Menang di Kejurnas menjadi harga mati atlet PPI

Kamis, 10 Januari 2013 - 20:56 WIB
Menang di Kejurnas menjadi...
Menang di Kejurnas menjadi harga mati atlet PPI
A A A
Sindonews.com - Prestasi para atlet yang mengikuti program pembinaan intensif (PPI) 2013 akan menjadi penilaian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara. Wakil Ketua Umum KONI Sumut Agung Sunarno menuturkan, penilaian tersebut sebagai motivasi bagi atlet untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai di PON XVIII/2012 di Riau lalu.

Jika para atlet meraih medali, maka pembinaan akan terus dilakukan. Sedangkan, atlet yang gagal meraih medali pembinaan akan dihentikan di tahun berikutnya. ''Masing-masing Pengprov yang atletnya mengikuti PPI ini akan diikutkan pada Kejurnas masing-masing cabor. Ini suatu sistem dan sebagai penilaian dari PPI yang diikuti atlet,” ungkap Agung, Kamis (10/1).

Atlet yang mengikuti PPI ini berjumlah 43 dari 17 cabor yang meraih medali di PON XVIII/2012 di Riau lalu, akan dibina melalui PPI 2013 oleh KONI Sumatera Utara. Para atlet yang mengikuti PPI ini akan menjalani program latihan dan pembinaan dari masing-masing Pengprov olahraga dan KONI Sumut.

Ke-43 atlet tersebut, merupakan bagian dari 93 atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu di PON 2012 lalu. Ke-43 atlet tersebut dipilih dari 93 atlet yang meraih medali diajang multievent olahraga itu. Dari 93 atlet itu, hanya 43 atlet yang memenuhi kriteria mengikuti PPI.

Kriteria tersebut, para atlet yang berpeluang besar mengikuti PON 2016 di Jawa Barat mendatang. Persyaratan atlet yang diikutkan PON mendatang berdasarkan batasan umur, membuat hanya 43 atlet yang lolos mengikuti PPI. PON berikutnya, para atlet ditentukan dengan batasan umur atlet yang ditetapkan oleh PP atau PB masing-masing cabor yang berbeda. Atlet yang umurnya masih bisa ikut PON mendatang yang dimasukan PPI ini

Agung menjelaskan, PPI sebagai program pembinaan oleh KONI Sumut dengan masing-masing Pengprov sebgai pelaksananya, akan melihat dan menilai kelayakan seorang atlet mengikuti program PPI itu. Jika tidak, maka pembinaan terhadap atlet dihentikan.

Dengan sistem ini pula, atlet yang tidak meraih medali di PON lalu dan otomatis diikutkan PPI ini memiliki peluang. Katanya, atlet yang tidak dimasukkan dalam program PPI 2013 dan memenangi Kejurnas, maka berhak mengikuti PPI tersebut mengantikan atlet yang didegradasi.

''Jadi, atlet yang tidak mengikuti PPI ini memiliki peluang dan atlet yang sudah dimasukkan dalam program ini, harus berjuang keras di Kejurnas. Inilah sistem promosi dan degradasi PPI atlet,” jelasnya.

Hal ini pula, lanjut Agung, yang menjadikan pembinaan atlet dalam PPI tersebut di 2014 mendatang bisa bertambah atau pun berkurang. Menurut Agung, hal ini merupakan ketentuan dan sistem yang berlaku diprogram tersebut.

''Kalau atlet PPI menang, maka akan bertahan dan melanjutkan pembinaan untuk dipersiapkan di PON 2016 di Jawa Barat. Tapi kalau tidak meraih medali maka akan didegradasi dan diganti dengan atlet yang meraih medali di Kejurnas. Kejurnas inilah sebagai indikatornya penilaiannya,” tuturnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0519 seconds (0.1#10.140)