KONI Sumsel imbau perbanyak Pengkab dan Pengkot
A
A
A
Sindonews.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan mengimbau pengurus provinsi cabang olahraga agar memperbanyak pengurus di kabupaten dan kota.
Imbauan itu sesuai dengan rapat koordinasi dan konsultasi KONI Sumsel tahun 2012.
Dalam rapat koordinasi di OKU selatan akhir tahun lalu ditetapkan bahwa masalah pemasalan cabang olahraga dikembalikan kepada KONI dan pengurus cabor di kabupaten/kota. Sedangkan KONI dan pengurus provinsi Sumsel akan lebih menitikberatkan pada pembinaan atlet berprestasi.
Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Sumsel, MY Ishak Hasan mengungkapkan adanya surat pemberitahuan dari Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Pesirosi) Sumsel, mengenai telah terbentuknya Inov Rooler Club Palembang.
Memang secara persyaratan klub yang terbentuk pada tanggal 19 Agustus 2012 itu telah memenuhi syarat berdasarkan AD/ART tentang pembentukan klub. Hanya saja dia berharap agar Persirosi Sumsel tidak lantas langsung menempatkan klub tersebut dibawah binaan Perserosi Sumsel. Oleh karena itu dia menyarankan agar klub itu berada dibawah naungan pengurus kabupaten maupun kota.
Sehingga kedepannya pembinaan cabor dapat lebih merata perkembangannya. Apalagi salah satu persyaratan untuk cabor dipertandingkan pada Porprov nanti, minima diikuti oleh 5 kabupaten / kota. Kalau kurang dari itu, maka kemungkinan besar cabor tersebut belum bisa dipertandingkan.
Apabila cabor tersebut belum dipertandingkan di Porprov, maka KONI Sumsel kesulitan untuk melakukan seleksi terhadap atlet yang bakal menjadi prioritas pembinaan. Pasalnya, sesuai dengan arahan dari bidang pembinaan prestasi (Binpres), atlet yang dibina oleh pengprov cabor dan KONI Provinsi hanya berasal dari atlet yang telah memiliki peringkat secara nasional yang diperoleh dari ajang seperti kejurnas.
"Maka dari itu, saya menyarankan untuk klub dan komunitas lainnya, boleh-boleh saja bergabung ke provinsi. KONI mengimbau agar sebaiknya utamakan pembentukan Perserosi untuk kabupaten /kota terlebih dahulu agar perkembangan olahraga itu bisa lebih merata,"ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Sumsel, Djumadin Syafri. Dia menjelaskan, terkait keinginan Perserosi Sumsel yang ingin mengikuti kejuaraan nasional sepatu roda Bintang Medan Cup-1, 25-27 Januari mendatang.
Dijelaskannya, untuk kejuaraan yang akan diikuti atlet, apabila ada kejuaraan yang diikuti oleh atlet tersebut merupakan kalender resmi dari PB masing-masing cabor dan KONI Pusat maka pihaknya bakal mengakomodasinya.
Akan tetapi, apabila kejuaraan tersebut digelar dengan sistem open turnamen dan bukan kalender resmi dan hanya diikuti oleh klub meskipun dengan nama kejuaraan nasional, maka klub sendiri yang harus menanggung segala biayanya. Kalau pun dibantu mungkin tidak sepenuhnya.
Lebih jauh dipaparkannya, indikator kejurnas resmi itu yakni even tersebut diselenggarakan oleh PB dan diikuti oleh seluruh pengprov cabor. Dimana pada hasil akhirnya nanti atlet yang memperoleh juara tersebut mendapatkan peringkat nasional.
"Sesuai dengan AD/ART KONI, atlet yang dibantu itu merupakan atlet berprestasi dan sudah memperoleh predikat juara pada tingkat nasional. Untuk atlet Sumsel yang dikirim menuju kejurnas adalah atlet terbaik di Sumsel dari cabor tersebut, berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan dari tingkatan kejurda. Tetapi meski begitu, kita akan tetap memberikan izin kepada cabor manapun yang ingin mengukur kemampuannya dalam mengikuti kejuaraan,"ujarnya.
Karena itulah, dirinya saat ini sudah memproses surat dari Perserosi Sumsel mengenai rencana keikutsertaan mereka pada kejuaraan di Medan nanti kepada bidang litbang dan iptek, selanjutnya akan dilakukan pemantauan terhadap kegiatan dan latihan yang tengah dilakukan oleh Perserosi.
"Nah, laporan dari hasil pantauan itulah yang akan menjadi pertimbangan sudah layak atau belum untuk dikirim mengikuti kejuaraan tersebut. Sampai hari ini laporan balik dari litbang megenai hasil seleksi dan pantauan masih belum ada, karena masih dalam tahap dipantau, jadi kita belum bisa berikan rekomendasi apa-apa,"pungkasnya.
Sementara itu, pihak Perserosi Sumsel sendiri hingga kemarin tidak bisa dimintai konfirmasinya mengenai hal ini meskipun sudah coba dihubungi beberapa kali.
Imbauan itu sesuai dengan rapat koordinasi dan konsultasi KONI Sumsel tahun 2012.
Dalam rapat koordinasi di OKU selatan akhir tahun lalu ditetapkan bahwa masalah pemasalan cabang olahraga dikembalikan kepada KONI dan pengurus cabor di kabupaten/kota. Sedangkan KONI dan pengurus provinsi Sumsel akan lebih menitikberatkan pada pembinaan atlet berprestasi.
Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Sumsel, MY Ishak Hasan mengungkapkan adanya surat pemberitahuan dari Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Pesirosi) Sumsel, mengenai telah terbentuknya Inov Rooler Club Palembang.
Memang secara persyaratan klub yang terbentuk pada tanggal 19 Agustus 2012 itu telah memenuhi syarat berdasarkan AD/ART tentang pembentukan klub. Hanya saja dia berharap agar Persirosi Sumsel tidak lantas langsung menempatkan klub tersebut dibawah binaan Perserosi Sumsel. Oleh karena itu dia menyarankan agar klub itu berada dibawah naungan pengurus kabupaten maupun kota.
Sehingga kedepannya pembinaan cabor dapat lebih merata perkembangannya. Apalagi salah satu persyaratan untuk cabor dipertandingkan pada Porprov nanti, minima diikuti oleh 5 kabupaten / kota. Kalau kurang dari itu, maka kemungkinan besar cabor tersebut belum bisa dipertandingkan.
Apabila cabor tersebut belum dipertandingkan di Porprov, maka KONI Sumsel kesulitan untuk melakukan seleksi terhadap atlet yang bakal menjadi prioritas pembinaan. Pasalnya, sesuai dengan arahan dari bidang pembinaan prestasi (Binpres), atlet yang dibina oleh pengprov cabor dan KONI Provinsi hanya berasal dari atlet yang telah memiliki peringkat secara nasional yang diperoleh dari ajang seperti kejurnas.
"Maka dari itu, saya menyarankan untuk klub dan komunitas lainnya, boleh-boleh saja bergabung ke provinsi. KONI mengimbau agar sebaiknya utamakan pembentukan Perserosi untuk kabupaten /kota terlebih dahulu agar perkembangan olahraga itu bisa lebih merata,"ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Sumsel, Djumadin Syafri. Dia menjelaskan, terkait keinginan Perserosi Sumsel yang ingin mengikuti kejuaraan nasional sepatu roda Bintang Medan Cup-1, 25-27 Januari mendatang.
Dijelaskannya, untuk kejuaraan yang akan diikuti atlet, apabila ada kejuaraan yang diikuti oleh atlet tersebut merupakan kalender resmi dari PB masing-masing cabor dan KONI Pusat maka pihaknya bakal mengakomodasinya.
Akan tetapi, apabila kejuaraan tersebut digelar dengan sistem open turnamen dan bukan kalender resmi dan hanya diikuti oleh klub meskipun dengan nama kejuaraan nasional, maka klub sendiri yang harus menanggung segala biayanya. Kalau pun dibantu mungkin tidak sepenuhnya.
Lebih jauh dipaparkannya, indikator kejurnas resmi itu yakni even tersebut diselenggarakan oleh PB dan diikuti oleh seluruh pengprov cabor. Dimana pada hasil akhirnya nanti atlet yang memperoleh juara tersebut mendapatkan peringkat nasional.
"Sesuai dengan AD/ART KONI, atlet yang dibantu itu merupakan atlet berprestasi dan sudah memperoleh predikat juara pada tingkat nasional. Untuk atlet Sumsel yang dikirim menuju kejurnas adalah atlet terbaik di Sumsel dari cabor tersebut, berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan dari tingkatan kejurda. Tetapi meski begitu, kita akan tetap memberikan izin kepada cabor manapun yang ingin mengukur kemampuannya dalam mengikuti kejuaraan,"ujarnya.
Karena itulah, dirinya saat ini sudah memproses surat dari Perserosi Sumsel mengenai rencana keikutsertaan mereka pada kejuaraan di Medan nanti kepada bidang litbang dan iptek, selanjutnya akan dilakukan pemantauan terhadap kegiatan dan latihan yang tengah dilakukan oleh Perserosi.
"Nah, laporan dari hasil pantauan itulah yang akan menjadi pertimbangan sudah layak atau belum untuk dikirim mengikuti kejuaraan tersebut. Sampai hari ini laporan balik dari litbang megenai hasil seleksi dan pantauan masih belum ada, karena masih dalam tahap dipantau, jadi kita belum bisa berikan rekomendasi apa-apa,"pungkasnya.
Sementara itu, pihak Perserosi Sumsel sendiri hingga kemarin tidak bisa dimintai konfirmasinya mengenai hal ini meskipun sudah coba dihubungi beberapa kali.
(aww)