelita Bandung Raya cenderung menguasai pertandingan.
Peluang emas datang di pertengahan babak kedua saat pemain belakang Saswco menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih sebagai hadiah untuk Pelita Bandung Raya. Namun Nemanja Obric yang tampil sebagai algojo gagal menyelesaikan tugasnya. Tendangan menyusur tanah gelandang asal Serbia itu terlalu menyamping ke arah kiri gawang. Kedudukan pun masih imbang 0-0.
Namun tak berselang lama, Nemanja Obric berhasil membayar kegagalannya. Di menit 69, dia berhasil lolos dari perangkap offside saat mengejar umpan Eka Ramdani di sisi kanan pertahanan lawan. Obric menusuk ke daerah penalti untuk melewati dua pemain bertahan Saswco. Di sudut sempit, pemain yang kini berpenampilan gondrong itu pun mengeluarkan tendangan keras ke tiang dekat. Penjaga gawang Saswco gagal membendungnya. Kedudukan pun berubah menjadi 1-0.
Hingga akhir babak kedua, permainan kedua tim tidak banyak berubah. Berbagai peluang gagal dimaksimalkan para pemain di lapangan. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Pelita Bandung Raya.
Menanggapi permainan Eka Ramdani dkk, Simon mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hasil akhir. Uji coba ini, tuturnya, hanya bertujuan melihat kemampuan fisik dan stamina para pemain Pelita Bandung Raya. “Skor, hasil pertandingan, atau pun cara mencetak gol, itu tidak masalah. Karena memang kami belum masuk ke tahap latihan itu. Yang penting pemain sudah melakukan apa yang diberikan saat latihan kemarin. Di pertandingan ini saya lebih menekankan pada fitnes pemain,” kata Simon seusai pertandingan.
Meski terdapat sejumlah peningkatan, ungkapnya, fisik para pemain Pelita Bandung Raya belum bisa dinyatakan siap untuk mengarungi ISL. Kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia tersebut membutuhkan kondisi tubuh pemain yang benar-benar kuat.
“Stamina pemain kami saat ini memang belum siap untuk tampil di ISL. Tapi kurang lebih hingga natal nanti, saya harap pemain sudah siap. Sekarang saya tekankan mereka banyak bermain agar stamina meningkat. Untuk mencapai tahap persiapan yang ideal, kami membutuhkan sekitar lima sampai tujuh uji coba lagi sebelum tampil di ISL,” ujar Simon.
Di babak pertama, pelatih Pelita Bandung Raya Simon McMenemy memasang mayoritas pemain muda. Tema Mursadat, Nova Arianto, dan Edi Hafid tampil memandu rekan-rekannya. Selain itu, legiun asing Dane Milovanovic dan striker Llyod Owusu juga dipasang sebagai starter.
Namun, komposisi tersebut ternyata tidak berjalan efektif. Hampir selama 45 menit pertama Pelita Bandung Raya dipaksa bertahan dalam tekanan SSB Saswco. Hanya sesekali saja Nova Arianto dkk melancarkan serangan. Itu pun tidak dapat dikonversi menjadi gol oleh lini depan mereka. Bahkan, passing-passing yang dilakukan para pemain Pelita Bandung Raya sering kali tidak tepat. Babak pertama pun ditutup dengan skor 0-0.
Memasuki babak kedua, pelatih Simon melakukan beberapa perubahan. Mijo Dadic bermain menggantikan Nova Arianto, dia berduet dengan Edi Hafid di lini belakang. Eka Ramdani dan Nemanja Obric pun masuk untuk memperkuat lapangan tengah. Di lini depan, striker asal Cina Wu Pan diturunkan menggantikan Llyod.
Adanya Eka dan Obric di lapangan tengah terbukti membuat permainan Pelita Bandung Raya lebih hidup. Variasi-variasi serangan sudah tampak sejak babak kedua dimulai. Di lini pertahanan, Mijo Dadic bermain lugas mementahkan serangan Saswco. Permainan pun terlihat seimbang, bahkan Pelita Bandung Raya cenderung menguasai pertandingan.
Peluang emas datang di pertengahan babak kedua saat pemain belakang Saswco menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih sebagai hadiah untuk Pelita Bandung Raya. Namun Nemanja Obric yang tampil sebagai algojo gagal menyelesaikan tugasnya. Tendangan menyusur tanah gelandang asal Serbia itu terlalu menyamping ke arah kiri gawang. Kedudukan pun masih imbang 0-0.
Namun tak berselang lama, Nemanja Obric berhasil membayar kegagalannya. Di menit 69, dia berhasil lolos dari perangkap offside saat mengejar umpan Eka Ramdani di sisi kanan pertahanan lawan. Obric menusuk ke daerah penalti untuk melewati dua pemain bertahan Saswco. Di sudut sempit, pemain yang kini berpenampilan gondrong itu pun mengeluarkan tendangan keras ke tiang dekat. Penjaga gawang Saswco gagal membendungnya. Kedudukan pun berubah menjadi 1-0.
Hingga akhir babak kedua, permainan kedua tim tidak banyak berubah. Berbagai peluang gagal dimaksimalkan para pemain di lapangan. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Pelita Bandung Raya.
Menanggapi permainan Eka Ramdani dkk, Simon mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hasil akhir. Uji coba ini, tuturnya, hanya bertujuan melihat kemampuan fisik dan stamina para pemain Pelita Bandung Raya. “Skor, hasil pertandingan, atau pun cara mencetak gol, itu tidak masalah. Karena memang kami belum masuk ke tahap latihan itu. Yang penting pemain sudah melakukan apa yang diberikan saat latihan kemarin. Di pertandingan ini saya lebih menekankan pada fitnes pemain,” kata Simon seusai pertandingan.
Meski terdapat sejumlah peningkatan, ungkapnya, fisik para pemain Pelita Bandung Raya belum bisa dinyatakan siap untuk mengarungi ISL. Kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia tersebut membutuhkan kondisi tubuh pemain yang benar-benar kuat.
“Stamina pemain kami saat ini memang belum siap untuk tampil di ISL. Tapi kurang lebih hingga natal nanti, saya harap pemain sudah siap. Sekarang saya tekankan mereka banyak bermain agar stamina meningkat. Untuk mencapai tahap persiapan yang ideal, kami membutuhkan sekitar lima sampai tujuh uji coba lagi sebelum tampil di ISL,” ujar Simon.
(wbs)