Ezequiel belum deal, SNC sepakat bertahan
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Persiba Bantul terus melobi playmaker Ezequiel Gonzalez untuk menyepakati nilai kontrak. Namun, pemain asal Argentina itu belum deal menjadi skuad Laskar Sultan Agung musim ini.
Tawaran yang diajukan managmen masih rendah dengan yang diminta pemain yang akrab disapa Eze. Tentu ini kabar yang kurang menggembirakan bagi manajemen, termasuk Paserbumi (julukan suporter Persiba).
Kabar yang kurang bagus lainnya adalah kiper utama Wahyu Tri Nugroho dan Nopendi juga belum deal dengan tawaran manajemen. Sedangkan kabar bagusnya adalah Slamet Nurcahyo (SNC) akhirnya resmi melanjutkan kerja sama dengan Persiba lewat negoisasi via telepon.
Sampai kemarin, Eze belum bersedia meneken kontrak yang nilainya berkurang 25% dari jumlah yang diterimanya musim lalu. Meski dikurangi nominalnya, mantan pemain tim elite Argentina, Estudiente ini tetap sebagai pemain yang bergaji paling tinggi di tim yang berhome base dio Stadion Sultan Agung.
Sekretaris Persiba Wikan Werdo Kisworo mengakui sampai kemarin belum sepakat dengan Eze. Managemen akan terus berusaha semaksimal mungkin agar pemain yang sudah menjadi ikon Persiba ini bersedia teken kontrak. "Kita terus berusaha, tentunya dengan kemampuan (finansial) yang kita miliki," katanya.
Wikan mengatakan, sejauh ini sudah 16 permain yang sudah resmi menjalin kerja sama dengan Persiba selama semusim ke depan. Hari pertama ada 12 pemain yang deal dan hari kedua sebanyak empat pemain. Keempat pemain tersebut adalah Kiswanto, Kerry Yudiono, Eka Santika dan SNC. "Dia (SNC) sudah deal setelah bernegoisasi lewat telepon," katanya.
Proses negoisasi dengan SNC memang via telepon. Pasalnya, pemain asal Jember ini bersama penggawa Persiba lainnya seperti Wahyu Tri Nugroho dan Nopendi sedang menjalani TC Timnas di Medan. Manajemen melakukan negoisasi via telepon mengingat waktu tersisa kick off semakin pendek (11 Februari).
Sebenarnya setelah TC di Medan, Timnas punya agenda menggelar laga uji coba di Maguwoharjo Sleman. Jarak yang lumayan dekat dengan markas Persiba Bantul. Namun, managemen lebih memilih melobi para penggawanya di Timnas itu dengan telepon. Informasi yang dihimpun, managemen melobi via telepon ini dikarenakan kawatir para pilarnya di timnas dibajak tim lain.
Tawaran yang diajukan managmen masih rendah dengan yang diminta pemain yang akrab disapa Eze. Tentu ini kabar yang kurang menggembirakan bagi manajemen, termasuk Paserbumi (julukan suporter Persiba).
Kabar yang kurang bagus lainnya adalah kiper utama Wahyu Tri Nugroho dan Nopendi juga belum deal dengan tawaran manajemen. Sedangkan kabar bagusnya adalah Slamet Nurcahyo (SNC) akhirnya resmi melanjutkan kerja sama dengan Persiba lewat negoisasi via telepon.
Sampai kemarin, Eze belum bersedia meneken kontrak yang nilainya berkurang 25% dari jumlah yang diterimanya musim lalu. Meski dikurangi nominalnya, mantan pemain tim elite Argentina, Estudiente ini tetap sebagai pemain yang bergaji paling tinggi di tim yang berhome base dio Stadion Sultan Agung.
Sekretaris Persiba Wikan Werdo Kisworo mengakui sampai kemarin belum sepakat dengan Eze. Managemen akan terus berusaha semaksimal mungkin agar pemain yang sudah menjadi ikon Persiba ini bersedia teken kontrak. "Kita terus berusaha, tentunya dengan kemampuan (finansial) yang kita miliki," katanya.
Wikan mengatakan, sejauh ini sudah 16 permain yang sudah resmi menjalin kerja sama dengan Persiba selama semusim ke depan. Hari pertama ada 12 pemain yang deal dan hari kedua sebanyak empat pemain. Keempat pemain tersebut adalah Kiswanto, Kerry Yudiono, Eka Santika dan SNC. "Dia (SNC) sudah deal setelah bernegoisasi lewat telepon," katanya.
Proses negoisasi dengan SNC memang via telepon. Pasalnya, pemain asal Jember ini bersama penggawa Persiba lainnya seperti Wahyu Tri Nugroho dan Nopendi sedang menjalani TC Timnas di Medan. Manajemen melakukan negoisasi via telepon mengingat waktu tersisa kick off semakin pendek (11 Februari).
Sebenarnya setelah TC di Medan, Timnas punya agenda menggelar laga uji coba di Maguwoharjo Sleman. Jarak yang lumayan dekat dengan markas Persiba Bantul. Namun, managemen lebih memilih melobi para penggawanya di Timnas itu dengan telepon. Informasi yang dihimpun, managemen melobi via telepon ini dikarenakan kawatir para pilarnya di timnas dibajak tim lain.
(aww)