Sumsel dapat ilmu baru saat POM ASEAN di Laos
Kamis, 13 Desember 2012 - 18:01 WIB

Sumsel dapat ilmu baru saat POM ASEAN di Laos
A
A
A
Sindonews.com - Sumatera Selatan belajar dari Laos yang saat ini menjadi tuan rumah ASEAN University Games XVI. Mereka mempelajari kinerja panitia sebagai bekal menjadi tuan rumah ASEAN University Games (Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat ASEAN) XVII/2014.
Salah satunya terkait penggunaan paspor dalam melakukan akreditasi terhadap rombongan kontingen dari para negara peserta baik itu ofisial tim hingga atlet yang akan berlaga pada ajang dua tahunan tersebut.
Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua V Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, Dhennie Zainal. Saat ini dia berada di Vientiene, Laos bersama para pengurus Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (Bapomi) Sumsel serta Asisten III Pemerintah Sumsel dalam rangka studi banding pelaksanaan ASEAN University Games XVI.
Tim dari Sumsel yang terdiri dari Wakil Ketua V KONI Sumsel Dhennie Zainal, Wakil Ketua III KONI Sumsel Amir Faisal, Ketua Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri KONI Sumsel, Maryama Bustami, Ketua Bapomi Sumsel, Syarif Husin dan Asisten III Pemerintah Provinsi Sumsel, Ahmad Najid.
Mereka sendiri tiba di Vientiene Selasa (11/12) malam kemarin dan langsung melakukan peninjauan terhadap sejumlah venues dan juga melihat persiapan yang dilakukan tengah dilakukan pihak tuan rumah serta mengunjungi ruang akreditasi.
Di sanalah rombongan tim Sumsel mengaku mendapatkan pelajaran berharga sebagai calon penyelenggara ASEAN University Games XVII tahun 2014 mendatang. Pasalnya dalam POM ASEAN kali ini, sistem input data yang dipakai menggunakan paspor dari para peserta, mulai dari pembuatan Id Card hingga akreditasi atlet.
''Ya, ini merupakan hal baru bagi kita, karena itu saya rasa ini perlu menjadi catatan bagi kita (Sumsel) yang akan menjadi tuan rumah nanti. Karena dengan begini, data yang diperoleh dari setiap peserta baik itu official tim maupun atlet akan lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,"ujar Dhennie Zainal saat dihubungi via telepon dan email.
Sebelum menjadi tuan rumah ASEAN University Games, Sumsel memang sudah memiliki pengalaman menjadi host SEA Games XXVI tahun 2011 lalu mendampingi Jakarta.
Hanya saja, karena pada saat itu segala urusan yang terkait dengan peserta SEAG itu dilakukan oleh Komite Olimpik Indonesia (KOI) di Jakarta, maka KONI dan Pemprov Sumsel tidak begitu memahami bagaimana tehnis pelaksanaan akreditasi dari masing-masing negara peserta.
“Tetapi dengan adanya kunjungan ini, kita merasa lebih yakin nantinya dapat menjadi tuan rumah yang lebih baik dan minimal sama baiknya dengan Laos. Oleh karena itu, kita akan memanfaatkan sebaik-baiknya selama disini untuk mempelajari bagaimana menjadi tuan rumah yang baik,”harapnya.
Provinsi Sumatera Selatan sendiri kembali mendapatkan kepercayaan untuk menggelar kompetisi multieven POM ASEAN ke XVII pada tahun 2014 mendatangmelalui penunjukan langsung dari Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti, Kementrian Pendidikan Nasional dalam rapat koordinasi BAPOMI se-Indonesia di Jakarta 25-26 November kemarin.
Penunjukan Sumsel tersebut menandakan jika pihak Dirjen Dikti percaya dan yakin bahwa Sumsel sanggup untuk menjadi tuan rumah. Apalagi Palembang memiliki kawasan komplek olahraga standar internasional di Jakabaring Sport City (JSC).
"Oleh karena itulah, setelah adanya kepastian jika Sumsel dipastikan menjadi tuan rumah, maka kita akan langsung melakukan study banding mengenai bagaimana tehnis pelaksanaan even dua tahunan tersebut,"timpal Sekretaris Umum BAPOMI Sumsel Taufik Arief.
Salah satunya terkait penggunaan paspor dalam melakukan akreditasi terhadap rombongan kontingen dari para negara peserta baik itu ofisial tim hingga atlet yang akan berlaga pada ajang dua tahunan tersebut.
Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua V Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, Dhennie Zainal. Saat ini dia berada di Vientiene, Laos bersama para pengurus Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (Bapomi) Sumsel serta Asisten III Pemerintah Sumsel dalam rangka studi banding pelaksanaan ASEAN University Games XVI.
Tim dari Sumsel yang terdiri dari Wakil Ketua V KONI Sumsel Dhennie Zainal, Wakil Ketua III KONI Sumsel Amir Faisal, Ketua Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri KONI Sumsel, Maryama Bustami, Ketua Bapomi Sumsel, Syarif Husin dan Asisten III Pemerintah Provinsi Sumsel, Ahmad Najid.
Mereka sendiri tiba di Vientiene Selasa (11/12) malam kemarin dan langsung melakukan peninjauan terhadap sejumlah venues dan juga melihat persiapan yang dilakukan tengah dilakukan pihak tuan rumah serta mengunjungi ruang akreditasi.
Di sanalah rombongan tim Sumsel mengaku mendapatkan pelajaran berharga sebagai calon penyelenggara ASEAN University Games XVII tahun 2014 mendatang. Pasalnya dalam POM ASEAN kali ini, sistem input data yang dipakai menggunakan paspor dari para peserta, mulai dari pembuatan Id Card hingga akreditasi atlet.
''Ya, ini merupakan hal baru bagi kita, karena itu saya rasa ini perlu menjadi catatan bagi kita (Sumsel) yang akan menjadi tuan rumah nanti. Karena dengan begini, data yang diperoleh dari setiap peserta baik itu official tim maupun atlet akan lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,"ujar Dhennie Zainal saat dihubungi via telepon dan email.
Sebelum menjadi tuan rumah ASEAN University Games, Sumsel memang sudah memiliki pengalaman menjadi host SEA Games XXVI tahun 2011 lalu mendampingi Jakarta.
Hanya saja, karena pada saat itu segala urusan yang terkait dengan peserta SEAG itu dilakukan oleh Komite Olimpik Indonesia (KOI) di Jakarta, maka KONI dan Pemprov Sumsel tidak begitu memahami bagaimana tehnis pelaksanaan akreditasi dari masing-masing negara peserta.
“Tetapi dengan adanya kunjungan ini, kita merasa lebih yakin nantinya dapat menjadi tuan rumah yang lebih baik dan minimal sama baiknya dengan Laos. Oleh karena itu, kita akan memanfaatkan sebaik-baiknya selama disini untuk mempelajari bagaimana menjadi tuan rumah yang baik,”harapnya.
Provinsi Sumatera Selatan sendiri kembali mendapatkan kepercayaan untuk menggelar kompetisi multieven POM ASEAN ke XVII pada tahun 2014 mendatangmelalui penunjukan langsung dari Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti, Kementrian Pendidikan Nasional dalam rapat koordinasi BAPOMI se-Indonesia di Jakarta 25-26 November kemarin.
Penunjukan Sumsel tersebut menandakan jika pihak Dirjen Dikti percaya dan yakin bahwa Sumsel sanggup untuk menjadi tuan rumah. Apalagi Palembang memiliki kawasan komplek olahraga standar internasional di Jakabaring Sport City (JSC).
"Oleh karena itulah, setelah adanya kepastian jika Sumsel dipastikan menjadi tuan rumah, maka kita akan langsung melakukan study banding mengenai bagaimana tehnis pelaksanaan even dua tahunan tersebut,"timpal Sekretaris Umum BAPOMI Sumsel Taufik Arief.
(aww)