Didemo, Ketum KONI Sumsel dituntut mundur
Senin, 03 Desember 2012 - 18:09 WIB

Didemo, Ketum KONI Sumsel dituntut mundur
A
A
A
Sindonews.com - Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel didemo belasan pemuda dari Barisan Mahasiswa Pemuda Berantas Korupsi (Bamak) Sumsel dan Aliansi Pemuda Independent (API) Indonesia. Mereka mendesak agar Ketua KONI Sumsel Muddai Madang mundur dari jabatannya sesuai dengan janjinya.
Pernyataan itu dilontarkan Koordinator Lapangan Richat Horison di hadapan sejumlah pengurus KONI Sumsel yang menerima para pendemo dihalaman kantor induk olahraga tersebut. Desakan BAMAK Sumsel dan API Indonesia itu terkait kegagalan kontingen Sumsel menembus posisi sepuluh besar dan target 25 medali emas pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau belum lama ini.
"Kedatangan kami ke sini (KONI) untuk meminta agar Muddai Madang bersikap profesional dan menepati janjinya untuk mundur dari posisinya sebagai Ketua KONI Sumsel seperti yang telah dijanjikannya,"tegasnya.
Setelah puas menyatakan tuntutannya, para pemuda itu melanjutkannya aksinya ke kantor Pemprov Sumsel. Di sana mereka meminta kepada pihak Pemprov Sumsel bersikap adil dan lebih serius dalam memperhatikan, membina serta mendukung perjuangan atlet-atlet Sumsel di setiap cabang olahraga agar ke depan.
Menanggapi tuntutan pendemo, Wakil Ketua KONI Sumsel Dhennie Zainal mengatakan jika sebenarnya Muddai Madang telah memenuhi komitmennya untuk mundur. Hanya saja untuk mundur tidak bisa semudah itu dan harus ada mekanisme yang harus diikuti.
Namun, dirinya merasa aneh, saat akan diajak dialog untuk menjelaskan duduk permasalahannya, para pendemo tidak bersedia. Mereka mengaku tidak mengerti dan tidak ingin tahu mengenai mekanisme yang ada di dalam KONI.
Apalagi Muddai masih harus mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang telah dipergunakan selama dirinya menjabat sebagai ketua umum KONI Sumsel selama satu tahun terakhir seperti pada PON dan even-even yang telah digelar selama ini.
"Jadi tidak bisa semudah itu untuk mundur jadi ketua KONI, banyak mekanisme yang harus dijalani,"jelasnya.
Sementara itu, pada rapat koordinasi yang diikuti oleh KONI se-Sumsel dan seluruh pengurus cabor di OKU Selatan baru-baru ini, seluruh peserta yang hadir sepakat untuk tetap mempertahankan Muddai Madang sebagai Ketua KONI Sumsel.
Hanya saja, untuk ke depan, Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta agar kepengurusan KONI Sumsel dan pengurus cabor dievaluasi. Bahkan dirinya secara tegas mengatakan agar para pengurus baik KONI maupun cabor yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus olahraga agar mundur.
Terpisah, Ketua KONI Sumsel Muddai Madang mengatakan, jika dirinya tidak pernah mengingkari janjinya untuk mundur. "Saya tetap komitmen dengan janji saya untuk mundur pada Januari 2013 nanti, bahkan saya sudah menyiapkan suratnya,"tukasnya.
Pernyataan itu dilontarkan Koordinator Lapangan Richat Horison di hadapan sejumlah pengurus KONI Sumsel yang menerima para pendemo dihalaman kantor induk olahraga tersebut. Desakan BAMAK Sumsel dan API Indonesia itu terkait kegagalan kontingen Sumsel menembus posisi sepuluh besar dan target 25 medali emas pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau belum lama ini.
"Kedatangan kami ke sini (KONI) untuk meminta agar Muddai Madang bersikap profesional dan menepati janjinya untuk mundur dari posisinya sebagai Ketua KONI Sumsel seperti yang telah dijanjikannya,"tegasnya.
Setelah puas menyatakan tuntutannya, para pemuda itu melanjutkannya aksinya ke kantor Pemprov Sumsel. Di sana mereka meminta kepada pihak Pemprov Sumsel bersikap adil dan lebih serius dalam memperhatikan, membina serta mendukung perjuangan atlet-atlet Sumsel di setiap cabang olahraga agar ke depan.
Menanggapi tuntutan pendemo, Wakil Ketua KONI Sumsel Dhennie Zainal mengatakan jika sebenarnya Muddai Madang telah memenuhi komitmennya untuk mundur. Hanya saja untuk mundur tidak bisa semudah itu dan harus ada mekanisme yang harus diikuti.
Namun, dirinya merasa aneh, saat akan diajak dialog untuk menjelaskan duduk permasalahannya, para pendemo tidak bersedia. Mereka mengaku tidak mengerti dan tidak ingin tahu mengenai mekanisme yang ada di dalam KONI.
Apalagi Muddai masih harus mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang telah dipergunakan selama dirinya menjabat sebagai ketua umum KONI Sumsel selama satu tahun terakhir seperti pada PON dan even-even yang telah digelar selama ini.
"Jadi tidak bisa semudah itu untuk mundur jadi ketua KONI, banyak mekanisme yang harus dijalani,"jelasnya.
Sementara itu, pada rapat koordinasi yang diikuti oleh KONI se-Sumsel dan seluruh pengurus cabor di OKU Selatan baru-baru ini, seluruh peserta yang hadir sepakat untuk tetap mempertahankan Muddai Madang sebagai Ketua KONI Sumsel.
Hanya saja, untuk ke depan, Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta agar kepengurusan KONI Sumsel dan pengurus cabor dievaluasi. Bahkan dirinya secara tegas mengatakan agar para pengurus baik KONI maupun cabor yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus olahraga agar mundur.
Terpisah, Ketua KONI Sumsel Muddai Madang mengatakan, jika dirinya tidak pernah mengingkari janjinya untuk mundur. "Saya tetap komitmen dengan janji saya untuk mundur pada Januari 2013 nanti, bahkan saya sudah menyiapkan suratnya,"tukasnya.
(aww)