Pelatih Persibo mengerucut ke Camargo atau Gusnul Yakin
A
A
A
Sindonews.com - Nama pelatih Persibo Bojonegoro rencananya paling lambat dalam pekan ini sudah bakal diumumkan ke publik. Manajemen Persibo tinggal menunggu persetujuan dari konsorsium terkait pelatih musim depan dan diperkirakan tidak memakan waktu lama.
Dari sekian nama pelatih yang masuk ke meja manajemen, tinggal dua nama yang menjadi kandidat, yakni Paulo Camargo dan Gusnul Yakin. Kedua pelatih ini dianggap sama-sama memiliki ikatan sejarah dengan Laskar Angling Dharma dan telah memberikan gelar.
Paulo Camargo mempersembahkan trofi Piala Indonesia 2012, sementara Gusnul pernah memberikan gelar juara Divisi I pada 2007. Bisa dikata keduanya sudah tidak asing dengan atmosfer sepak bola di Kota Ledre. Konsorsium dikabarkan masih menimbang plub maupun minus keduanya.
Paulo Camargo memang telah memberikan gelar lebih bergengsi musim lalu yang membuat Persibo bakal bermain untuk pertama kalinya di AFC Cup. Tapi di sisi lain, harga kontrak yang diminta Camargo jauh menjulang dibanding Gusnul Yakin. Itulah yang masih membutuhkan pertimbangan lebih mendalam.
''Idealnya musim depan Persibo setingkat lebih baik dibanding musim lalu. Jika bicara kualitas, mungkin Camargo lebih menjanjikan. Namun semua juga harus disesuaikan dengan kemampuan finansial kami. Konsorsium masih memilih mana yang lebih befektif,” ungkap Manajer Persibo Nur Yahya.
Diakuinya proses negosiasi dengan Gusnul Yakin juga relatif lebih mudah karena mantan pelatih Arema FC itu juga sedang tidak memiliki klub. Walau begitu tetap ada kekhawatiran Gusnul belum memiliki mental yang kuat untuk mengawal tim ke level Asia atau AFC Cup.
Gusnul sendiri kala dikonfirmasi HATTRICK tempo hari menyatakan sangat tertarik dengan pekerjaan di Stadion Letjen H Soedirman. Baginya menjadi sebuah tantangan tersendiri melatih Persibo di IPL sekaligus di AFC Cup, setelah pada 2007 lalu hanya melatih di Divisi I.
Belum adanya pelatih yang berkarir di Bojonegoro membuat klub kebanggaan Boromania itu sekadar menjalani rutinitas apa adanya. Belum ada pergerakan untuk mengontrak pemain, karena sejauh ini tim hanya latihan rutin di bawah arahan Asisten Pelatih Bambang Pramuji.
“Semuanya memang tergantung konsorsium, jadi kebijakan menentukan pelatih harus melalui persetujuan konsorsium walau kami yang melakukan pendekatan. Jadi wajar kalau tidak bisa cepat karena memang aturannya begitu. Kalau manajemen memiliki kewenangan memilih, mungkin sudah dari kemarin-kemarin,” cetus Nur Yahya.
Kekhawatiran yang menghinggapi benak supporter, terlambatnya membangun tim akan memperkecil peluang mendapatkan pemain bagus. Sebab pemain-pemain berpengalaman rata-rata sudah sibuk mencari klub baru. Sedangkan Persibo baru sebatas seleksi pemain lokal.
Dari sekian nama pelatih yang masuk ke meja manajemen, tinggal dua nama yang menjadi kandidat, yakni Paulo Camargo dan Gusnul Yakin. Kedua pelatih ini dianggap sama-sama memiliki ikatan sejarah dengan Laskar Angling Dharma dan telah memberikan gelar.
Paulo Camargo mempersembahkan trofi Piala Indonesia 2012, sementara Gusnul pernah memberikan gelar juara Divisi I pada 2007. Bisa dikata keduanya sudah tidak asing dengan atmosfer sepak bola di Kota Ledre. Konsorsium dikabarkan masih menimbang plub maupun minus keduanya.
Paulo Camargo memang telah memberikan gelar lebih bergengsi musim lalu yang membuat Persibo bakal bermain untuk pertama kalinya di AFC Cup. Tapi di sisi lain, harga kontrak yang diminta Camargo jauh menjulang dibanding Gusnul Yakin. Itulah yang masih membutuhkan pertimbangan lebih mendalam.
''Idealnya musim depan Persibo setingkat lebih baik dibanding musim lalu. Jika bicara kualitas, mungkin Camargo lebih menjanjikan. Namun semua juga harus disesuaikan dengan kemampuan finansial kami. Konsorsium masih memilih mana yang lebih befektif,” ungkap Manajer Persibo Nur Yahya.
Diakuinya proses negosiasi dengan Gusnul Yakin juga relatif lebih mudah karena mantan pelatih Arema FC itu juga sedang tidak memiliki klub. Walau begitu tetap ada kekhawatiran Gusnul belum memiliki mental yang kuat untuk mengawal tim ke level Asia atau AFC Cup.
Gusnul sendiri kala dikonfirmasi HATTRICK tempo hari menyatakan sangat tertarik dengan pekerjaan di Stadion Letjen H Soedirman. Baginya menjadi sebuah tantangan tersendiri melatih Persibo di IPL sekaligus di AFC Cup, setelah pada 2007 lalu hanya melatih di Divisi I.
Belum adanya pelatih yang berkarir di Bojonegoro membuat klub kebanggaan Boromania itu sekadar menjalani rutinitas apa adanya. Belum ada pergerakan untuk mengontrak pemain, karena sejauh ini tim hanya latihan rutin di bawah arahan Asisten Pelatih Bambang Pramuji.
“Semuanya memang tergantung konsorsium, jadi kebijakan menentukan pelatih harus melalui persetujuan konsorsium walau kami yang melakukan pendekatan. Jadi wajar kalau tidak bisa cepat karena memang aturannya begitu. Kalau manajemen memiliki kewenangan memilih, mungkin sudah dari kemarin-kemarin,” cetus Nur Yahya.
Kekhawatiran yang menghinggapi benak supporter, terlambatnya membangun tim akan memperkecil peluang mendapatkan pemain bagus. Sebab pemain-pemain berpengalaman rata-rata sudah sibuk mencari klub baru. Sedangkan Persibo baru sebatas seleksi pemain lokal.
(aww)