Baru pegang Persibo, Yakin langsung mengeluh
A
A
A
Sindonews.com - Inilah risiko seorang pelatih. Baru menangani tim Persibo Bojonegoro, pelatih Gusnul Yakin sudah pusing. Pelatih asal Malang ini merasakan tekanan yang luar biasa, terutama dalam misi membentuk tim yang sesuai untuk kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim ini.
Banyak aspek yang menjadikan Gusnul sangat berat mengembalikan kekuatan laskar Angling Dharma. Selain kekuatan finansial yang sangat terbatas, terlambatnya pembentukan tim serta kualitas pemain yang mengikuti seleksi menjadi kendala besar.
Mantan pelatih Arema Malang dan Persik Kediri ini dihadapkan pada pekerjaan yang nyaris tak masuk akal.Persibo bakal bertanding di tiga kompetisi musim ini, IPL, AFC Cup, serta Piala Indonesia. Sialnya, sumber daya yang dimiliki sangat minim.
Persibo sekarang merasakan imbas dari hengkangnya seluruh skuad utama musim lalu. Jangankan merekrut pemain senior berkualitas, untuk mendapatkan pemain muda juga sangat sulit. Inilah yang menjadikan Gusnul sudah mengeluh walau baru bekerja di Bojonegoro.
''Banyak sekali pemain yang tidak memenuhi kualifikasi saat seleksi. Sedangkan saya juga memiliki sedikit waktu sebelum kompetisi dimulai. Ini pekerjaan yang sangat berat, apalagi saya dituntut menjadikan Persibo seperti musim lalu,” jelas Gunsul Yakin, dihubungi Selasa (8/1).
Dirinya meminta suporter Boromania bisa realistis dengan kondisi yang ada saat ini. Persibo yang bermodal dana hutangan untuk memulai seleksi pemain, dinilainya sedang mengalami fase yang sulit sebagai imbas dari krisis finansial yang dirasakan musim lalu.
Gusnul juga tidak terlalu muluk memberikan janji kepada publik bola Bojonegoro jika melihat situasi saat ini. Bahkan dirinya belum berani memikirkan transfer pemain berkualitas, karena keterbatasan yang dimiliki Persibo.
''Saya fokus ke seleksi dulu. Harus saya akui sulit untuk mendapatkan pemain berkualitas dari transfer langsung. Paling realistis adalah merekrut pemain muda potensial, walau itu bisa saja berimbas negatif ke kompetisi karena minimnya pengalaman,” terang pelatih yang memberi gelar jawara Divisi I pada 2007 silam.
Laskar Angling Dharma menemui persoalan yang cukup kompleks. Tidak memiliki dana, tim Oranye terancam tidak menarik bagi pemain-pemain senior berkualitas. Itu karena klub tidak menunjukkan keseriusan dalam membangun tim, karena seretnya keuangan klub.
Dengan banyaknya pemain yang sudah bergabung dengan klub lain, Persibo berpotensi hanya mendapatkan pemain buangan atau pemain sisa. Bahkan dalam seleksi yang digelar selama beberapa hari terakhir, belum ada pemain mapan yang mengadu peruntungan di sana.
Sangat wajar jika Gusnul Yakin kurang bergairah menatap prospek timnya, walau masih yakin bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Siapapun pelatihnya, diperkirakan bakal kesulitan menghadapi tantangan di klub seperti Persibo sekarang.
Banyak aspek yang menjadikan Gusnul sangat berat mengembalikan kekuatan laskar Angling Dharma. Selain kekuatan finansial yang sangat terbatas, terlambatnya pembentukan tim serta kualitas pemain yang mengikuti seleksi menjadi kendala besar.
Mantan pelatih Arema Malang dan Persik Kediri ini dihadapkan pada pekerjaan yang nyaris tak masuk akal.Persibo bakal bertanding di tiga kompetisi musim ini, IPL, AFC Cup, serta Piala Indonesia. Sialnya, sumber daya yang dimiliki sangat minim.
Persibo sekarang merasakan imbas dari hengkangnya seluruh skuad utama musim lalu. Jangankan merekrut pemain senior berkualitas, untuk mendapatkan pemain muda juga sangat sulit. Inilah yang menjadikan Gusnul sudah mengeluh walau baru bekerja di Bojonegoro.
''Banyak sekali pemain yang tidak memenuhi kualifikasi saat seleksi. Sedangkan saya juga memiliki sedikit waktu sebelum kompetisi dimulai. Ini pekerjaan yang sangat berat, apalagi saya dituntut menjadikan Persibo seperti musim lalu,” jelas Gunsul Yakin, dihubungi Selasa (8/1).
Dirinya meminta suporter Boromania bisa realistis dengan kondisi yang ada saat ini. Persibo yang bermodal dana hutangan untuk memulai seleksi pemain, dinilainya sedang mengalami fase yang sulit sebagai imbas dari krisis finansial yang dirasakan musim lalu.
Gusnul juga tidak terlalu muluk memberikan janji kepada publik bola Bojonegoro jika melihat situasi saat ini. Bahkan dirinya belum berani memikirkan transfer pemain berkualitas, karena keterbatasan yang dimiliki Persibo.
''Saya fokus ke seleksi dulu. Harus saya akui sulit untuk mendapatkan pemain berkualitas dari transfer langsung. Paling realistis adalah merekrut pemain muda potensial, walau itu bisa saja berimbas negatif ke kompetisi karena minimnya pengalaman,” terang pelatih yang memberi gelar jawara Divisi I pada 2007 silam.
Laskar Angling Dharma menemui persoalan yang cukup kompleks. Tidak memiliki dana, tim Oranye terancam tidak menarik bagi pemain-pemain senior berkualitas. Itu karena klub tidak menunjukkan keseriusan dalam membangun tim, karena seretnya keuangan klub.
Dengan banyaknya pemain yang sudah bergabung dengan klub lain, Persibo berpotensi hanya mendapatkan pemain buangan atau pemain sisa. Bahkan dalam seleksi yang digelar selama beberapa hari terakhir, belum ada pemain mapan yang mengadu peruntungan di sana.
Sangat wajar jika Gusnul Yakin kurang bergairah menatap prospek timnya, walau masih yakin bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Siapapun pelatihnya, diperkirakan bakal kesulitan menghadapi tantangan di klub seperti Persibo sekarang.
(aww)