Simon tak mau balas dendam pada Mitra Kukar
Rabu, 19 Desember 2012 - 14:58 WIB

Simon tak mau balas dendam pada Mitra Kukar
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Pelita Bandung Raya Simon McMenemy menganggap pertemuan dengan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) di laga ketiga ISL sangat spesial. Namun, dia menegaskan jika pertemuan dengan mantan anak asuhnya tersebut merupakan ajang balas dendam.
Pasalnya, saat menukangi Mitra Kukar, Simon dipecat saat ISL baru menginjak setengah musim. Alasannya, sang pelatih tidak bisa membawa Mitra Kukar bersaing di papan atas klasemen ISL. Simon juga enggan menjadikan pertandingan nanti sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa langkah pemecatan Mitra Kukar terhadapnya adalah salah.
''Saya tidak mau mengatakan ini sebagai ajang balas dendam. Sepak bola adalah sepak bola, harus profesional. Sejumlah klub di Indonesia memang kerap membuat keputusan aneh. Termasuk memecat saya karena tidak bisa di papan atas klasemen, padahal waktu itu kompetisi baru setengah musim. Tapi secara keseluruhan, saat lepas dari Mitra Kukar, saya tidak ada masalah berarti. Dan tidak ada dendap apa pun meski pekerjaan saya di klub itu berakhir karena pemecatan,” tutur Simon.
Mantan pelatih tim nasional Filipina ini juga mengaku telah menerima permintaan maaf dari manajemen Mitra Kukar karena pemecatan di musim lalu. Tampaknya, menurut Simon, para pengurus tim asal Tenggarong itu menyadari kesalahannya yang terlalu menjadikan peringkat klasemen sebagai hasil.
''Terakhir kali saya bertemu mereka beberapa waktu lalu, mereka meminta maaf karena memberi tuntutan prestasi dalam waktu singkat saat itu. Dan mereka pun mengatakan kesadarannya bahwa membangun sebuah tim tidak bisa langsung bercokol di papan atas klasemen. Saya senang mereka bisa belajar sesuatu,” kata Simon.
Sikap lapang dada tidak hanya ditunjukkan Simon akhir-akhir ini saja. Saat Mitra Kukar memecatnya, pelatih bertato ini pun menerimanya tanpa memperpanjang masalah. Menurut Simon, dalam usia yang masih muda, karir kepelatihannya masih mungkin berkembang.
''Saya pelatih muda, masih 35 tahun. Karir saya masih panjang, dan saya selalu mengandalkan profesionalitas dalam pekerjaan. Saya dan para pengurus Mitra Kukar sudah berjabat tangan sebagai teman, itu sebagai tanda tidak adanya masalah di antara kami,” pungkas Simon.
Pasalnya, saat menukangi Mitra Kukar, Simon dipecat saat ISL baru menginjak setengah musim. Alasannya, sang pelatih tidak bisa membawa Mitra Kukar bersaing di papan atas klasemen ISL. Simon juga enggan menjadikan pertandingan nanti sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa langkah pemecatan Mitra Kukar terhadapnya adalah salah.
''Saya tidak mau mengatakan ini sebagai ajang balas dendam. Sepak bola adalah sepak bola, harus profesional. Sejumlah klub di Indonesia memang kerap membuat keputusan aneh. Termasuk memecat saya karena tidak bisa di papan atas klasemen, padahal waktu itu kompetisi baru setengah musim. Tapi secara keseluruhan, saat lepas dari Mitra Kukar, saya tidak ada masalah berarti. Dan tidak ada dendap apa pun meski pekerjaan saya di klub itu berakhir karena pemecatan,” tutur Simon.
Mantan pelatih tim nasional Filipina ini juga mengaku telah menerima permintaan maaf dari manajemen Mitra Kukar karena pemecatan di musim lalu. Tampaknya, menurut Simon, para pengurus tim asal Tenggarong itu menyadari kesalahannya yang terlalu menjadikan peringkat klasemen sebagai hasil.
''Terakhir kali saya bertemu mereka beberapa waktu lalu, mereka meminta maaf karena memberi tuntutan prestasi dalam waktu singkat saat itu. Dan mereka pun mengatakan kesadarannya bahwa membangun sebuah tim tidak bisa langsung bercokol di papan atas klasemen. Saya senang mereka bisa belajar sesuatu,” kata Simon.
Sikap lapang dada tidak hanya ditunjukkan Simon akhir-akhir ini saja. Saat Mitra Kukar memecatnya, pelatih bertato ini pun menerimanya tanpa memperpanjang masalah. Menurut Simon, dalam usia yang masih muda, karir kepelatihannya masih mungkin berkembang.
''Saya pelatih muda, masih 35 tahun. Karir saya masih panjang, dan saya selalu mengandalkan profesionalitas dalam pekerjaan. Saya dan para pengurus Mitra Kukar sudah berjabat tangan sebagai teman, itu sebagai tanda tidak adanya masalah di antara kami,” pungkas Simon.
(aww)