Bertabur bintang, Persegres yakin Ultras banjiri stadion

Rabu, 19 Desember 2012 - 16:20 WIB
Bertabur bintang, Persegres...
Bertabur bintang, Persegres yakin Ultras banjiri stadion
A A A
Sindonews.com - Persegres Gresik memiliki ambisi lain di samping membidik posisi lebih baik di Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Klub berjuluk Laskar Joko Samudro ingin mencatat angka kehadiran suporter lebih tinggi di Stadion Tri Dharma. Musim lalu rerata jumlah penonton Persegres cukup menjanjikan.

Sepanjang musim, Persegres mencatat rataan penonton di angka 17.000 dan masuk dalam tiga besar di antara klub-klub ISL lainnya. Manajemen optimistis angka itu bisa melonjak tajam jika tim bisa memperbaiki performa, apalagi menembus papan atas ISL, sesuai target selama ini.

Ditambah lagi musim ini manajemen lebih serius membangun tim dengan mendatangkan nama-nama beken macam Aldo Baretto, Park Chul Hyung, Dirga LasutN, Siswanto dan beberapa nama lain. Saat program ujicoba pra musim saja supporter Ultras sudah membanjir ke Tri Dharma, terutama jika menghadapi sesama klub ISL.

"Saya sangat yakin rataan penonton bertambah. Keinginan Ultras memberikan dukungan kepada timnya tak bisa diragukan lagi. Musim lalu yang kurang begitu bagus saja rataan penonton sudah tinggi, apalagi kalau nanti prestasi bisa jauh lebih baik," beber Manajer Persegres Thoriq Majiddanor.

Stadion Tri Dharma sendiri bisa dipadati penonton hingga 25.000 sampai 30.000. Musim lalu, di setiap pertandingan kandang, Ultras selalu memadati lebih dari sebagian kapasitas stadion. Itulah yang membuat manajemen tersenyum menatap prospek peningkatan penonton musim depan.

Faktor lain yang menyebabkan animo supporter tinggi, menurut Jidan -sapaan Thoriq Majiddanor-, terlalu lamanya Gresik vakum dari hiruk pikuk sepakbola level tertinggi nasional. Itu membuat Ultras bersemangat membangkitkan euforia sepakbola seperti kota lain di Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang.

"Terlihat jelas publik sepakbola Gresik sangat merindukan kota mereka memiliki klub bergengsi. Yang datang ke stadion bukan semuanya supporter yang mengenakan atribut Persegres, namun juga masyarakat yang memang suka sepakbola dan ingin Gresik memiliki klub bagus seperti dulu sewaktu ada Petrokimia Putra," jelas Jidan.

Gresik, sekitar satu dasawarsa silam, pernah menjadi salah satu barometer sepakbola karena ada klub Petrokimia Putra. Kala itu Kota Pudak sejajar dengan Surabaya dan Malang. Sayang tenggelamnya Petrokimia membuat Gresik menjadi sepi dan atmosfir sepakbola sempat beralih ke Kediri dengan munculnya Persik Kediri.

'Tidur panjang' supporter Ultras akhirnya usai setelah Persegres kembali bertarung di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, yakni kompetisi ISL. Mereka kini siap membuktikan fanatisme Gresik sebagai kota sepakbola tidak pernah luntur, seiring dengan ambisi manajemen mengembalikan nama besar Persegres.

"Untuk musim depan kami tidak mematok angka secara rinci soal kehadiran suporter. Yang pasti idealnya ada peningkatan. Kalau pun rataan penonton di angka 20.000 itu sudah bagus, apalagi kalau bisa lebih dari itu. Saya yakin Ultras akan lebih banyak yang ke stadion," tandasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)