Blatter peringatkan tuan rumah Piala Dunia 2014

Blatter peringatkan tuan rumah Piala Dunia 2014
A
A
A
Sindonews.com – Insiden kerusuhan di final Copa Sudamericana yang mempertemukan Sao Pauolo dengan Tigre mendapat perhatian dari Presiden FIFA Sepp Blatter. Menurut Blatter insiden pemukulan dan ancaman senjata yang dilakukan ofisial keamanan kepada pemain klub Tigre menjadi peringatan kepada penyelenggara Piala Dunia 2014 yang akan digelar di Brasil.
“Insiden yang terjadi itu menjadi peringatan kepada penyelenggara Piala Dunia akan potensi yang nanti bisa terjadi,” ujar Blatter seperti dikutip supersports, Sabtu (15/12/2012).
Akibat insiden tersebut pemain Tigre menolak bermain di babak kedua. Wasit kemudian memberikan gelar juara Copa Sudamericana kepada Sao Paulo setelah 30 menit ditunggu namun pemain Tigre tidak masuk ke lapangan untuk memainkan babak kedua.
Ofisial Tigre menyebut mereka menolak melanjutkan permainan karena telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan ofisial keamaan kepada pemainnya di area ruang ganti pemain. Kedua tim bahkan sebelumnya sempat terlibat perkelahian di akhir babak pertama.
“Sangat disayangkan Anda tidak bisa bermain di babak kedua untuk alasan apapun tetapi hal itu bisa terjadi dalam sepak bola. Pertandingan ini telah tercoreng oleh penjahat yang ada dalam masyarakat kita,” lanjutnya.
”Sepak bola bukan berasal dari kekerasan Asal kekerasan justru berada dalam masyarakat kita. Anda dapat melihat kembali melalui sejarah kemanusiaan dan Anda akan melihat ada kekerasan sebelum sepak bola.”
“Insiden yang terjadi itu menjadi peringatan kepada penyelenggara Piala Dunia akan potensi yang nanti bisa terjadi,” ujar Blatter seperti dikutip supersports, Sabtu (15/12/2012).
Akibat insiden tersebut pemain Tigre menolak bermain di babak kedua. Wasit kemudian memberikan gelar juara Copa Sudamericana kepada Sao Paulo setelah 30 menit ditunggu namun pemain Tigre tidak masuk ke lapangan untuk memainkan babak kedua.
Ofisial Tigre menyebut mereka menolak melanjutkan permainan karena telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan ofisial keamaan kepada pemainnya di area ruang ganti pemain. Kedua tim bahkan sebelumnya sempat terlibat perkelahian di akhir babak pertama.
“Sangat disayangkan Anda tidak bisa bermain di babak kedua untuk alasan apapun tetapi hal itu bisa terjadi dalam sepak bola. Pertandingan ini telah tercoreng oleh penjahat yang ada dalam masyarakat kita,” lanjutnya.
”Sepak bola bukan berasal dari kekerasan Asal kekerasan justru berada dalam masyarakat kita. Anda dapat melihat kembali melalui sejarah kemanusiaan dan Anda akan melihat ada kekerasan sebelum sepak bola.”
(aww)