Kehilangan gelar, Salido pilih naik divisi
A
A
A
Sindonews.com - Setiba di rumah di Ciudad Obregon, Meksiko, Orlando Salido kini tidak lagi menyandang gelar juara dunia kelas bulu WBO. Petinju dengan panggilan Siri itu kehilangan gelarnya dalam pertarungan terbarunya menghadapi Miguel Angel Garcia di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, pada akhir pekan lalu.
Dalam duel menghadapi Garcia tersebut, keputusan teknis di ronde kedelapan membuatnya dinyatakan kalah. Setelah ia telah mencium kanvas sebanyak empat kali hingga akhirnya terjadi insiden tandukan kepala.
Dengan kondisi yang lebih rileks di rumahnya, Salido berkisah tentang kekalahannya terhadap Garcia. "Itu adalah malam yang buruk, saya terkejut di ronde pertama, dan saya tidak bisa pulih," ujarnya kepada Fight News, Selasa (22/1).
"Saya akhirnya menemukan ritme saya dan jarak, dan mulai lebih baik dan kemudian terjadi tandukan yang mengakhiri pertarungan. Saya merasa bahwa ronde terbaik bagi saya baru saja datang. Saya menunjukkannya pada ronde ketujuh, tapi itulah tinju," sambungnya.
Petinju berusia 32 tahun itu menambahkan lagi bahwa ia pada dasarnya sudah sangat siap dalam pertarungan itu, tapi Garcia tampil lebih baik dari dirinya pada malam itu. "Saya menyesal dengan insiden tandukan tersebut. Itu benar-benar kebetulan (tidak sengaja), saya bergerak maju ke depan, saya menyerangnya dan sayangnya kami terpukul,"ungkapnya dengan nada menyesal.
Kendati demikian, Salido masih keukeuh jika dirinya bisa saja memenangkan pertarungan itu. Ia mengklaim jika dirinya masih mampu untuk mendominasi pertarungan untuk beberapa ronde terakhir. "Saya merasa bahwa penampilannya (Garcia) akan turun, sementara saya akan merangkak naik."
Setelah kekalahan ini, Salido berencana untuk kembali ke dalam ring pada Mei mendatang dalam pertarungan kelas bulu super di Hermosillo atau Ciudad Obregon, Meksiko. Selanjutnya, pada September mendatang pemilik rekor 39 menang (27KO), 12 kali kalah, dan dua kali imbang itu akan menantang juara kelas bulu super WBO Roman "Rocky" Martinez.
Dalam duel menghadapi Garcia tersebut, keputusan teknis di ronde kedelapan membuatnya dinyatakan kalah. Setelah ia telah mencium kanvas sebanyak empat kali hingga akhirnya terjadi insiden tandukan kepala.
Dengan kondisi yang lebih rileks di rumahnya, Salido berkisah tentang kekalahannya terhadap Garcia. "Itu adalah malam yang buruk, saya terkejut di ronde pertama, dan saya tidak bisa pulih," ujarnya kepada Fight News, Selasa (22/1).
"Saya akhirnya menemukan ritme saya dan jarak, dan mulai lebih baik dan kemudian terjadi tandukan yang mengakhiri pertarungan. Saya merasa bahwa ronde terbaik bagi saya baru saja datang. Saya menunjukkannya pada ronde ketujuh, tapi itulah tinju," sambungnya.
Petinju berusia 32 tahun itu menambahkan lagi bahwa ia pada dasarnya sudah sangat siap dalam pertarungan itu, tapi Garcia tampil lebih baik dari dirinya pada malam itu. "Saya menyesal dengan insiden tandukan tersebut. Itu benar-benar kebetulan (tidak sengaja), saya bergerak maju ke depan, saya menyerangnya dan sayangnya kami terpukul,"ungkapnya dengan nada menyesal.
Kendati demikian, Salido masih keukeuh jika dirinya bisa saja memenangkan pertarungan itu. Ia mengklaim jika dirinya masih mampu untuk mendominasi pertarungan untuk beberapa ronde terakhir. "Saya merasa bahwa penampilannya (Garcia) akan turun, sementara saya akan merangkak naik."
Setelah kekalahan ini, Salido berencana untuk kembali ke dalam ring pada Mei mendatang dalam pertarungan kelas bulu super di Hermosillo atau Ciudad Obregon, Meksiko. Selanjutnya, pada September mendatang pemilik rekor 39 menang (27KO), 12 kali kalah, dan dua kali imbang itu akan menantang juara kelas bulu super WBO Roman "Rocky" Martinez.
(nug)