Persibo, bersiaplah jadi bulan-bulanan tim Asia
A
A
A
Sindonews.com - Persibo Bojonegoro nyaris tidak memiliki keuntungan di ajang AFC Cup yang mulai bergulir 26 Februari mendatang. Itu setelah klub berjuluk Laskar Angling Dharma akhirnya harus memilih Stadion Manahan, Solo, sebagai markas mereka di level Asia.
Pemakaian Stadion Manahan tentu menjadi pelengkap derita Persibo yang nyaris tak memiliki prospek di AFC Cup. Padahal dengan kekuatan yang belum terbentuk hingga sekarang, seharusnya Persibo paling tidak memiliki keuntungan lain yakni dukungan penuh dari suporter Boromania.
''Ini bukan keputusan yang bagus. Kami tetap ingin pertandingan digelar di Bojonegoro dengan sejumlah alternatif terkait hotel. Tapi AFC memutuskan lain dan kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Boromania,” tutur Media Oficer Persibo Imam Nur Cahyo.
Memang jarak antara Bojonegoro dan Solo cukup terjangkau dengan perjalanan beberapa jam saja. Tapi persoalannya tidak semua Boromania mendukung langsung di Manahan, apalagi pertandingan AFC Cup biasanya dilakukan tengah pekan dan banyak suporter yang harus bekerja.
Dengan dukungan minim dari suporter, tim muda yang dibentuk pelatih Gusnul Yakin terancam tidak mempunyai cukup daya untuk menggelora. Tak heran jika hingga kini diprediksi Persibo bakal menjadi bulan-bulanan di AFC Cup.
Prediksi tersebut berlatar sejumlah fakta, antara lain:
1. Kualitas Rendah
Keterlambatan Persibo Bojonegoro membentuk tim untuk musim kompetisi 2013 bisa menjadi bencana. Setelah ditinggal semua pemain utama musim lalu, nyaris Laskar Angling Dharma tidak memiliki kekuatan berkualitas mumpuni untuk menjawab tantangan di IPL maupun AFC Cup.
Seleksi yang dilakukan Gusnul Yakin baru menjaring beberapa pemain muda yang kemampuannya masih diragukan. Secara kualitas, tim yang dibentuk Persibo sekarang belum layak berlaga di kompetisi level Asia. Hanya memiliki waktu efektif sebulan sebelum pertandingan AFC Cup, sulit bagi Gusnul untuk memaksakan timnya sesuai ekspektasi Boromania.
2. Mentalitas Tim
Rendahnya kualitas tim bentukan Gunsul Yakin bisa berimbas langsung pada mentalitas tim saat pertandingan. Bayangkan jika Persibo memiliki pemain yang bahkan belum pengalaman bermain di kompetisi level satu Indonesia, kemudian dipaksa bermain di level Asia.
Tim sekelas Arema IPL maupun Persipura Jayapura yang memiliki pemain berpengalaman saja harus terlebih dulu berdarah-darah di fase grup. Tanpa pengalaman dan mental yang memadai, bakal sangat sulit bagi tim ini untuk menghindari posisi juru kunci di Grup FC.
3. Pengalaman Pelatih
Gusnul Yakin dihadapkan pada tugas berat saat ditunjuk menggantikan pelatih Paulo Camargo. Selain menghadapi seret dana, pelatih asal Malang ini juga harus menyeleksi pemain yang hamir semuanya minim kualitas. Pengalaman Gunsul di level Asia juga dipertanyakan karena dia sama sekali belum pernah membawa tim di kompetisi ini.
Bandingkan dengan pelatih Arema IPL Dejan Antonic yang sudah snagat berpengalaman di Afc Cup semasa masih di Hongkong. Kalau pun nantinya gagal total, sebenarnya tidak bisa menyalahkan Gusnul karena memang realita yang dihadapinya teramat sulit dan penuh tekanan.
4. Venue Kandang
Venue yang digunakan untuk pertandingan kandang sebenarnya sangat menentukan. Harapan Persibo memainkan laga di Stadion H Soedirman terpaksa pupus hanya karena tidak tersedianya hotel berbintang di Kota Ledre. Idealnya dengan kekuatan tim terbatas, tim Oranye bisa mengandalkan motivasi yang datang dari dukungan penuh Boromania.
Namun dukungan suporter yang menjadi harapan terakhir ini harus berkurang karena venue ditetapkan di Stadion Manahan. Sudah bisa dipastikan maksimal hanya beberapa ribu saja supporter yang bakal datang ke Solo, walau ini pertandingan terbesar dalam sejarah klub tersebut.
5. Persiapan Paling Buruk
Di antara empat klub Grup F, yakni Yangon United, Sunray Cave, Sun Hei dan New Radiant, Persibo menjadi klub dengan persiapan paling buruk. Informasi yang dihimpun, tiga kontestan lain di Grup ini sudah sangat siap menjalani pertandingan di kompetisi domestik maupun AFC Cup dengan komposisi tim yang komplit. Hanya Persibo yang masih menjalani seleksi pemain, plus tidak memiliki keuangan memadai untuk bekal kompetisi sekaligus belanja pemain
Pemakaian Stadion Manahan tentu menjadi pelengkap derita Persibo yang nyaris tak memiliki prospek di AFC Cup. Padahal dengan kekuatan yang belum terbentuk hingga sekarang, seharusnya Persibo paling tidak memiliki keuntungan lain yakni dukungan penuh dari suporter Boromania.
''Ini bukan keputusan yang bagus. Kami tetap ingin pertandingan digelar di Bojonegoro dengan sejumlah alternatif terkait hotel. Tapi AFC memutuskan lain dan kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Boromania,” tutur Media Oficer Persibo Imam Nur Cahyo.
Memang jarak antara Bojonegoro dan Solo cukup terjangkau dengan perjalanan beberapa jam saja. Tapi persoalannya tidak semua Boromania mendukung langsung di Manahan, apalagi pertandingan AFC Cup biasanya dilakukan tengah pekan dan banyak suporter yang harus bekerja.
Dengan dukungan minim dari suporter, tim muda yang dibentuk pelatih Gusnul Yakin terancam tidak mempunyai cukup daya untuk menggelora. Tak heran jika hingga kini diprediksi Persibo bakal menjadi bulan-bulanan di AFC Cup.
Prediksi tersebut berlatar sejumlah fakta, antara lain:
1. Kualitas Rendah
Keterlambatan Persibo Bojonegoro membentuk tim untuk musim kompetisi 2013 bisa menjadi bencana. Setelah ditinggal semua pemain utama musim lalu, nyaris Laskar Angling Dharma tidak memiliki kekuatan berkualitas mumpuni untuk menjawab tantangan di IPL maupun AFC Cup.
Seleksi yang dilakukan Gusnul Yakin baru menjaring beberapa pemain muda yang kemampuannya masih diragukan. Secara kualitas, tim yang dibentuk Persibo sekarang belum layak berlaga di kompetisi level Asia. Hanya memiliki waktu efektif sebulan sebelum pertandingan AFC Cup, sulit bagi Gusnul untuk memaksakan timnya sesuai ekspektasi Boromania.
2. Mentalitas Tim
Rendahnya kualitas tim bentukan Gunsul Yakin bisa berimbas langsung pada mentalitas tim saat pertandingan. Bayangkan jika Persibo memiliki pemain yang bahkan belum pengalaman bermain di kompetisi level satu Indonesia, kemudian dipaksa bermain di level Asia.
Tim sekelas Arema IPL maupun Persipura Jayapura yang memiliki pemain berpengalaman saja harus terlebih dulu berdarah-darah di fase grup. Tanpa pengalaman dan mental yang memadai, bakal sangat sulit bagi tim ini untuk menghindari posisi juru kunci di Grup FC.
3. Pengalaman Pelatih
Gusnul Yakin dihadapkan pada tugas berat saat ditunjuk menggantikan pelatih Paulo Camargo. Selain menghadapi seret dana, pelatih asal Malang ini juga harus menyeleksi pemain yang hamir semuanya minim kualitas. Pengalaman Gunsul di level Asia juga dipertanyakan karena dia sama sekali belum pernah membawa tim di kompetisi ini.
Bandingkan dengan pelatih Arema IPL Dejan Antonic yang sudah snagat berpengalaman di Afc Cup semasa masih di Hongkong. Kalau pun nantinya gagal total, sebenarnya tidak bisa menyalahkan Gusnul karena memang realita yang dihadapinya teramat sulit dan penuh tekanan.
4. Venue Kandang
Venue yang digunakan untuk pertandingan kandang sebenarnya sangat menentukan. Harapan Persibo memainkan laga di Stadion H Soedirman terpaksa pupus hanya karena tidak tersedianya hotel berbintang di Kota Ledre. Idealnya dengan kekuatan tim terbatas, tim Oranye bisa mengandalkan motivasi yang datang dari dukungan penuh Boromania.
Namun dukungan suporter yang menjadi harapan terakhir ini harus berkurang karena venue ditetapkan di Stadion Manahan. Sudah bisa dipastikan maksimal hanya beberapa ribu saja supporter yang bakal datang ke Solo, walau ini pertandingan terbesar dalam sejarah klub tersebut.
5. Persiapan Paling Buruk
Di antara empat klub Grup F, yakni Yangon United, Sunray Cave, Sun Hei dan New Radiant, Persibo menjadi klub dengan persiapan paling buruk. Informasi yang dihimpun, tiga kontestan lain di Grup ini sudah sangat siap menjalani pertandingan di kompetisi domestik maupun AFC Cup dengan komposisi tim yang komplit. Hanya Persibo yang masih menjalani seleksi pemain, plus tidak memiliki keuangan memadai untuk bekal kompetisi sekaligus belanja pemain
(aww)