Akhirnya, Persiba punya sponsor
A
A
A
Sindonews.com - Kabar baik menjadi milik Persiba Bantul. Persoalan krisis finansial yang menjadi kendala utama mengarungi kompetisi Indonesian Primier League (IPL) musim depan, akhirnya terjawab. Klub kebanggaan publik Bantul akhirnya berhasil menggaet sponsor yang siap mendanai semusim ke depan.
Sekretaris Persiba Wikan werdo Kisworo membenarkan tim Laskar Sultan Agung sudah berhasil menggaet sponsor. Informasi datangnya sponsor ini disampaikan langsung oleh Direktur PT Bantul Indonesia Golsport (PT BIG) selaku pengelola Persiba, Idham Samawi "Ya itu kabar baik bagi kami juga bagi pecinta Persiba. Kita sudah mendapatkan lampu hijau kedatangan sponsor," katanya dengan enggan menyebut nama sponsor yang dimaksud, Selasa (8/1/2013).
Namun, dia mengakui besaran investasi dari sponsor tersebut memang belum mencukupi untuk semua kebutuhan Persiba selama mengarungi kompetisi kasta tertinggi IPL. Dalam perkiraaan managemen, biaya yang dibutuhkan Persiba selama semusim ke depan sekitar Rp15-20 miliar. "Memang belum mencukupi semuanya, tapi itu sudah membuat Persiba lebih percaya diri menyambut kompetisi," ungkapnya.
Selain dari sponsor, Persiba masih memiliki sejumlah penghasilan seperti revenue sharing dari operator IPL, Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Bahkan revenue sharing itu akan berlaku sampai dua musim ke depan. "Ada perjanjian tidak tertulis, LPIS akan membina pesepakbolaan setelah lepas dari APBD. Artinya, musim depan dan musim berikutnya lagi revenue sharing akan tetap ada," jelasnya.
Hanya saja, kata dia, besaran revenue sharing berbeda-beda setiap musimnya. Yang jelas, besarannya terus menyusut dari musim ke musim berikutnya. "Ini adalah musim kedua, tentunya jumlah lebih kecil dibanding musim sebelumnya," imbuhnya.
Modal keuangan Persiba selain sponsor dan revenue sharing, yakni tim yang berdiri sejak 21 September 1967 juga masih memiliki piutang Rp1,4 miliar musim lalu yang belum dibayarkan oleh konsorsium. Managemen berharap konsorsium segera melunasi tagihan tersebut. "Jadi kita memiliki beberapa sumber penghasilan untuk mendanai tim ini satu musim ke depan," ungkapnya.
Wikan mengakui, dana sudah ada namun managemen tetap mengumatakan penghematan, khususnya untuk kontrak pemain. Pasalnya, musim depan yang diikuti 16 tim dipatikan membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding musim lalu yang hanya diikuti 12 tim. "Otomatis Persiba akan menjalani 15 laga tandang dari Aceh sampai Papua ada. Operasional laga tandang ini yang sulit dihemat, yang paling mungkin adalah nilai kontrak pemain," ujarnya.
Sekretaris Persiba Wikan werdo Kisworo membenarkan tim Laskar Sultan Agung sudah berhasil menggaet sponsor. Informasi datangnya sponsor ini disampaikan langsung oleh Direktur PT Bantul Indonesia Golsport (PT BIG) selaku pengelola Persiba, Idham Samawi "Ya itu kabar baik bagi kami juga bagi pecinta Persiba. Kita sudah mendapatkan lampu hijau kedatangan sponsor," katanya dengan enggan menyebut nama sponsor yang dimaksud, Selasa (8/1/2013).
Namun, dia mengakui besaran investasi dari sponsor tersebut memang belum mencukupi untuk semua kebutuhan Persiba selama mengarungi kompetisi kasta tertinggi IPL. Dalam perkiraaan managemen, biaya yang dibutuhkan Persiba selama semusim ke depan sekitar Rp15-20 miliar. "Memang belum mencukupi semuanya, tapi itu sudah membuat Persiba lebih percaya diri menyambut kompetisi," ungkapnya.
Selain dari sponsor, Persiba masih memiliki sejumlah penghasilan seperti revenue sharing dari operator IPL, Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Bahkan revenue sharing itu akan berlaku sampai dua musim ke depan. "Ada perjanjian tidak tertulis, LPIS akan membina pesepakbolaan setelah lepas dari APBD. Artinya, musim depan dan musim berikutnya lagi revenue sharing akan tetap ada," jelasnya.
Hanya saja, kata dia, besaran revenue sharing berbeda-beda setiap musimnya. Yang jelas, besarannya terus menyusut dari musim ke musim berikutnya. "Ini adalah musim kedua, tentunya jumlah lebih kecil dibanding musim sebelumnya," imbuhnya.
Modal keuangan Persiba selain sponsor dan revenue sharing, yakni tim yang berdiri sejak 21 September 1967 juga masih memiliki piutang Rp1,4 miliar musim lalu yang belum dibayarkan oleh konsorsium. Managemen berharap konsorsium segera melunasi tagihan tersebut. "Jadi kita memiliki beberapa sumber penghasilan untuk mendanai tim ini satu musim ke depan," ungkapnya.
Wikan mengakui, dana sudah ada namun managemen tetap mengumatakan penghematan, khususnya untuk kontrak pemain. Pasalnya, musim depan yang diikuti 16 tim dipatikan membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding musim lalu yang hanya diikuti 12 tim. "Otomatis Persiba akan menjalani 15 laga tandang dari Aceh sampai Papua ada. Operasional laga tandang ini yang sulit dihemat, yang paling mungkin adalah nilai kontrak pemain," ujarnya.
(wbs)