Rapor merah, sepak takraw dan panahan dihapus

Kamis, 03 Januari 2013 - 17:53 WIB
Rapor merah, sepak takraw dan panahan dihapus
Rapor merah, sepak takraw dan panahan dihapus
A A A
Sindonews.com - Tahun 2013, pembinaan atlet sepak takraw dan panahan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara dihentikan. Dua cabang olahraga (cabor) itu diganti bulu tangkis dan tinju. Perubahan itu merupakan kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hasil dari pemetaan olahraga di seluruh daerah.

"Hasil dari pemetaan oleh Kemenpora, rapor PPLP Sumut cabor (cabang olahraga) sepak takraw dan panahan mendapat merah. Makanya, sepak takraw diganti dengan bulu tangkis dan panahan diganti tinju," ungkap Kepala Seksi Olahraga Masyarakat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprovsu, Masrinal Nasution, Kamis (3/1).

Katanya, pemetaan itu berdasarkan tingkat pembinaan pelajar dari cabor yang dipertandingkan di Olimpiade, ASEAN Games dan Sea Games. Sedangkan, upaya Pengurus Provinsi (Pengprov) Perstuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sumut meminta untuk dipertahankan. Namun, hal tersebut tidak bisa dilakukan mengingat anggaran yang tidak ada lagi diperuntukan untuk panahan dan sepak takraw di 2013 ini.

Penggantian panahan dengan tinju karena anggaran yang diperuntukkan berasal dari APBN 2013. Sehingga cabor tinju dari Pusat Pendidikan dan Latihan Daerah (PPLD) menjadi PPLP dan untuk penggantinya, ditunjuk cabor angkat berat. Sehingga, PPLP Sumut membina 7 cabor.

Yakni, sepak bola, atletik, gulat, pencak silat, karate, bulutangkis, dan tinju. Untuk PPLD, tinju diganti dengan angkat berat. Jadi, di PPLD cabor yang dibina angkat berat dan judo. "Dengan kebijakan ini, kita harus fokus mengoreksi kesalahan kita. Klub-klub di Sumut tidak berkembang, berbeda dengan klub-klub di Pulau Jawa," imbuhnya.

Dengan dihentikannya pembinaan sepak takraw dan panahan di PPLP tersebut, anggaran pun dialihkan ke cabor tinju dan bulutangkis sebagai penggantinya. Nasib pelajar pun kini harus keluar dari pembinaan PPLP. Meski demikian, diakuinya Masrinal, pihaknya mencari jalan keluar.

"Untuk sementara, pelajar kelas tiga kita pertahankan sampai tamat sekolah. Sedangkan yang lainnya kita sediakan rumah sementara waktu," tuturnya.

Sedangkan, untuk pelajar cabor sepak takraw, panahan dan angkat berat yang akan dilakukan pembinaan di PPLP Sumut dan PPLD akan dilakukan seleksi.

"Seleksi itu berdasarkan tahun kelahiran dari pelajar kelas satu SMP sampai pelajar SMA kelas satu. Dengan ini kita harapkan regenerasi berkesinambungan dan berkelanjutan," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5541 seconds (0.1#10.140)