Ucapan duka cita untuk Miroslav Janu

Kamis, 24 Januari 2013 - 14:17 WIB
Ucapan duka cita untuk...
Ucapan duka cita untuk Miroslav Janu
A A A
Sindonews.com - Kabar meninggalnya pelatih Persebaya Du, Miroslav Janu membuat kaget banyak pihak. Berita duka cita ini pun langsung merebak di jejaring sosial Twitter.
Miroslav Janu mneghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit di Surabaya pada Kamis (24/1). Ia meninggal akibat serangan jantung dalam usia 53 tahun.
Sejumlah pihak mulai dari fans hingga insan sepakbola Indonesia memberikan ucapan duka cita atas kepergian pelatih asal Republik Ceska ini.
Salah satunya adalh fisioterapis timnas Indonesia, Matias Ibo. "RIP Coach Miroslav Janu..berdoa agar keluarga diberikan kekuatan tuk melewati waktu sulit ini," kicaunya.
"RIP: Selamat Jalan Coach Janu, kami tak akan melupakan jasa2mu. #PelatihTerbaikPersela," tulis @PerselaFC, klub Janu musim lalu.
"RIP mantan head coach AREMA.. Miroslav Janu.. Selamat Jalan Coach.. Terima kasih cocah.. Doa kami menyertaimu." tulis @AremaFC klub yang pernah dilatih Janu.
"Turut berduka atas meninggalnya coach Miroslav Janu, salah satu pelatih terbaik yg melatih di liga Indonesia #RIPMiro." ucapan belasungkawa dari @PSMSofficial.
Bahkan bek timnas Singapura, Baihakki Khaizan juga tidak ketinggalan mengucapkan bela sungkawanya. "Rest In Peace to ex Arema FC & Persela FC coach Miroslav Janu," tulisnya (@Baihakki0).
Janu memulai kariernya sebagai pemain di klub Slavia Praha pada 1977-1988 dengan total 440 cap dan juga sempat mencicipi Piala UEFA pada tahun 1985. Ia juga pernah memperkuat Republik Ceska di Olimpiade 1984 Los Angeles dan Olimpiade Seoul 1988.
Sejak januari tahun 1988 ia pindah ke rival satu kota Bohemians 1905, dua tahun kemudian ia mencoba peruntungan bermain di Liga Malaysia bersama klub Sabah FA selama empat tahun hingga memutuskan gantung sepatu.
Lalu, Janu meneruskan kariernya di dunia sepakbola sebagai pelatih. Di Indonesia, Janu mengawali debutnya bersama klub Divisi Satu Persigo Gorontalo 2003. Kemudian ditarik PSM Makassar 2003-2005 (dua setengah tahun), setelah itu ia kembali ke Slavia Praha untuk membantu pelatih Karel Jarolim.
Tidak sampai lama ia kembali ke Indonesia untuk menahkodai Arema Malang di musim kompetisi 2007. Prestasi tertingginya membawa PSM sebagai Runner up Liga Indonesia 2004. Persebaya DU pun menjadi klub terakhir yang diarsiteki olehnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8344 seconds (0.1#10.140)