Manchester United latih 32 pemain muda Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Kabar bagus untuk sepak bola Indonesia datang dari Manchester United. Setelah Setan Merah menjalin kerja sama dengan produsen ban asal Indonesia, PT. Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), ada prgres bagus. MASA akan mengirim bibit-bibit unggulan sepak bola Indonesia ke Old Trafford untuk berlatih bersama Setan Merah.
Presiden Direktur MASA Pieter Tanuri mengatakan, pihaknya kini menjadi sponsor resmi klub sepak bola Manchester United. Dan untuk memanfaatkan kerja sama selama 3,5 tahun ke depan ini, Multistrada juga akan mencari bakat pemain sepak bola untuk dikirim ke Inggris.
"Dari kerja sama ini, kami diizinkan untuk memberangkatkan 32 pemain muda Indonesia ke Manchester. Mereka akan berlatih di sana," kata Pieter seperti dilansir situs resmi MASA, Rabu, (8/1/2013)
Program ini merupakan bagian dari Gerakan Sejuta Bola untuk Anak Indonesia. Dan dalam
peluncuran program ini nantinya akan dihadiri pula oleh pemain legendaris MU seperti Eric Cantona atau Peter Schmeichel di Indonesia.
"Program ini dimulai dengan memberikan bola ke beberapa sekolah sepakbola (SSB) se-Indonesia. Sedangkan untuk program pengiriman pemain muda diprioritaskan kepada anak-anak yang kurang mampu. Mereka berusia 8-14 tahun dan berasal dari SSB-SSB di desa dan perkampungan seluruh Indonesia," lanjut Pieter.
Presiden Direktur MASA Pieter Tanuri mengatakan, pihaknya kini menjadi sponsor resmi klub sepak bola Manchester United. Dan untuk memanfaatkan kerja sama selama 3,5 tahun ke depan ini, Multistrada juga akan mencari bakat pemain sepak bola untuk dikirim ke Inggris.
"Dari kerja sama ini, kami diizinkan untuk memberangkatkan 32 pemain muda Indonesia ke Manchester. Mereka akan berlatih di sana," kata Pieter seperti dilansir situs resmi MASA, Rabu, (8/1/2013)
Program ini merupakan bagian dari Gerakan Sejuta Bola untuk Anak Indonesia. Dan dalam
peluncuran program ini nantinya akan dihadiri pula oleh pemain legendaris MU seperti Eric Cantona atau Peter Schmeichel di Indonesia.
"Program ini dimulai dengan memberikan bola ke beberapa sekolah sepakbola (SSB) se-Indonesia. Sedangkan untuk program pengiriman pemain muda diprioritaskan kepada anak-anak yang kurang mampu. Mereka berusia 8-14 tahun dan berasal dari SSB-SSB di desa dan perkampungan seluruh Indonesia," lanjut Pieter.
(wbs)