Suryanto petarung terbaik, Frans tercepat

Sindonews.com - Suryanto dari sasana Lindu Aji Semarang sukses merebut gelar petarung terbaik dalam ajang kejuaraan tarung bebas bertitel Lindu Aji Championship IX. Dia menjadi yang terkuat setelah mengalahkan petarung asal Thailand, beberapa waktu lalu.
Selain Suryanto, petarung dari sasana Lindu Aji lain Frans C Yarangga, juga meraih gelat petarung tercepat dengan mengalahkan lawannya hanya dalam waktu 10 detik. Keduanya pun berhak mendapatkan, hadiah khusus dari Ketua Umum Yayasan Lindu Aji Ikhwan Ubaidillah.
Pada kejuaran tersebut, Sasana Lindu Aji juga berhasil menjadi juara umum, dengan memenangkan 10 pertarungan dari 25 pertandingan yang digelar. 10 petarung yang menang yakni di kelas 55 kg Joko Prantoro, Hanafi, Yusuf dan Sindu. Kelas 60 kg Danu, Suryanto, Ali Sutrisno dan Frans juga menang. Lalu Beni menang di kelas 70 kg serta satu petarung wanita Istiqomah mampu melibas lawannya.
“Kita menurunkan 12 petarung, tapi sayang dua petarung kami yakni Chanif dan Jack Anderson. kalah,” kata pelatih Sasana Lindu Aji Gunawan Wijaya, Kamis (3/1).
Gunawan mengaku bangga dengan kemampuan anak-anak asuhnya yang mampu bertarung dengan baik dan berhasil meraih gelar juara umum. ''Anak-anak sudah berlatih keras untuk bisa menang dan hasilnya tidak mengecewakan,”tuturnya.
Dalam kejuaraan untuk memperingati ulang tahun yayasan Lindu Aji ini mempertandingkan lima kelas yakni 55 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg dan 70 kg+. Lima puluh petarung ditambah dua petarung putri tampil. Selain dari Semarang, petarung datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Pelambang, Pekanbaru, Tarakan, Purwokerto, Cilacap, Magelang dan Jogja.
Ketua Yayasan lindu Aji, Ikhwan Ubaidillah, mengaku, kejuaran untuk yang ke Sembilan ini cukup sukses. Dengan kesuksesan tersebut, dia mengaku bakal menggelar kejuaraan dengan tingkat yang lebih tinggi.

”Kemarin kita kedatangan dua petarung dari Thailand. Karena itu, kami berencana untuk menggelar pertandingan di tingkat yang lebih tinggi. Selain untuk menampung gairah bertarung anak-anak muda, mengingat di Indonesia, sangat jarang digelar kejuaraan tarung bebas seperti ini,” imbuhnya.