Agum: Jangan saling ancam, jangan saling tuding!
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelarmengimbau semua pihak untuk menahan diri atas karut-marut sepak bola nasional. Dia meminta semua pihak tidak membuat pernyataan yang memperkeruh suasana terkait dengankekisruhan sepak bola nasional.
Himbauan itu disampaikan Agum kepada semua pihak terkait, termasuk pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
’’Pernyataan yang berkembang ini sudah tidak kondusif dan bernada saling ancam. Ini sudah tidak bagus dan pemerintah juga dalam hal ini Kemenpora untuk menghindari pernyataan yang sifatnya ancaman,” kata Agum di Jakarta, Rabu (10/1/2013).
Belakangan ini menurut wakil ketua Task Force itu, pernyataan yang muncul di sejumlah media massa cenderung yang sifatnya bernada saling ancam dan saling tuding. Hal ini sangat tidak kondusif dalam situasi seperti ini.
’’Kondisi ini sangat tidak kondusif di tengah situasi sepak bola nasional yang terancam sanksi FIFA. Statement yang akan memperkeruh suasana dan provokatif harus dihindari,” papar Agum.
Mantan Ketua Komite Normalisasi ini juga menilai, situasi sekarang sangat berbeda ketika kasus terjadi beberapa waktu lalu. Ketika itu persoalannya tidak serumit sekarang ini.
’’Patut diingat saat ini telah terjadi dualisme kompetisi dan lebih rumit ketimbang yang lalu ketika FIFA membentuk Komite Normalisasi,” ungkap Agum.
Untuk itu Agum berharap demi menyatukan kembali sepak bola nasional semua pihak harus menahan diri dan hindari pernyataan yang bersifat saling mengancam.
Himbauan itu disampaikan Agum kepada semua pihak terkait, termasuk pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
’’Pernyataan yang berkembang ini sudah tidak kondusif dan bernada saling ancam. Ini sudah tidak bagus dan pemerintah juga dalam hal ini Kemenpora untuk menghindari pernyataan yang sifatnya ancaman,” kata Agum di Jakarta, Rabu (10/1/2013).
Belakangan ini menurut wakil ketua Task Force itu, pernyataan yang muncul di sejumlah media massa cenderung yang sifatnya bernada saling ancam dan saling tuding. Hal ini sangat tidak kondusif dalam situasi seperti ini.
’’Kondisi ini sangat tidak kondusif di tengah situasi sepak bola nasional yang terancam sanksi FIFA. Statement yang akan memperkeruh suasana dan provokatif harus dihindari,” papar Agum.
Mantan Ketua Komite Normalisasi ini juga menilai, situasi sekarang sangat berbeda ketika kasus terjadi beberapa waktu lalu. Ketika itu persoalannya tidak serumit sekarang ini.
’’Patut diingat saat ini telah terjadi dualisme kompetisi dan lebih rumit ketimbang yang lalu ketika FIFA membentuk Komite Normalisasi,” ungkap Agum.
Untuk itu Agum berharap demi menyatukan kembali sepak bola nasional semua pihak harus menahan diri dan hindari pernyataan yang bersifat saling mengancam.
(aww)