Hindari rendah diri
A
A
A
Sindonews.com —Persepam Madura United (P-MU) kurang diuntungkan jadwal laga perdana di Indonesia Super League (ISL). Pada laga pembuka mereka harus melawat ke markas Persela Lamongan, 16 Januari2013, dan itu dipandang sebagai ujian berat bagi anak asuh Daniel Roekito.
Datang ke Lamongan sebagai klub debutan, P-MU memang dipandang sebagai under dog karena di atas kertas levelnya masih di bawah Persela. Pelatih Daniel Roekito menyadari timnya bakal mendapatkan ujian berat dengan langsung menghadapi tim yang jauh lebih berpengalaman.
Kendati demikian, pihaknya tidak ingin timnya surut semangat menghadapi laga tandang ke Kota Soto. Menurutnya motivasi sangat penting saat menghadapi tim yang lebih mapan dan mendapatkan angka di Lamongan bukanlah sesuatu yang mustahil. “Semua ditentukan di lapangan,” ujar Daniel.
“Saya meminta pemain tidak grogi atau rendah diri, tapi tetap percaya diri. Mungkin banyak yang meragukan Persepam sebagai tim debutan, namun itu bisa menjadikan kesempatan untuk menunjukkan bagaimana kemampuan kami,” paparnya. Mantan pelatih Persik Kediri ini tak terlalu membeni timnya dengan segudang target.
Dia ingin timnya bebas dan lepas berkreasi di lapangan tanpa tekanan terlalu besar, mengingat laga di Stadion Surajaya sangat sulit dimenangkan. Daniel sendiri masih merancang strategi yang tepat untuk menghadang laju pemain Persela yang selalu agresif di kandang sendiri.
Persela, menurut pelatih asal Jawa Tengah ini, memiliki beberapa pemain penting seperti Gustavo Lopez, Mario Costas, serta pemain anyar Samsul Arif. “Persela saya lihat sangat ambisius mengulang prestasi musim lalu. Tapi pertandingan nanti adalah pertandingan pertama dan semua bisa terjadi,” ujarnya.
Laga menghadapi Persela bakal menjadi tes pertama bagi Daniel Roekito yang menggantikan Mustaqim pertengahan Desember 2012 silam. Walau begitu, pertandingan perdana nanti belum bisa dijadikan tolak ukur sentuhan pelatih yang pernah membawa Persik Kediri juara Liga Indonesia 2006 itu.
Sementara, General Manajer P-MU Achsanul Qosasih menyatakan semua elemen di klub sudah siap menghadapi ISL 2013. Pihaknya meminta segenap tim untuk berjuang dan berkomitmen penuh menjaga eksistensi Sape Kerap di level tertinggi kompetisi nasional.
“Saya ingin tim tidak rendah diri sebagai tim promosi. Kami harus bisa membuktikan bahwa kami tak bisa diremehkan. Sejauh masih memiliki motivasi dan daya juang tinggi, saya optimistis klub ini bisa mencapai hasil bagus. Manajemen sangat percaya dengan kemampuan pemain dan pelatih,” ucap Achsanul Qosasih.
Supporter Kachonk-mania dan publik bola Pulau Madura tampaknya sudah tidak sabar melihat kiprah klubnya di ISL. Laga menghadapi Persela bakal menjadi sejarah karena pertama kali sepakbola Madura tampil di level teratas sepakbola Indonesia. Selain itu, supporter juga ingin melihat kualitas tim di kompetisi yang sebenarnya.
Maklum, sejak pra musim lalu penampilan P-MU menyuguhkan keraguan, tepatnya ketika masih dilatih Mustaqim dan gagal memetik kemenangan di program ujicoba. Keberadaan Daniel Roekito paling tidak membuat konfidensi P-MU sedikit meningkat walau tetap masih membutuhkan pembuktian.
Datang ke Lamongan sebagai klub debutan, P-MU memang dipandang sebagai under dog karena di atas kertas levelnya masih di bawah Persela. Pelatih Daniel Roekito menyadari timnya bakal mendapatkan ujian berat dengan langsung menghadapi tim yang jauh lebih berpengalaman.
Kendati demikian, pihaknya tidak ingin timnya surut semangat menghadapi laga tandang ke Kota Soto. Menurutnya motivasi sangat penting saat menghadapi tim yang lebih mapan dan mendapatkan angka di Lamongan bukanlah sesuatu yang mustahil. “Semua ditentukan di lapangan,” ujar Daniel.
“Saya meminta pemain tidak grogi atau rendah diri, tapi tetap percaya diri. Mungkin banyak yang meragukan Persepam sebagai tim debutan, namun itu bisa menjadikan kesempatan untuk menunjukkan bagaimana kemampuan kami,” paparnya. Mantan pelatih Persik Kediri ini tak terlalu membeni timnya dengan segudang target.
Dia ingin timnya bebas dan lepas berkreasi di lapangan tanpa tekanan terlalu besar, mengingat laga di Stadion Surajaya sangat sulit dimenangkan. Daniel sendiri masih merancang strategi yang tepat untuk menghadang laju pemain Persela yang selalu agresif di kandang sendiri.
Persela, menurut pelatih asal Jawa Tengah ini, memiliki beberapa pemain penting seperti Gustavo Lopez, Mario Costas, serta pemain anyar Samsul Arif. “Persela saya lihat sangat ambisius mengulang prestasi musim lalu. Tapi pertandingan nanti adalah pertandingan pertama dan semua bisa terjadi,” ujarnya.
Laga menghadapi Persela bakal menjadi tes pertama bagi Daniel Roekito yang menggantikan Mustaqim pertengahan Desember 2012 silam. Walau begitu, pertandingan perdana nanti belum bisa dijadikan tolak ukur sentuhan pelatih yang pernah membawa Persik Kediri juara Liga Indonesia 2006 itu.
Sementara, General Manajer P-MU Achsanul Qosasih menyatakan semua elemen di klub sudah siap menghadapi ISL 2013. Pihaknya meminta segenap tim untuk berjuang dan berkomitmen penuh menjaga eksistensi Sape Kerap di level tertinggi kompetisi nasional.
“Saya ingin tim tidak rendah diri sebagai tim promosi. Kami harus bisa membuktikan bahwa kami tak bisa diremehkan. Sejauh masih memiliki motivasi dan daya juang tinggi, saya optimistis klub ini bisa mencapai hasil bagus. Manajemen sangat percaya dengan kemampuan pemain dan pelatih,” ucap Achsanul Qosasih.
Supporter Kachonk-mania dan publik bola Pulau Madura tampaknya sudah tidak sabar melihat kiprah klubnya di ISL. Laga menghadapi Persela bakal menjadi sejarah karena pertama kali sepakbola Madura tampil di level teratas sepakbola Indonesia. Selain itu, supporter juga ingin melihat kualitas tim di kompetisi yang sebenarnya.
Maklum, sejak pra musim lalu penampilan P-MU menyuguhkan keraguan, tepatnya ketika masih dilatih Mustaqim dan gagal memetik kemenangan di program ujicoba. Keberadaan Daniel Roekito paling tidak membuat konfidensi P-MU sedikit meningkat walau tetap masih membutuhkan pembuktian.
(wbs)