Persegres puas, Persepam was-was
A
A
A
Sindonews.com -- Hasil turnamen pra musim Inter Island Cup (IIC) 2012 Grup B menyisakan situasi berbeda di antara dua klub Jawa Timur, Persegres Gresik dan Persepam Madura United. Kedua klub meraih hasil berbada kala bertarung di Stadion Siliwangi, Bandung.
Persegres sukses menempati posisi runner up dengan enam angka dari tiga pertandingan, walau gagal menembus fase semifinal. Sedangkan Persepam terpuruk sebagai juru kunci Grup B tanpa mengantongi satu poin pun karena selalu kalah di tiga pertandingan.
Dengan hasil ini, Persegres menyatakan cukup puas karena bisa mendapatkan dua kemenangan. Satu kekalahan dianggap bisa dimaklumi mengingat lawannya adalah Persib Bandung, tuan rumah sekaligus mewakili Grup B lolos ke semifinal IIC 2012.
"Saya tidak kecewa walau tidak bisa lolos. Nyatanya kami bisa meraih dua kemenangan dan hanya kalah dari tuan rumah. Saya puas dengan upaya pemain untuk memberikan yang terbaik dan sekarang tinggal menyempurnakan sebelum kompetisi dimulai," terang Pelatih Persegres Suharno, Kamis (6/12).
Kemenangan atas Persidafon Dafonsoro (1-0) serta Persepam (2-1) pantas membuat Laskar Joko Samudro puas karena kemenangan diperoleh di luar Gresik ketika menghadapi sesama klub Indonesia Super League (ISL). Sedangkan sebelumnya tim kebanggaan Ultras hanya mampu memenangi ujicoba di kandang.
"Saya tidak mengatakan tim ini sudah sangat bagus. Masih ada beberapa kelemahan yang harus terus diperbaiki. Persiapan tidak terhenti sampai di sini, melainkan terus berlangsung hingga kompetisi bergulir," lanjut mantan pelatih Arema ISL, Deltras Sidoarjo, serta Persiwa Wamena, ini.
Aspek yang patut menjadi perhatian salah satunya adalah ketajaman lini depan. Di tiga pertandingan Persegres hanya mencetak tiga gol dan tidak ada satu pun yang diciptakan striker. Gol Persegres didulang justru dari lini kedua yakni Gustavo Chena (2 gol) dan Siswanto.
Sementara, hasil sebaliknya ditorehkan Persepam yang pulang ke Madura tanpa membawa satu angka pun. Target awal menghindari posisi juru kunci, tim arahan Mustaqim gagal total dan hanya mencetak satu gol dari tiga pertandingan. Ini pantas membuat kubu Persepam was-was dan merasa perlu membuat perubahan lagi.
Mustaqim mengakui timnya belum cukup tangguh untuk mengatasi lawan-lawan di Grup B yang lebih berpengalaman. Dia pun mengisyaratkan bakal melakukan perubahan mumpung masih ada waktu sebulan sebelum kompetisi.
"Soal hasil di turnamen, saya mengakui tidak bagus. Tapi kami akan mencoba mengambil sisi positifnya. Justru dengan kegagalan itu kami bisa mendapatkan masukan terkait kelemahan-kelemahan yang penting untuk dibenahi," jelas Mustaqim yang mencoba tidak panik dengan kegagalan timnya.
Menurutnya masih terbuka kemungkinan adanya perubahan komposisi tim selama Desember ini. Sebagian besar pemain Laskar Sapeh Kerap sejauh ini belum menandatangani kontrak, sehingga masih ada kesempatan bongkar pasang.
"Namun saya mengingatkan agar tim tidak terlalu kecewa apalagi 'down' dengan hasil ini. Masih ada kesempatan memperbaiki tim dan saya malah tetap sangat optimistis Persepam akan kompetitif jika kompetisi sudah bergulir," tandasnya.
Persegres sukses menempati posisi runner up dengan enam angka dari tiga pertandingan, walau gagal menembus fase semifinal. Sedangkan Persepam terpuruk sebagai juru kunci Grup B tanpa mengantongi satu poin pun karena selalu kalah di tiga pertandingan.
Dengan hasil ini, Persegres menyatakan cukup puas karena bisa mendapatkan dua kemenangan. Satu kekalahan dianggap bisa dimaklumi mengingat lawannya adalah Persib Bandung, tuan rumah sekaligus mewakili Grup B lolos ke semifinal IIC 2012.
"Saya tidak kecewa walau tidak bisa lolos. Nyatanya kami bisa meraih dua kemenangan dan hanya kalah dari tuan rumah. Saya puas dengan upaya pemain untuk memberikan yang terbaik dan sekarang tinggal menyempurnakan sebelum kompetisi dimulai," terang Pelatih Persegres Suharno, Kamis (6/12).
Kemenangan atas Persidafon Dafonsoro (1-0) serta Persepam (2-1) pantas membuat Laskar Joko Samudro puas karena kemenangan diperoleh di luar Gresik ketika menghadapi sesama klub Indonesia Super League (ISL). Sedangkan sebelumnya tim kebanggaan Ultras hanya mampu memenangi ujicoba di kandang.
"Saya tidak mengatakan tim ini sudah sangat bagus. Masih ada beberapa kelemahan yang harus terus diperbaiki. Persiapan tidak terhenti sampai di sini, melainkan terus berlangsung hingga kompetisi bergulir," lanjut mantan pelatih Arema ISL, Deltras Sidoarjo, serta Persiwa Wamena, ini.
Aspek yang patut menjadi perhatian salah satunya adalah ketajaman lini depan. Di tiga pertandingan Persegres hanya mencetak tiga gol dan tidak ada satu pun yang diciptakan striker. Gol Persegres didulang justru dari lini kedua yakni Gustavo Chena (2 gol) dan Siswanto.
Sementara, hasil sebaliknya ditorehkan Persepam yang pulang ke Madura tanpa membawa satu angka pun. Target awal menghindari posisi juru kunci, tim arahan Mustaqim gagal total dan hanya mencetak satu gol dari tiga pertandingan. Ini pantas membuat kubu Persepam was-was dan merasa perlu membuat perubahan lagi.
Mustaqim mengakui timnya belum cukup tangguh untuk mengatasi lawan-lawan di Grup B yang lebih berpengalaman. Dia pun mengisyaratkan bakal melakukan perubahan mumpung masih ada waktu sebulan sebelum kompetisi.
"Soal hasil di turnamen, saya mengakui tidak bagus. Tapi kami akan mencoba mengambil sisi positifnya. Justru dengan kegagalan itu kami bisa mendapatkan masukan terkait kelemahan-kelemahan yang penting untuk dibenahi," jelas Mustaqim yang mencoba tidak panik dengan kegagalan timnya.
Menurutnya masih terbuka kemungkinan adanya perubahan komposisi tim selama Desember ini. Sebagian besar pemain Laskar Sapeh Kerap sejauh ini belum menandatangani kontrak, sehingga masih ada kesempatan bongkar pasang.
"Namun saya mengingatkan agar tim tidak terlalu kecewa apalagi 'down' dengan hasil ini. Masih ada kesempatan memperbaiki tim dan saya malah tetap sangat optimistis Persepam akan kompetitif jika kompetisi sudah bergulir," tandasnya.
(wbs)