PPSM dan KN resmi 'cerai'
A
A
A
Sindonews.com – Klub asal Kota Magelang PPSM dan Kartika Nusantara (KN) yang musim lalu bermerger menjadi PPSM KN, tidak berlanjut untuk musim depan. PPSM dan KN resmi 'bercerai'.
Tidak berlanjutnya merger PPSM dan KN ini diawali saat Ketua DPRD Kota Magelang Muhammad Hasan Suryoyudho terpilih menjadi manager tim PPSM Magelang. Politikus asal Partai Demokrat ini terpilih secara aklamasi menggantikan manager sebelumnya Danpuspom TNI AD Mayjen TNI Iran Saipudin.
Terpilihnya Hasan ini menjadi momentum kebangkitan klub kebanggaan Wong Magelang ini berprestasi di kancah Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) musim depan. "Musim depan, kembali ke nama asli PPSM dan tidak ada tambahan KN di belakangnya," katanya, Selasa (8/1/2013).
Hasan berjanji akan menjadikan PPSM menjadi tim yang lebih baik di banding musim lalu. Untuk mewujudkannya, Hasan akan merangkul semua pihak untuk melestarikan tradisi sepakbola di Magelang yang sudah ada sejak puluhan tahun ini. Keberadaanya telah mengharumkan nama Magelang ke kancah nasional. "PPSM menjadi kebanggaan dan hiburan bagi masyarakat. Kami harus berusaha keras bagaimana klub ini tetap lestari di jalur profesional," tegasnya.
CEO Magelang Soccer Academy (MSA) Gus Yusuf berpesan kepada manajeman yang baru agar segera menyiapkan persyaratan lisensi klub. Hal itu salah satu syarat sebuah klub mengikuti liga profesional musim ini. "Satu syarat lisensi yang paling berat soal keuangan. Minimal PPSM harus memiliki modal sebelum kick off Maret mendatang. Saya yakin dukungan semua pihak akan bisa menyiapkan modal," ungkapnya.
Dia menambahkan, tantangan PPSM ke depan cukup sulit selepas tidak dipakainya APBD untuk sepak bola profesional. Tanpa uang rakyat musim lalu, PPSM bisa mengarungi kompetisi satu musim penuh meski prestasinya kurang memuaskan. "Di lihat prestasinya di Divisi Utama masih sama seperti musim-musim sebelumnya, yakni di dasar klasemen," ujarnya.
Politiikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, ada satu prestasi yang membanggakan dalam sejarah PPSM Magelang, musim lalu sebagai juara bersama dengan Persebaya Surabaya di peringkat III di ajang Piala Indonesia. "Prestasi ini merupakan tertinggi selama PPSM merumput di liga profesional," imbuhnya.
Gus Yusuf mengakui, seputar gaji pemain musim lalu, sempat tersendat karena kucuran dana dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI) tidak lancar. "Namun, gaji seluruh pemain, pelatih dan manajeman sudah terbayar meski ada rasionalisasi," akunya.
Tidak berlanjutnya merger PPSM dan KN ini diawali saat Ketua DPRD Kota Magelang Muhammad Hasan Suryoyudho terpilih menjadi manager tim PPSM Magelang. Politikus asal Partai Demokrat ini terpilih secara aklamasi menggantikan manager sebelumnya Danpuspom TNI AD Mayjen TNI Iran Saipudin.
Terpilihnya Hasan ini menjadi momentum kebangkitan klub kebanggaan Wong Magelang ini berprestasi di kancah Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) musim depan. "Musim depan, kembali ke nama asli PPSM dan tidak ada tambahan KN di belakangnya," katanya, Selasa (8/1/2013).
Hasan berjanji akan menjadikan PPSM menjadi tim yang lebih baik di banding musim lalu. Untuk mewujudkannya, Hasan akan merangkul semua pihak untuk melestarikan tradisi sepakbola di Magelang yang sudah ada sejak puluhan tahun ini. Keberadaanya telah mengharumkan nama Magelang ke kancah nasional. "PPSM menjadi kebanggaan dan hiburan bagi masyarakat. Kami harus berusaha keras bagaimana klub ini tetap lestari di jalur profesional," tegasnya.
CEO Magelang Soccer Academy (MSA) Gus Yusuf berpesan kepada manajeman yang baru agar segera menyiapkan persyaratan lisensi klub. Hal itu salah satu syarat sebuah klub mengikuti liga profesional musim ini. "Satu syarat lisensi yang paling berat soal keuangan. Minimal PPSM harus memiliki modal sebelum kick off Maret mendatang. Saya yakin dukungan semua pihak akan bisa menyiapkan modal," ungkapnya.
Dia menambahkan, tantangan PPSM ke depan cukup sulit selepas tidak dipakainya APBD untuk sepak bola profesional. Tanpa uang rakyat musim lalu, PPSM bisa mengarungi kompetisi satu musim penuh meski prestasinya kurang memuaskan. "Di lihat prestasinya di Divisi Utama masih sama seperti musim-musim sebelumnya, yakni di dasar klasemen," ujarnya.
Politiikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, ada satu prestasi yang membanggakan dalam sejarah PPSM Magelang, musim lalu sebagai juara bersama dengan Persebaya Surabaya di peringkat III di ajang Piala Indonesia. "Prestasi ini merupakan tertinggi selama PPSM merumput di liga profesional," imbuhnya.
Gus Yusuf mengakui, seputar gaji pemain musim lalu, sempat tersendat karena kucuran dana dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI) tidak lancar. "Namun, gaji seluruh pemain, pelatih dan manajeman sudah terbayar meski ada rasionalisasi," akunya.
(wbs)