Perjalanan masih panjang

Minggu, 06 Januari 2013 - 19:03 WIB
Perjalanan masih panjang
Perjalanan masih panjang
A A A
Sindonews.com – Di laga pembuka Indonesian Super League, beberapa pemain muda Pelita Bandung Raya sukses menjalani debutnya. Meski pertandingan melawan Barito Putra di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (5/1) tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1, sejumlah pesepakbola junior mampu menunjukkan potensinya.

Para punggawa junior Pelita Bandung Raya yang menginjakkan kakinya untuk pertama kali di kompetisi ISL adalah Asep Ato Mulyana, Jajang, Rendy, Dolly, dan Adi. Kelimanya diturunkan pelatih Simon McMenemy untuk berduet dengan para pemain senior seperti Eka Ramdani, Nova Arianto, Nemanja Obric, dan Gaston Castano.

Salah satu dari mereka, bek kanan Jajang, mengaku bersyukur dengan kepercayaan yang diberikan tim pelatih. Sejak awal, anak muda asli Bandung ini memang sudah mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi pertandingan pertamanya dikompetisi profesional. Di sisi lain, pelatih Simon pun beberapa kali melontarkan pujian terhadap gaya bermain Jajang.

Meski dipercaya turun di pertandingan kemarin, tuturnya, hal itu tidak menjadi jaminan bahwa dia merupakan pemain unggulan. Menurut Jajang, banyak pemain muda lain di Pelita Bandung Raya yang memiliki potensi yang tidak kalah bagus untuk bisa bersinar di dunia persepakbolaan Indonesia.

“Alhamdulillah, saya bangga. Para pemain muda masih kurang pengalaman, tapi kami siap dengan pertandingan demi pertandingan yang akan dihadapi. Untuk saat ini, mungkin permainan saya mendapat tanggapan positif dari pelatih, tapi kan semakin lama teman-teman yang lain juga pasti menunjukkan perkembangan. Dan bukan hanya saya saja (yang mendapat pujian), pemain lain juga banyak,” tutur pria kelahiran Bandung, 12 Juli 1989 ini.

Sentuhan pelatih asal Inggris, Simon McMenemy juga memberi pengaruh besar bagi perkembangan para pemain muda Pelita Bandung Raya. Menurut Jajang, sistem latihan yang diterapkan Simon memiliki perbedaan dengan pelatih-pelatih yang pernah membimbingnya. Hal itu pula yang membuat pesepakbola junior semakin tahu bahwa mereka memiliki potensi yang besar.

“Gaya melatih coach Simon enak menurut saya, enjoy. Dia memiliki kedekatan dengan para pemain, apa lagi dengan pemain-pemain muda yang memang butuh untuk lebih dibimbing. Sistem latihannya juga saya rasakan sangat berbeda,” ungkap Jajang.

Selain Simon, asisten pelatih Ajat Sudrajat juga memiliki andil besar dalam mendidik para pemain muda, apa lagi pesepakbola lokal. Bahkan, mantan bintang Bandung Raya saat menjuarai Liga Indonesia 1995-1996 itu memiliki tekad kuat, agar pemain asal Bandung semakin banyak yang mengorbit dan bersaing dengan pesepakbola asal daerah lainnya.

“Coach Ajat suka memberi motivasi kepada para pemain muda, dia ingin agar saya bermain sebaik mungkin. Agar pemain-pemain binaan Kota Bandung, khususnya jebolan Persib U-21 memang layak untuk ditampilkan di kompetisi sekelas ISL,” pungkas pemain Persib U-21 pada 2009/2010 ini.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7557 seconds (0.1#10.140)