Pertina cueki panggilan KONI Jatim

Jum'at, 18 Januari 2013 - 20:09 WIB
Pertina cueki panggilan KONI Jatim
Pertina cueki panggilan KONI Jatim
A A A
Sindonews.com - Upaya KONI Jatim menyelesaikan benih perpecahan di tubuh Pengprov Persatuan Tinju Seluruh Indonesia (Pertina) Jatim bertepuk sebelah tangan. Ini setelah Pengprov Pertina Jatim enggan memenuhi panggilan KONI Jatim, Kamis (17/1).

Rencananya, dalam pertemuan tersebut KONI Jatim akan mempertemukan sejumlah Pengcab Pertina dengan Pengprov Pertina untuk menyelesaikan masalah. Selama ini, sebanyak 13 Pengcab dan Pengkot Pertina di Jatim merasa tidak puas dengan Pengprov Pertina karena tidak segera memberikan SK pengesahan.

"Kami diundang KONI untuk koordinasi kepengurusan. Kita semua hadir. Justru dari Pengprov Pertina Jatim yang tidak hadir. Tidak tahu apa alasanya. Padahal sudah diundang," keluh Sekretaris Pengcab Pertina Probolinggo, Chalid Abubakar.

Hingga saat ini, lanjut Cholid, sebanyak 13 Pengkab dan Pengkot yang belum mendapatkan SK Pengesahan dari Pertina Jatim. Diantarnya, Pertina Pacitan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Tuban, Jombang, Kota Blitar, Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan dan Bangkalan.

Sedangkan Pengkab dan Pengkot yang sudah mendapatkan SK pengesahan hanya ada enam. Yaitu, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Ngawi, Surabaya, Jember dan Banyuwangi.

"Hanya ada enam yang sudah disahkan, kita tidak tahu apa alasannya sehingga kita tidak mendapatkan pengesahan. Padahal kita sudah mengajukan cukup lama sudah setahun ini, " ucapnya.

Akibat tidak ada pengesahan dari Pertina Jatim, upaya pembinaan di daerah menjadi terhambat. Pengcab Pertina Proolinggo sendiri sudah mengajukannya kepengurusan untuk disahkan sejak 2010 lalu. "Kondisi ini sangat menghambat pembibitan di daerah. Apalagi untuk masalah pendanaan. Kita ini ibarat tidak punya induk," tuturnya.

Ditambahkan Jono, salah satu pelatih tinju asal Jombang mengatakan akibat program Pengprov Pertina tidak jelas membuat prestasi tinju Jatim mengalami kemnuduran, salah satunya gagal meraih medali di PON XVIII/2012 lalu.

"Pada Pra PON hanya meloloskan 1 atlet. Itupun hanya dicomot saja, tidak ada seleksi. Kita sulit untuk mencetak atlet. Karena di daerah tidak ada pembinaan," katanya.

Sedangkan menurut Iskanto, pelatih tinju asal Malang, ada keinginan untuk menyatakan mosi tidak percaya kepada Pengprov Pertina."Namun kita belum ingin melakukan hal seperti itu. Tapi yang pasti kami sangat kecewa. Ini ironis sekali karena Pengprov Pertina Jatim sudah memutus mata rantai pembinaan. Kami hanya ingin memajukan tinju di jatim, " ujarnya.

Sementara itu Gatut Suseno, wakil sekretaris KONI Jatim mengatakan pihaknya akan memfasilitasi serta mengkomunikasikan ke Pengprov Pertina. Apakah masih ada kekurangan administrasi.

"Kita hanya berharap Pengprov Pertina menyelesaikan masalah secepatnya. Jangan hanya gara-gara persoalan adminitrasi justru yang dikorbankan pembinaan atlet, " pintanya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6569 seconds (0.1#10.140)