Haruskah klub Indonesia berkompetisi di luar negeri?

Jum'at, 04 Januari 2013 - 16:02 WIB
Haruskah klub Indonesia...
Haruskah klub Indonesia berkompetisi di luar negeri?
A A A
Sindonews.com - Ketidakpastian kembali menyelimuti penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia. Dua kompetisi sepak bola profesional Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) terancam tidak diselenggarakan.

Situasi ini sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Hampir setiap memasuki musim baru, isu perizinan kerap mengapung ke permukaan. Banyak faktor yang memengaruhi masalah ini. Izin dari Polri menjadi barang langka karena faktanya kompetisi sepak bola Indonesia masih jauh dari kesan layak.

Jika tolok ukurnya kondisi keuangan klub. Hanya beberapa klub saja yang bisa dikatakan layak, salah satunya Persib Bandung. Sebagai klub yang sejak 2009 lalu sudah berbadan hukum dan memiliki induk perusahaan yakni PT Persib Bandung Bermartabat.

Buat klub sepak bola profesional seperti Maung Bandung, kompetisi sepak bola Indonesia bukan tempat yang ideal. Sempat muncul usulan bagi Persib untuk mempertimbangkan berkompetisi di luar negeri seperti Singapura ataupun Malaysia.

Kedua negara tersebut memberikan peluang bagi klub luar untuk ikut berpartisipasi. Liga Singapura misalnya, cukup membuka pintu bagi klub luar negeri. Bahkan Pelita Jaya pada tahun 2009 lalu, sempat berniat mengirimkan tim berkompetisi di Negeri Koloni Inggris tersebut. Sayangnya, proposal yang diajukan Pelita kepada Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) ditolak.

FAS memberikan jaminan modal awal yang cukup besar bagi setiap klub yang berpartisipasi di S-League. Tidak mengherankan jika klub J-League, Albirex Niigata berani membuat tim lapis kedua yang akhirnya diproyeksikan tampil di Liga Singapura dengan nama Albirex Niigata Singapore.

Meski menurut pelatih Djadjang Nurdjaman tampil di kompetisi sepak bola luar negeri merupakan sesuatu yang layak dipertimbangkan. Namun, bagi Djanur hal tersebut bukan opsi terbaik dari yang ada.

''Kompetisi sepak bola Malaysia dan Thailand memang lebih berkualitas. Namun pastinya banyak persyaratan yang harus ditempuh. Saya pikir tidak akan segampang itu,” tandas Djanur.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)