Miroslav Janu meninggal dunia
A
A
A
Sindonews.com - Kabar duka kembali datang dari sepakbola Indonesia. Pelatih Persebaya Surabaya yang bermain di Divisi Utama PT LI, Miroslav Janu meninggal dunia karena serangan jantung, Kamis (24/1).
Pelatih asal Republik Ceko ini wafat di di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya sekitar pukul 12:00 WIB. Ia meninggal sebelum menjalani operasi jantung coroner.
Saat ini, jenazah arsitek berusia 53 tahun ini masih berada di rumah sakit. Rencananya jenazahnya akan dipulangkan ke Negaranya.
“Turut Berduka Cita atas meninggalnya Miroslav Janu, coach Persebaya DU. Semoga arwah beliau diterima disisi Allah di surga. Selamat Jalan Coach,” kata Ketum KPSI, La Nyalla Mattalitti.
Nama Miroslav Janu sudah tidak asing lagi di kancah sepakbola nasional. Awal karir Janu dimulai saat melatih klub Divisi Satu Persigo Gorontalo 2003. Kemudian ditarik PSM Makassar 2003-2005 (dua setengah tahun), setelah itu ia kembali ke Slavia Praha untuk membantu pelatih Karel Jarolim.
Tidak sampai lama ia kembali ke Indonesia untuk menahkodai Arema Malang di musim kompetisi 2007. Prestasi tertingginya membawa PSM sebagai Runner up Liga Indonesia 2004. Persebaya DU pun menjadi klub terakhir yang diarsiteki olehnya.
Pelatih asal Republik Ceko ini wafat di di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya sekitar pukul 12:00 WIB. Ia meninggal sebelum menjalani operasi jantung coroner.
Saat ini, jenazah arsitek berusia 53 tahun ini masih berada di rumah sakit. Rencananya jenazahnya akan dipulangkan ke Negaranya.
“Turut Berduka Cita atas meninggalnya Miroslav Janu, coach Persebaya DU. Semoga arwah beliau diterima disisi Allah di surga. Selamat Jalan Coach,” kata Ketum KPSI, La Nyalla Mattalitti.
Nama Miroslav Janu sudah tidak asing lagi di kancah sepakbola nasional. Awal karir Janu dimulai saat melatih klub Divisi Satu Persigo Gorontalo 2003. Kemudian ditarik PSM Makassar 2003-2005 (dua setengah tahun), setelah itu ia kembali ke Slavia Praha untuk membantu pelatih Karel Jarolim.
Tidak sampai lama ia kembali ke Indonesia untuk menahkodai Arema Malang di musim kompetisi 2007. Prestasi tertingginya membawa PSM sebagai Runner up Liga Indonesia 2004. Persebaya DU pun menjadi klub terakhir yang diarsiteki olehnya.
(aww)