Timnas simulasi bertahan dan counter attack

Jum'at, 18 Januari 2013 - 17:32 WIB
Timnas simulasi bertahan dan counter attack
Timnas simulasi bertahan dan counter attack
A A A
Sindonews.com - Timnas Indonesia senior bertekad memberikan kejutan pada laga perdana kualifikasi Piala Asia 2015 sat menghadapi Irak, 6 Februari mendatang. Optimisme itu terus diusung dengan berbagai persiapan teknis, salah satunya pada laga simulasi kontra Pro Duta FC, besok pagi (Sabtu 19/1).

Menghadapi tim besutan pelatih Roberto Bianchi, arsitek timnas, Nil Maizar memfokuskan pada segi pertahanan dan maksimalisasi serangan balik. Keunggulan yang dimilii tim yang bermarkas di ibu kota Baghdad itu diharapkan bisa dibendung.

"Seperti yang sudah saya bilang, melawan Pro Duta, kami simulasi pertandingan ketika menghadapi Irak. Kami coba simulasikan bagaimana kami bisa bertahan, bagaimana menyerang. Apa yang harus dilakukan jika kalah bola, dan apa yang harus dilakukan kalau menang bola," ujarnya.

Pertandingan salah satu rival timnas di Grup C tersebut dijadikan modal membaca peta kekuatan lawan. Plus-minus tim Negeri 1001 malam itu mulai dipetakan dan dicarikan formula jitu untuk membendungnya. "Melawan Irak dengan postur pemain yang rata-rata tinggi, kecepatan kiri-kanan bagus, penyerangnya juga agresif, jadi kami fokus di pertahanan empat di belakang dan empat di depan kalau saat bertahan. Apa yang harus dilakukan kalau mendapat bola," bebernya.

Transisi bertahan menuju menyerang menjadi senjata yang akan diasah pagi ini. Memaksimalkan pertahanan, selanjutnya bertransformasi ke skema menyerang. "Dari bertahan, kami segera melakukan yang namanya defend to attack, cepat. Dari bertahan ke menyerang itu cepat supaya cetak gol," kata manten pelatih Semen Padang FC itu.

Selain formula andalan timnas menjadi pekerjaan (PR) bersama Nilmaizar, asisten Fabio Oliviera dengan direktur teknik, Danurwindo, Roberto Bianchi juga dilibatkan. "Kemarin kami sudah diskusi dengan Beto (julukan Roberto Bianchi) dan dia membantu kami. Jadi mudah-mudahan pertandingan itu sasarannya dicapai.

Kemarin, durasi latihan Andik Vermansyah dkk dikurangi satu jam. Kendati dengan materi simulasi game dengan memanfaatkan seluruh lapangan stadion, lama latihan berkurang. Menurut Nil, sapaannya, hal itu sengaja dilakukan untuk menjaga kondisi pemain.

"Latihan low intensity (intensitas). Ada high dan low, dan H (hari) minus 2 dan minus 1 itu intensitas latihan kami turunkan, hari ini latihan ringan, sore free untuk menghadapi pertandingan. Alhamdulillah kondisi pemain juga bagus," sebutnya, namun menolak memberikan perkiraan susunan pemain.

Roberto Bianchi menjelaskan, Pro Duta akan memberikan permainan sebaik yang mereka bisa dalam mengadaptasi gaya permainan Irak. Akan banyak tekanan yang diberikan Irak terhadap timnas dan membuat timnas Indonesia tidak nyaman.

Permainan yang mirip gaya Irak tersebut dilakukan, sehingga timnas bisa bekerjasama dalam bertahan dan menyerang menghadapi tim dengan agresivitas tinggi seperti Irak. "Akan banyak tekanan bagi timnas Indonesia, dan seperti apa mereka akan menghadapinya," ungkap pelatih Argentina berpaspor Spanyol itu
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6728 seconds (0.1#10.140)